Di Indonesia, SKHUN dan ijazah merupakan dua dokumen penting yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan formal. SKHUN atau Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional adalah dokumen yang berisi informasi tentang hasil ujian nasional yang telah ditempuh oleh peserta didik selama menyelesaikan pendidikan di jenjang SMP atau SMA. Sedangkan ijazah adalah suatu dokumen resmi yang diberikan kepada peserta didik sebagai bukti dimilikinya kualitas, kemampuan, dan keterampilan yang diperoleh selama menempuh pendidikan formal.
SKHUN umumnya dikeluarkan oleh lembaga pendidikan yang telah disahkan oleh pemerintah. Dokumen ini berisi informasi tentang identitas peserta didik, nilai rata-rata rapor atau nilai akhir, serta hasil ujian nasional yang telah ditempuh. SKHUN biasanya diperlukan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau untuk melamar pekerjaan. Setelah peserta didik menerima SKHUN, dokumen tersebut dapat dipergunakan selama beberapa waktu hingga diambil alih oleh ijazah.
Sebaliknya, ijazah adalah dokumen yang diberikan setelah peserta didik menyelesaikan pendidikan formal di suatu jenjang pendidikan. Ijazah ini merupakan bukti resmi yang menunjukkan bahwa peserta didik telah menyelesaikan kurikulum dan memenuhi semua persyaratan pendidikan formal yang telah ditetapkan. Ijazah juga berisi informasi tentang identitas peserta didik, seperti nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, serta jenis kelamin. Selain itu, ijazah juga memuat informasi tentang jenjang pendidikan yang diselesaikan, rata-rata nilai akhir, tanda tangan pejabat yang berwenang, dan segel resmi yang menunjukkan bahwa ijazah tersebut sah dan legal.
Jadi, meski seringkali SKHUN dan ijazah dianggap sama, keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas dan penting. SKHUN hanya berisi informasi tentang nilai ujian nasional yang diperoleh oleh peserta didik, sedangkan ijazah merupakan dokumen resmi yang menunjukkan bahwa peserta didik telah menyelesaikan pendidikan formal di suatu jenjang pendidikan dan memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan.
Perbedaan SKHUN dan Ijazah
SKHUN atau Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional adalah bukti bahwa seseorang telah mengikuti ujian di sekolah menengah pertama atau sekolah menengah atas dan telah berhasil menyelesaikan ujian tersebut. Namun, SKHUN hanya menunjukkan hasil ujian saja, tidak menunjukkan apakah siswa tersebut benar-benar lulus atau tidak.
Sementara itu, ijazah adalah sertifikat resmi yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan untuk menunjukkan bahwa seseorang telah menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu. Ijazah dikeluarkan pada akhir setiap jenjang pendidikan formal, mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Ijazah menunjukkan lulus atau tidaknya seseorang dalam suatu pendidikan.
Jadi, perbedaan antara SKHUN dan ijazah adalah bahwa SKHUN hanya menunjukkan hasil ujian saja, sementara ijazah menunjukkan lulus atau tidaknya seseorang dalam suatu pendidikan. SKHUN juga hanya dikeluarkan pada tingkat pendidikan tertentu, seperti SMP dan SMA, sedangkan ijazah dikeluarkan pada akhir dari setiap jenjang pendidikan formal.
Adapun fungsi dari SKHUN adalah sebagai bukti bahwa siswa tersebut telah mengikuti ujian nasional dan berhasil menyelesaikannya. SKHUN juga sangat penting untuk proses seleksi masuk ke perguruan tinggi, karena nilai yang tertera pada SKHUN akan menjadi salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk perguruan tinggi. Sedangkan ijazah merupakan tanda bahwa seseorang telah menyelesaikan pendidikan formal pada jenjang tertentu, dan dapat digunakan sebagai persyaratan untuk melamar kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Dalam proses penerimaan di perguruan tinggi, SKHUN tidak bisa digunakan sebagai pengganti ijazah. Oleh karena itu, sangat penting bagi siswa untuk menjaga nilai dan prestasi selama menjalani masa pendidikan di sekolah. Meskipun SKHUN hanya menunjukkan hasil ujian, hasil tersebut akan tetap menjadi pertimbangan penting dalam proses seleksi perguruan tinggi.
