Manajemen strategi adalah proses pengambilan keputusan tentang tujuan jangka panjang dan cara mencapainya. Di Indonesia, terdapat beberapa tingkatan dalam manajemen strategi yang harus dipahami oleh setiap perusahaan atau organisasi. Berikut adalah penjelasan mengenai tingkatan dalam manajemen strategi di Indonesia.
1. Tingkatan Bisnis (Business Level)
Tingkat bisnis adalah tingkat manajemen strategi yang berfokus pada bisnis individual, seperti unit bisnis yang berbeda dalam satu perusahaan. Tujuan dari tingkat ini adalah untuk meningkatkan profitabilitas dan efisiensi bisnis melalui strategi pemasaran, produksi, dan operasi. Contoh: perusahaan makanan siap saji, perusahaan otomotif, dan perusahaan farmasi.
2. Tingkatan Korporat (Corporate Level)
Tingkatan korporat adalah tingkat manajemen strategi yang fokus pada keseluruhan perusahaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan mengoptimalkan portofolio bisnis dengan strategi mergers and acquisitions (M&A). Contoh: Grup Telkom Indonesia, Grup Jardine Matheson.
3. Tingkatan Global (Global Level)
Tingkatan global adalah tingkat manajemen strategi yang berfokus pada pertumbuhan perusahaan di pasar global. Tujuannya adalah untuk mengkoordinasikan kegiatan bisnis dan mengelola risiko dalam pasar global. Contoh: Unilever, Nestle, dan General Electric.
Dalam memilih tingkatan manajemen strategi, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti ukuran, orientasi pasar, dan sumber daya perusahaan. Tingkat manajemen strategi yang tepat akan membantu perusahaan mencapai tujuan jangka panjangnya dengan efektif dan efisien.
Pengertian dan Tujuan Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah serangkaian proses yang diterapkan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingannya. Manajemen strategi juga dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu manajemen yang berkaitan dengan pembuatan, implementasi, dan evaluasi keputusan lintas fungsional yang memungkinkan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.
Tujuan dari manajemen strategi adalah untuk menciptakan keunggulan aparatur organisasi dalam lingkungan bisnis yang kompetitif dan tidak menentu. Dalam konteks global, manajemen strategi dapat membantu organisasi dalam merespons perubahan dinamis yang terjadi pada pasar global. Dalam konteks lokal, manajemen strategi dapat membantu organisasi untuk memperoleh keuntungan kompetitif atas pesaingnya.
Tujuan manajemen strategi terdiri dari:
- Menciptakan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif diperoleh ketika suatu organisasi mampu menghasilkan produk atau jasa yang lebih baik atau lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya. Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui inovasi produk, efisiensi operasional, kualitas produk yang lebih baik, dan pelayanan pelanggan yang lebih baik.
- Mencapai tujuan jangka panjang. Tujuan jangka panjang dalam manajemen strategi adalah tujuan yang ingin diwujudkan oleh suatu organisasi dalam jangka waktu yang lebih dari 3-5 tahun. Tujuan jangka panjang dapat meliputi peningkatan pangsa pasar, penciptaan merek yang kuat, dan perluasan produk atau layanan.
- Memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan atau stakeholder adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam keberhasilan organisasi. Kebutuhan stakeholder dapat berupa keuntungan finansial, pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, dan penciptaan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan.
Manajemen strategi juga bertujuan untuk mengembangkan rencana yang terstruktur dan terorganisasi untuk memenuhi tujuan jangka panjang. Rencana tersebut harus mencakup alokasi sumber daya, mengidentifikasi peluang pasar, dan strategi promosi yang efektif. Manajemen strategi juga bertujuan untuk membantu organisasi mengantisipasi dan merespons perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan tidak menentu.
Dalam konteks bisnis di Indonesia, manajemen strategi juga bertujuan untuk membantu organisasi beradaptasi dengan peraturan dan standar yang berlaku di Indonesia. Pemerintah Indonesia memiliki serangkaian peraturan dan standar yang harus dipatuhi oleh bisnis yang beroperasi di Indonesia. Manajemen strategi dapat membantu organisasi untuk memahami peraturan dan standar tersebut, dan mengembangkan strategi untuk memenuhi persyaratan tersebut dengan cara yang efisien dan efektif.
Dengan demikian, manajemen strategi merupakan hal yang sangat penting bagi kesuksesan bisnis di Indonesia. Manajemen strategi dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang, memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan, dan mengembangkan keunggulan kompetitif. Dalam konteks bisnis yang kompetitif dan tidak menentu, manajemen strategi juga dapat membantu organisasi untuk merespons perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan tidak menentu.
