Surah Al Hajj Ayat 70 Sebagai Dalil Tentang Tingkatan Takdir

surah al hajj ayat 70 merupakan dalil tentang tingkatan takdir

Pendahuluan

Pembaca Pakguru.co.id, selamat datang dan selamat membaca artikel kali ini tentang Surah Al Hajj Ayat 70 sebagai dalil tentang tingkatan takdir. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang ayat tersebut dan melihat bagaimana ayat ini dapat memberikan penjelasan yang mendalam tentang takdir yang Allah tetapkan bagi umat-Nya.

Sebelum kita melanjutkan, marilah kita mengenal terlebih dahulu Surah Al Hajj Ayat 70. Surah Al Hajj adalah salah satu surah dalam Al-Qur’an yang termasuk dalam kategori Makkiyah, yang artinya ayat-ayatnya diturunkan di Kota Makkah. Ayat 70 dari surah ini berbunyi sebagai berikut:

“Alam tara anna Allaha yasjudu lahu man fis samawati wal ardhu wash syamsu wal qamari wanusjudu lahu thumma yartaddu kalila. (QS. Al Hajj: 70)”

Ayat ini merupakan sebuah perintah Allah untuk seluruh makhluk-Nya untuk bersujud hanya kepada-Nya, baik itu makhluk yang ada di langit maupun di bumi, termasuk matahari dan bulan. Perintah ini menunjukkan bahwa hanya kepada Allah-lah kita harus tunduk dan patuh, karena Dialah yang menciptakan segala sesuatu dan memiliki kekuasaan penuh atas alam semesta ini.

Adapun mengenai hubungannya dengan takdir, ayat ini dapat memberikan penjelasan bahwa takdir adalah suatu konsep yang tertanam dalam iman umat Muslim. Takdir itu sendiri mengacu pada segala hal yang sudah ditetapkan oleh Allah sebelum terwujudnya. Setiap takdir yang Allah tetapkan memiliki tingkatan-tingkatan yang berbeda, dan Surah Al Hajj Ayat 70 memberikan pandangan tentang salah satu aspek takdir tersebut.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan dengan lebih detail tentang tingkatan takdir yang tertuang dalam Surah Al Hajj Ayat 70. Mari kita simak dengan seksama penjelasan berikut.

Tingkatan Takdir dalam Surah Al Hajj Ayat 70

1. Alam Tara Anna Allah Yasjudu Lahu Man Fis Samawati Wal Ardhu

Pada bagian pertama ayat ini, Allah mengingatkan bahwa Dia-lah yang dijadikan sasaran sujud atau tunduk oleh semua makhluk yang ada di langit dan bumi. Hal ini menunjukkan bahwa takdir yang tertuang dalam ayat ini adalah bahwa setiap makhluk yang ada di alam semesta ini wajib tunduk kepada Allah dan patuh kepada-Nya.

2. Wash Syamsu Wal Qamari

Bagian kedua ayat ini menyebutkan bahwa matahari dan bulan juga bersujud kepada Allah. Ini menunjukkan bahwa takdir yang tertuang dalam ayat ini adalah bahwa bahkan fenomena alam seperti matahari dan bulan juga tunduk kepada kehendak Allah, dan berada dalam takdir yang telah ditetapkan oleh-Nya.

3. Wanusjudu Lahu Thumma Yartaddu Kalila

Bagian ketiga ayat menunjukkan bahwa seluruh makhluk tunduk kepada Allah untuk sementara waktu, kemudian mereka kembali kepada kehidupan biasa yang mereka jalani. Ini menunjukkan bahwa takdir yang tertuang dalam ayat ini adalah bahwa tunduk kepada Allah adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan sementara mereka hidup di dunia ini, namun setelah itu mereka akan kembali kepada kehidupan mereka dengan kebebasan pilihan masing-masing.

Kelebihan dan Kekurangan Surah Al Hajj Ayat 70 sebagai Dalil

Kelebihan Surah Al Hajj Ayat 70 sebagai Dalil

1. Menyatakan bahwa setiap makhluk yang ada di alam semesta ini harus tunduk kepada Allah sebagai Penciptanya, memberikan pemahaman yang kuat tentang pentingnya menjalani hidup dengan mengikuti aturan-aturan-Nya.
2. Mengingatkan manusia bahwa takdir adalah sebuah konsep yang tidak bisa dihindari, dan kita harus menerima takdir yang Allah tetapkan dengan pasrah.
3. Menyampaikan pesan tentang pentingnya hidup dalam ketaatan kepada Allah, karena Dialah yang menciptakan dan memberikan petunjuk kepada umat-Nya.
4. Mengajarkan bahwa takdir adalah suatu urusan ilahi yang tidak bisa dirubah oleh manusia, dan kita harus berserah diri kepada kehendak-Nya.

Kekurangan Surah Al Hajj Ayat 70 sebagai Dalil

1. Ayat ini mungkin sulit dipahami oleh mereka yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang ajaran agama Islam dan Al-Qur’an.
2. Pembaca yang non-Muslim mungkin kurang dapat menerima pandangan bahwa semua makhluk harus tunduk kepada Allah dan menerima takdir-Nya secara pasrah.
3. Ayat ini mungkin dianggap terlalu abstrak dan sulit untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

Tabel Informasi Surah Al Hajj Ayat 70

Ayat Terjemahan
Alam tara anna Allah yasjudu lahu man fis samawati wal ardhu Tidakkah kamu sadari bahwa kepada Allahlah seluruh makhluk di langit dan di bumi menyembah,
Wash syamsu wal qamaru matahari dan bulan,
Wanusjudu lahu thumma yartaddu kalila wahai bulan dan matahari, tunduklah kamu kepada Allah, kemudian kembalilah kamu ke posisi semula.

Kesimpulan

Melalui artikel ini, kita telah mengeksplorasi Surah Al Hajj Ayat 70 dan melihat bagaimana ayat ini menjadi dalil tentang tingkatan takdir. Ayat ini mengingatkan kita semua bahwa setiap makhluk di alam semesta ini harus tunduk kepada Allah, termasuk matahari, bulan, dan semua yang ada di langit dan di bumi.

Kelebihan Surah Al Hajj Ayat 70 adalah mengingatkan umat manusia tentang pentingnya tunduk kepada Allah, menerima takdir-Nya, dan menjalani hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Namun, ada kekurangan yaitu pemahaman yang sulit bagi beberapa orang dan sulitnya menghubungkan ayat ini dengan kehidupan sehari-hari.

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang Surah Al Hajj Ayat 70 sebagai dalil tentang tingkatan takdir. Mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, serta menerima takdir-Nya dengan ikhlas.

Kata Penutup

Terima kasih telah membaca artikel “Surah Al Hajj Ayat 70 Merupakan Dalil Tentang Tingkatan Takdir” di situs pakguru.co.id. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam memahami konsep takdir yang tertuang dalam Al-Qur’an. Mari kita selalu berada dalam keridhaan Allah dan mengikuti petunjuk-Nya dalam menjalani kehidupan ini.

Pos terkait