Halo Pembaca Pakguru.co.id, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai hukum mim sukun yang sering ditemui dalam pelajaran tajwid. Sebelumnya, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu hukum mim sukun.
Pendahuluan
Pada dasarnya, mim sukun merupakan salah satu dari enam huruf yang memiliki hukum kesukuan. Hukum mim sukun ini berkaitan dengan cara membaca atau pengucapan huruf mim yang berada di akhir kata atau di tengah kata jika diikuti oleh huruf yang tidak ikhfa.
Hukum mim sukun sendiri terbagi menjadi dua yaitu hukum izhar dan hukum idgham bighunnah. Akan tetapi, dalam pembahasan kali ini kita akan fokus pada apa saja yang tidak termasuk dalam hukum mim sukun, atau dengan kata lain, situasi di mana kita tidak melaksanakan hukum mim sukun.
1. Huruf Ketemu Huruf
Yang tidak termasuk hukum mim sukun adalah ketika huruf mim sukun bertemu huruf yang sama, baik itu mim sukun sendiri ataupun huruf mim lainnya dalam sebuah kata. Sebagai contoh, dalam kata “mimbar” atau “mimpi”, kita tidak perlu menerapkan hukum mim sukun karena huruf mim tidak berada di akhir kata atau diikuti huruf yang tidak ikhfa.
2. Huruf Mim Terletak di Awal Kata
Jika huruf mim berada di awal kata, maka hukum mim sukun tidak perlu diterapkan. Contohnya adalah kata “mimpi” atau “mimbar”. Karena huruf mim berada di awal kata, maka kita tidak perlu melafalkannya dengan hukum mim sukun.
3. Huruf Mim Sukun di Awal Ayat
Selain itu, jika huruf mim sukun berada di awal ayat, maka juga tidak perlu melaksanakan hukum mim sukun. Ketika membaca atau mengucapkan ayat-ayat Al-Qur’an, kita akan menemukan banyak sekali huruf mim yang berada di awal ayat. Hal tersebut menunjukkan bahwa hukum mim sukun tidak berlaku jika huruf mim berada di awal ayat.
4. Huruf Mim Tasydid
Hukum mim sukun juga tidak diterapkan pada huruf mim yang memiliki tanda tasydid. Tanda tasydid tersebut menunjukkan adanya penambahan konsonan ganda pada huruf mim. Dalam hal ini, kita tidak perlu melaksanakan hukum mim sukun karena pengucapannya sudah termasuk dalam tanda tasydid.
5. Terdapat Tanda Alif Lam
Jika di dalam kata tersebut terdapat tanda alif lam, maka hukum mim sukun tidak perlu diterapkan. Misalnya dalam kata “al-mim” atau “ilmi”, di mana terdapat tanda alif lam di depan huruf mim. Hukum mim sukun tidak berlaku pada kasus seperti ini.
6. Suara Mim Jelas Terdengar
Hukum mim sukun juga tidak perlu diterapkan jika suara mim jelas terdengar saat pengucapan. Misalnya pada kata-kata seperti “mimbar” atau “mimpi”. Jika suara mim sudah jelas terdengar, maka tidak perlu mengikuti hukum mim sukun.
7. Bunyi Makhraj Mim Tidak Hilang
Terakhir, jika bunyi makhraj mim tidak hilang karena diikuti oleh huruf yang berhukum izhar atau idgham, maka hukum mim sukun tidak perlu diterapkan. Contohnya pada kata “samin” atau “misbah”. Meskipun mim berada di tengah kata, karena diikuti oleh huruf sa atau sin, hukum mim sukun tidak berlaku.
Kesimpulan
Secara singkat, yang tidak termasuk hukum mim sukun adalah dalam situasi-situasi di mana huruf mim tidak diikuti oleh huruf yang tidak ikhfa, berada di awal kata atau ayat, memiliki tanda tasydid, terdapat tanda alif lam, suara mim jelas terdengar, dan bunyi makhraj mim tidak hilang. Dalam situasi-situasi ini, kita tidak perlu melaksanakan hukum mim sukun.
Pemahaman yang baik mengenai hukum mim sukun sangat penting dalam mempelajari tajwid. Dengan memahami hal-hal yang tidak termasuk dalam hukum mim sukun, kita dapat melafalkan huruf mim dengan tepat sesuai dengan kaidah tajwid yang benar.
Jadi, semoga artikel ini dapat memberikan penjelasan yang jelas dan berguna bagi pembaca mengenai apa yang tidak termasuk dalam hukum mim sukun. Mari terus tingkatkan pemahaman kita dalam tajwid agar kita dapat melafalkan huruf-huruf dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan.
Terimakasih sudah membaca artikel “Yang Tidak Termasuk Hukum Mim Sukun adalah” di situs pakguru.co.id. Semoga bermanfaat!