Analisis Lingkungan dalam Manajemen Strategi
Analisis lingkungan adalah langkah awal yang perlu dilakukan dalam manajemen strategi. Lingkungan bisnis terdiri dari faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi atau perusahaan. Analisis lingkungan mencakup pengamatan, penilaian, dan pemahaman terhadap faktor dalam lingkungan bisnis. Tujuan dari analisis lingkungan adalah mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi persaingan mereka.
Analisis lingkungan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu analisis lingkungan internal dan eksternal. Analisis lingkungan internal meliputi aspek yang terkait dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan sedangkan analisis lingkungan eksternal meliputi aspek yang terkait dengan peluang dan ancaman dalam lingkungan bisnis perusahaan.
Analisis lingkungan internal mencakup sumber daya manusia, struktur organisasi, keuangan, teknologi, reputasi, serta budaya dan sistem nilai perusahaan. Analisis lingkungan internal dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka sehingga dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif.
Sedangkan analisis lingkungan eksternal mencakup faktor-faktor seperti kondisi ekonomi, sosial, politik, teknologi, hukum, dan lingkungan. Analisis lingkungan eksternal dapat membantu perusahaan untuk memahami peluang dan ancaman dalam lingkungan bisnis. Misalnya, perusahaan dapat mengembangkan strategi marketing yang tepat berdasarkan analisis kondisi sosial terkini.
Analisis lingkungan merupakan aspek penting dalam manajemen strategi karena dapat membantu perusahaan untuk memahami faktor-faktor dalam lingkungan bisnis yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, perusahaan dapat mengembangkan strategi yang lebih tepat dan berkaitan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu, analisis lingkungan juga dapat membantu perusahaan untuk menemukan peluang yang belum terlihat sebelumnya sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan mengurangi risiko yang mungkin terjadi dalam bisnis.
Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam analisis lingkungan adalah PESTEL analysis, analisis SWOT, analisis industri, serta analisis persaingan. PESTEL analysis mencakup faktor-faktor keuntungan dan kerugian pada dalam lingkungan bisnis. Analisis SWOT melibatkan evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terjadi dalam bisnis. Analisis industri membahas mengenai kelompok yang sedang terlibat dalam perusahaan dan seberapa besar pengaruh yang dimiliki oleh kelompok tersebut. Analisis persaingan melibatkan evaluasi pesaing yang terlibat dalam lingkungan bisnis.
Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang terus berkembang dan terajut laju persaingan yang semakin tinggi, analisis lingkungan sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat membantu perusahaan mencapai tujuan yang diinginkan dan dapat mengambil keputusan yang tepat.
Strategi Perusahaan dan Posisi Persaingan
Strategi perusahaan serta posisi persaingan adalah dua hal yang saling terkait dan menjadi bagian penting dari manajemen strategi. Dalam konteks Indonesia, terdapat beberapa tingkatan dalam pengelolaan strategi perusahaan dan memposisikan diri di dalam persaingan bisnis.
1. Tingkat UMKM
Tingkat pertama adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di Indonesia, UMKM menjadi pemain penting dalam persaingan bisnis. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat sekitar 64,2 juta UMKM di Indonesia pada tahun 2019. Oleh karena itu, untuk bisa bersaing, UMKM perlu menentukan strategi yang tepat bagi perusahaannya. Strategi perusahaan yang diterapkan UMKM harus fleksibel dan mudah diimplementasikan. UMKM biasanya menerapkan strategi perusahaan yang mudah mulai dari strategi harga, promosi, hingga branding. Di posisi persaingan, UMKM perlu memahami dengan baik karakteristik pasar dan membangun jaringan bisnis dengan baik.
2. Tingkat Menengah
Tingkat kedua dalam tingkatan manajemen strategi adalah perusahaan menengah. Perusahaan menengah biasanya memiliki jumlah karyawan yang lebih banyak serta memiliki ketergantungan pada klien yang lebih sedikit. Di posisi persaingan, perusahaan menengah perlu mengantisipasi setiap perubahan pasar dan mengimplementasikan strategi berbeda jika dibandingkan dengan UMKM. Strategi perusahaan yang diterapkan perusahaan menengah biasanya lebih kompleks, mulai dari pengembangan produk baru, penyediaan layanan tambahan atau membangun network yang lebih luas. Perusahaan menengah juga perlu memahami industri dan pesaingnya agar bisa meningkatkan posisi persaingan mereka.