Perbedaan SKHUN dan Ijazah
SKHUN dan ijazah merupakan dua dokumen penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Meskipun keduanya sama-sama menunjukkan capaian akademik seseorang, namun terdapat beberapa perbedaan antara keduanya.
Definisi SKHUN dan Ijazah
Ijazah adalah tanda kelulusan dari lembaga pendidikan. Dokumen ini menunjukkan bahwa seseorang berhasil menyelesaikan program pendidikan formal dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh lembaga tersebut. Sementara SKHUN merupakan sertifikat capaian akademik, yang menunjukkan nilai-nilai yang diperoleh oleh seseorang dari sekolah menengah atau sederajat. SKHUN biasanya diperoleh setelah lulus dari sekolah menengah, sementara ijazah diperoleh setelah menyelesaikan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti sarjana atau magister.
Manfaat SKHUN dan Ijazah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ijazah adalah dokumen penting dalam hal melanjutkan pendidikan atau dalam melamar pekerjaan. Setiap lembaga pendidikan atau perusahaan biasanya meminta ijazah bagi calon mahasiswa atau calon karyawan. Sementara itu, SKHUN juga penting dalam menunjukkan kemampuan dan potensi seseorang dalam bidang akademik. Dokumen ini akan memberikan gambaran kepada pihak yang akan menerima seseorang tentang seberapa baik kemampuan akademik yang dimiliki oleh calon siswa atau calon karyawan.
Isi SKHUN dan Ijazah
Isi SKHUN dan ijazah berbeda-beda tergantung dari lembaga pendidikan yang mengeluarkan dokumen tersebut. Namun, secara umum, ijazah berisi informasi tentang nama lembaga pendidikan, nama lengkap siswa, program studi, tanggal kelulusan dan nilai rata-rata. Sementara itu, SKHUN berisi tentang nama siswa, nomor induk siswa nasional (NISN), nama sekaligus alamat lembaga pendidikan, kelas, nomor urut absen, dan nilai dari setiap mata pelajaran yang diambil.
Keabsahan SKHUN dan Ijazah
SKHUN dan ijazah memiliki keabsahan yang berbeda. Ijazah memiliki keabsahan secara nasional, artinya ijazah dapat digunakan di seluruh Indonesia. Sementara itu, SKHUN hanya memiliki keabsahan di lembaga pendidikan tempat siswa tersebut belajar. Oleh karena itu, saat melamar suatu pekerjaan atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ijazah memiliki keabsahan yang lebih penting daripada SKHUN.
Meskipun SKHUN dan ijazah sama-sama penting, namun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Ijazah lebih berfokus pada kelulusan dari suatu program pendidikan, sedangkan SKHUN lebih menunjukkan kemampuan akademik dari calon siswa atau calon karyawan. Oleh karena itu, pastikan anda memiliki kedua dokumen ini dengan lengkap dan sah, agar bisa memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan atau perusahaan.
Konsekuensi dari Tidak Memiliki SKHUN atau Ijazah
Tidak memiliki SKHUN atau ijazah dapat berdampak serius pada masa depan seseorang, dimana kesulitan untuk melamar pekerjaan atau melanjutkan studi lebih lanjut menjadi kendala. Kredibilitas seseorang tentu saja akan dipertanyakan. Hal ini karena perusahaan maupun institusi pendidikan membutuhkan ijazah dan SKHUN sebagai bukti formal atas kualitas dan kemampuan seseorang.
Berkaitan dengan peluang kerja, perusahaan biasanya memiliki persyaratan khusus seperti gelar sarjana atau ijazah tertentu sebagai syarat diterima kerja. Tanpa memiliki dokumen yang dimaksudkan tersebut, maka peluang untuk melamar kerja akan menjadi sangat kecil. Seorang pelamar kerja merupakan tipe kandidat yang sangat dicari oleh perusahaan semisal berkaitan dengan posisi manajemen atau perusahaan multinasional harus memiliki ijazah dan SKHUN. Oleh karena itu, keberadaan ijazah dan SKHUN sangat penting.
Selain itu, lembaga pendidikan pun sama. Untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seseorang juga harus memiliki ijazah dan SKHUN sebagai salah satu persyaratan. Contohnya untuk melanjutkan studi ke program master, wajib mengunggah ijazah S1. Begitu juga untuk mengajukan beasiswa, ijazah dan SKHUN menjadi syarat utama yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menjaga ijazah dan SKHUN supaya tidak hilang atau rusak , karena bila hilang diharuskan mengajukan surat keterangan hilang serta melampirkan seluruh dokumen pendukung untuk mendapatkan pengganti yang memakan waktu serta biaya.
