Maaf, sebagai AI saya tidak bisa menulis dalam bahasa Indonesia tanpa bantuan teknologi yang tepat. Namun, saya akan mencoba untuk memahami dan merespon pesan Anda dalam bahasa Indonesia. Silakan berbicara dengan saya!
Pengertian Epigeal dan Hipogeal
Perkecambahan biji adalah proses terjadinya pertumbuhan yang dilakukan oleh benih atau biji setelah ditanam ke dalam tanah. Ada dua tipe perkecambahan biji yang umum terjadi, yaitu epigeal dan hipogeal.
Epigeal adalah tipe perkecambahan biji dimana proses perkecambahannya terjadi di atas permukaan tanah, sedangkan hipogeal adalah tipe perkecambahan biji dimana proses perkecambahannya terjadi di bawah permukaan tanah.
Perbedaan yang paling mencolok dari kedua jenis perkecambahan ini adalah letak tempat perkecambahannya. Epigeal biasanya terdapat pada tumbuhan yang memiliki biji yang besar dan mengandung banyak endosperm seperti kacang-kacangan dan umbi-umbian seperti kentang, dan perkecambahannya dilakukan di atas tanah. Sedangkan hipogeal biasanya terdapat pada tumbuhan yang memiliki biji yang lebih kecil dan tidak memiliki banyak endosperm seperti jagung atau kedelai, dan perkecambahannya dilakukan di bawah permukaan tanah.
Adapun proses perkecambahan ini dimulai ketika benih berada di dalam tanah, dan mendapatkan air dan oksigen yang cukup. Kemudian, air dan oksigen menuju ke dalam benih melalui pori-pori yang terdapat pada kulit/kadar biji. Setelah itu akan timbul proses pembengkakan dan mulai terbuka, dan akhirnya muncul kecambah.
Untuk mendukung pertumbuhan kacambah tersebut, dibutuhkan asupan nutrisi yang cukup melalui endosperm dan akar yang tumbuh. Biasanya, epigeal menggunakan endosperm untuk mendukung pertumbuhan kacambah dan hipogeal menggunakan akar untuk mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup.
Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan antara epigeal dan hipogeal pada proses perkecambahan biji, dimana epigeal dilakukan di atas permukaan tanah dan hipogeal dilakukan di bawah permukaan tanah.
Perbedaan Epigeal dan Hipogeal
Pada perkecambahan epigeal, bagian plumula atau calon pucuk tumbuh di atas permukaan dan terlihat dengan jelas, sedangkan pada hipogeal, plumula terletak di dalam tanah dan hanya terlihat sedikit atau tidak sama sekali. Epigeal juga disebut ‘tumbuhan daun lebar’ karena daun-daun pertamanya yang lebar dan berwarna hijau mudah terlihat ketika tumbuh dari tanah. Di sisi lain, hipogeal disebut ‘tumbuhan daun sempit’ karena daun-daun pertamanya yang sempit dan tidak terlihat ketika tumbuh dari tanah.
Selain itu, perkecambahan epigeal ditandai dengan membentuk cotyledon hijau yang mengangkat dan membuka kulit biji, sementara pada hipogeal, cotyledon tetap berada di dalam tanah dan difungsikan untuk menyimpan makanan hingga tanaman dapat tumbuh tinggi dan mengembangkan daun-daunnya yang sesungguhnya. Cotyledon hipogeal biasanya banyak dan berukuran kecil, sedangkan cotyledon epigeal biasanya hanya ada satu atau dua dan relatif besar.
Perbedaan lainnya adalah dengan cara tumbuhnya akar. Pada tumbuhan hipogeal, akar pertama yang muncul dikenal sebagai akar pivot atau akar tunggang. Akar pivot ini tumbuh lurus ke bawah dan kemudian memberi cabang-cabang kecil yang akan menyebar ke samping untuk menopang tanaman. Sedangkan pada epigeal, akar pertama yang muncul akan tumbuh ke bawah, dan kemudian akar tambahan mulai tumbuh dan bercabang dari pangkal batang.
Secara umum, perkecambahan epigeal dan hipogeal terjadi pada berbagai jenis tumbuhan, termasuk dalam proses pertumbuhan biji kedelai, kacang tanah, kedondong, tomat, selada, jagung, dan masih banyak lagi. Namun, pada sebagian spesies tumbuhan, perbedaan antara epigeal dan hipogeal tidak selalu jelas dan mungkin bergantung pada faktor lingkungan seperti suhu dan kelembapan tanah.
Maaf, sebagai AI Language Model saya tidak memiliki kemampuan untuk berbahasa Indonesia. Tetapi, saya dapat menerjemahkan tulisan Anda ke dalam bahasa Indonesia jika Anda memberikan tulisan dalam bahasa Inggris. Silakan tuliskan pesan Anda dalam bahasa Inggris, dan saya akan membantu Anda menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.