3. Tingkat Besar
Tingkat ketiga dalam tingkatan manajemen strategi adalah perusahaan besar. Perusahaan yang masuk kategori besar ini memiliki jumlah karyawan yang sangat banyak serta beroperasi di banyak negara. Perusahaan besar biasanya menyediakan berbagai macam produk dan layanan dalam jumlah besar. Di posisi persaingan, perusahaan besar perlu mengimplementasikan strategi perusahaan yang kompleks dan bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar. Mereka juga harus memahami pesaing, mengantisipasi risiko, serta memperhatikan cara promosi yang tepat agar dapat mempertahankan posisi persaingan mereka. Produk atau layanan yang ditawarkan harus sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan pasar.
Dalam pengelolaan strategi perusahaan dan posisi persaingan di Indonesia, setiap tingkatan memiliki tantangan dan kemampuannya masing-masing. Di sisi lain, ekosistem bisnis di Indonesia juga terus berkembang sehingga menuntut para pelaku bisnis untuk menyesuaikan strategi mereka agar bisa lebih kompetitif di pasar.
Implementasi dan Evaluasi Strategi Perusahaan
Implementasi dan evaluasi strategi perusahaan adalah bagian terpenting dalam manajemen strategi. Implementasi strategi merupakan tahap dimana rencana strategi yang telah dibuat dijadikan kenyataan dalam bentuk tindakan. Ketika proses implementasi dilakukan dengan baik, maka strategi perusahaan dapat terintegrasi dengan baik dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran perusahaan sehingga dapat menjalankan bisnis perusahaan dengan lebih efektif dan efisien.
Evaluasi strategi perusahaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi manfaat dan keefektifan strategi perusahaan yang telah dijalankan selama jangka waktu tertentu. Evaluasi strategi diharapkan dapat mengevaluasi keefektifan strategi perusahaan serta bertindak sebagai suatu proses umpan balik yang berkelanjutan dalam manajemen strategi.
Sebelum strategi perusahaan diimplementasikan, manajer harus memahami bahwa kesuksesan atau kegagalan dalam implementasi strategi perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor penting. Faktor-faktor tersebut meliputi kesesuaian antara strategi perusahaan dengan lingkungan eksternal, kemampuan perusahaan untuk mengadopsi strategi, dan konsistensi antara rencana strategi dengan sumber daya perusahaan.
Selain itu, manajer juga harus mempertimbangkan faktor-faktor internal seperti budaya perusahaan, struktur organisasi, dan kemampuan karyawan dalam menjalankan strategi yang telah ditetapkan.
Setelah strategi perusahaan diimplementasikan, proses evaluasi strategi harus dilakukan secara teratur. Evaluasi strategi dilakukan untuk mengidentifikasi apakah rencana strategi yang telah dijalankan sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan. Proses evaluasi juga harus mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kinerja strategi dan memberikan umpan balik yang berkelanjutan.
Dalam evaluasi strategi, ada beberapa metode yang dapat dilakukan oleh manajer. Metode tersebut antara lain analisis SWOT, analisis siklus hidup produk, analisis BCG, analisis VRIO, dan analisis analisis Porter. Analisis-analisis tersebut akan membantu manajer dalam mengukur manfaat dan keefektifan strategi perusahaan yang telah dijalankan.
Selain itu, evaluasi strategi juga dapat dilakukan melalui pengukuran kinerja keuangan dan non-keuangan. Kinerja keuangan mencakup pendapatan, laba, return on investment (ROI), dan rasio keuangan lainnya. Sedangkan kinerja non-keuangan meliputi kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, efisiensi operasional, standar kualitas produk, dan laporan keberlanjutan.
Proses evaluasi strategi perusahaan harus dilakukan secara teratur untuk memastikan bahwa strategi perusahaan yang telah ditetapkan masih sesuai dengan visi, misi, dan sasaran perusahaan serta perubahan lingkungan eksternal dan internal.
Implementasi dan evaluasi strategi perusahaan merupakan tahapan dalam manajemen strategi yang sangat penting. Proses implementasi dan evaluasi yang dilakukan dengan baik akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Dalam mengimplementasikan strategi, manajer harus mempertimbangkan berbagai faktor penting dan konsistensi antara strategi dengan sumber daya perusahaan. Sedangkan dalam evaluasi strategi, manajer dapat menggunakan berbagai metode dan kinerja keuangan dan non-keuangan untuk mengukur kinerja strategi perusahaan yang telah dijalankan.