Ketidakmampuan untuk menunjukkan ijazah dan SKHUN dapat menjadi masalah seperti diskriminasi, penipuan atau bahkan tuntutan hukum. Seorang yang memalsukan ijazah atau SKHUN akan tersandung pada tuntutan pidana, selain itu diskriminasi juga dapat terjadi pada pencari kerja yang memang memiliki kemampuan dan potensi yang tinggi tetapi tidak memiliki ijazah dan SKHUN. Hal ini sangat merugikan pencari kerja yang bukan merupakan korban karena kualitas seseorang telah dibuat tidak dapat diakui oleh perusahaan atau lembaga.
Intinya, SKHUN dan ijazah memainkan peran penting bagi kehidupan seseorang dalam menghadapi dunia kerja dan pendidikan. Kesempatan kerja layak dan peluang untuk berpendidikan lebih tinggi seharusnya tidak boleh terlewatkan karena masalah pergaulan terkait dokumen akademik tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keselamatan ijazah dan SKHUN untuk mempertahankan kredibilitas dan memberikan kepercayaan terhadap kemampuan akademik seseorang.
Cara Mengurus SKHUN dan Ijazah
SKHUN (Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional) dan ijazah merupakan dua dokumen penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. SKHUN diterbitkan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bukti kelulusan dalam ujian nasional, sedangkan ijazah diterbitkan oleh lembaga pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu sebagai bukti telah menyelesaikan pendidikan.
Perbedaan SKHUN dan ijazah juga terletak pada fungsinya. SKHUN hanya berfungsi sebagai bukti kelulusan dalam ujian nasional, sedangkan ijazah memiliki fungsi sebagai bukti telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu dan dapat digunakan sebagai syarat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki dunia kerja.
Prosedur Pengurusan SKHUN
Untuk mengurus SKHUN, pertama-tama siswa harus mengecek apakah SKHUN sudah diterbitkan atau belum. Jika SKHUN belum diterbitkan, siswa harus menunggu sampai SKHUN diterbitkan. Setelah SKHUN diterbitkan, siswa dapat mengajukan permohonan pengambilan SKHUN kepada pihak sekolah dengan menyertakan berkas-berkas yang dibutuhkan seperti fotokopi identitas diri, fotokopi ijazah, dan administrasi lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di sekolah.
Setiap lembaga pendidikan memiliki peraturan yang berbeda terkait prosedur pengurusan SKHUN, namun umumnya akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, perlu diperhatikan agar permohonan pengambilan SKHUN tidak ditunda hingga akhir masa studi atau saat diperlukan secara mendadak.
Prosedur Pengurusan Ijazah
Untuk mengurus ijazah, siswa harus mengecek jadwal dan persyaratan yang ditentukan oleh pihak lembaga pendidikan yang bersangkutan. Setelah memenuhi seluruh persyaratan, siswa dapat mengajukan permohonan pengambilan ijazah dan membayar biaya pengurusan yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan.
Pengambilan ijazah umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, sebaiknya siswa mengurus ijazah segera setelah lulus atau sebelum memulai pekerjaan agar tidak menghambat proses seleksi atau penerimaan di lembaga pendidikan atau dunia kerja.
Penyimpanan SKHUN dan Ijazah
SKHUN dan ijazah merupakan dokumen yang sangat penting sebagai bukti kelulusan dan penyelesaian pendidikan. Oleh karena itu, penting bagi siswa atau orang tua/wali untuk membuat salinan dokumen tersebut dan menyimpannya di tempat yang aman dan mudah diakses ketika diperlukan.
Agar SKHUN dan ijazah tetap terjamin keaslian dan mutunya, sebaiknya disimpan dengan baik di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari. Selain itu, siswa atau orang tua/wali juga dapat menitipkan SKHUN dan ijazah ke bank atau lembaga penyimpanan lainnya.
Dengan mengetahui perbedaan dan prosedur pengurusan SKHUN dan ijazah, siswa dapat lebih mudah mengurus kedua dokumen tersebut dan memperoleh bukti kelulusan dan penyelesaian pendidikan yang resmi dan sah.
Demikian Penjelasan dari pakguru.co.id, terima kasih sudah membaca.