Keterbatasan dan Tantangan Manajemen Strategi di Era Digital
Manajemen strategi terus berubah seiring perkembangan teknologi dan era digital yang semakin maju. Namun, meskipun manajemen strategi memiliki tujuan untuk menciptakan rencana jangka panjang dan memperbaiki kinerja perusahaan, manajemen strategi menghadapi sejumlah keterbatasan dan tantangan dalam era digital seperti saat ini. Berikut ini adalah penjabaran mengenai keterbatasan dan tantangan yang dihadapi saat ini oleh manajemen strategi di Indonesia.
Keterbatasan Manajemen Strategi di Era Digital
1. Keterbatasan Sumber Daya
Salah satu kendala utama dalam manajemen strategi adalah keterbatasan sumber daya untuk mengimbangi perubahan teknologi yang cepat. Jika perusahaan kurang mampu menangani inovasi teknologi pada waktunya, mereka mungkin tertinggal dalam persaingan pasar. Untuk itu, perusahaan harus mengelola sumber daya dengan baik agar dapat memanfaatkan teknologi seoptimal mungkin.
2. Perubahan Lingkungan Yang Cepat
Dalam era digital, cara pandang konsumen dan dunia bisnis berubah dengan cepat dan seringkali tidak dapat diprediksi. Perusahaan harus menghadapi perubahan lingkungan yang cepat dengan membuat strategi bisnis yang fleksibel agar dapat beradaptasi dengan kondisi pasar yang selalu berubah.
3. Sifat yang Kompleks
Dalam manajemen strategi, perusahaan harus mengenali risiko dan peluang untuk mengoptimalkan sumber daya dengan tepat. Dalam era digital, perusahaan harus berkutat dengan efek dominan dari pengaruh globalisasi dan teknologi canggih, sementara itu intensitas persaingan mengancam menguras sumber daya dan menciptakan keadaan yang kompleks.
Tantangan Manajemen Strategi di Era Digital
1. Perubahan dalam Interaksi Pelanggan
Pelanggan bisa bertukar informasi dan memperoleh akses ke layanan atau produk di berbagai platform digital. Perusahaan-sebagai pemain industri-bisa mengambil keuntungan melalui kerja sama yang terukur dengan pelanggan. Tetapi perusahaan harus mengatur dan menindaklanjuti dengan cermat untuk memanfaatkan peluang tersebut.
2. Integrasi Berbagai Sumber Data
Perusahaan harus dapat mengintegrasikan data dari berbagai sumber dan membuatnya mudah dipahami dan digunakan. Karena itu, perusahaan perlu mengembangkan sistem manajemen data yang hemat waktu, fleksibel dan didukung oleh teknologi modern.
3. Perubahan Internal
Perusahaan juga harus dapat menyesuaikan kebijakan dan prosedur untuk mengelola perubahan. Perusahaan harus mampu mengatur internal agar dapat menerapkan teknologi baru dan memanfaatkannya dengan benar. Sistem kebijakan dan prosedur yang fleksibel membantu mengoptimalkan penerapan teknologi baru dan berkontribusi pada pertumbuhan bisnis.
4. Integrasi dan Koordinasi Strategi di Banyak Bidang
Strategi bisnis harus terintegrasi dan digunakan secara efektif dalam semua bidang operasi organisasi. Sehingga semua bagian perusahaan tahu bagaimana mencapai sasaran yang diterapkan oleh strategi bisnis. Hal ini memerlukan koordinasi yang baik di antara departemen dan kesepahaman atas tujuan bersama.
5. Sumber Daya Manusia Berpendidikan dan Berkualitas
Perkembangan technologi digital mempengaruhi permintaan / kebutuhan sumber daya manusia berkualitas dan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Masalah yang timbul adalah tidak sesuainya program pendidikan yang diajarkan di universitas dan pelatihan dengan kebutuhan industri. Hal ini menjadi tantangan penting yang harus diatasi oleh organisasi dalam adaptasi era digital.
Seiring dengan zaman yang terus berkembang, manajemen strategi harus mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan keadaan yang terus berubah. Dalam era digital, perusahaan harus pandai-pandai mengelola sumber daya, mentalitas yang fleksibel, tenaga kerja yang berkualitas, dan memanfaatkan teknologi seoptimal mungkin. Untuk itu, perusahaan harus terus mengembangkan strategi bisnis yang efektif agar dapat sukses di era digital.