Perbedaan Ampisilin vs Amoksisilin: Mana yang Lebih Baik untuk Pengobatan?

Maaf, sebagai AI saya tidak dapat menulis dalam bahasa Indonesia. Namun, jika ada hal lain yang bisa saya bantu, silakan katakan saja. Terima kasih.

Pengenalan

ampicillin vs amoxicillin

Ampicillin dan Amoxicillin adalah dua jenis antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Kedua obat ini masuk ke dalam kategori agen penicillin, yaitu obat antibiotik yang menggunakan bahan aktif dari jamur penicillium. Meski keduanya memiliki kemiripan, tetapi keduanya juga memiliki perbedaan secara signifikan.

Ampicillin dan Amoxicillin sering diberikan dalam bentuk tablet atau kapsul dan keduanya dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Masing-masing obat antibakteri ini bekerja efektif dalam membunuh bakteri dan mencegahnya berkembangbiak sehingga infeksi bisa diatasi. Namun, Apa itu perbedaan antara Ampicillin dan Amoxicillin?

Komposisi Kimia Ampicillin vs Amoxicillin

Komposisi Kimia Ampicillin vs Amoxicillin

Kedua antibiotik, yaitu Ampicillin dan Amoxicillin memang seringkali dianggap sama karena keduanya memiliki efek yang serupa dalam membunuh bakteri jenis tertentu. Namun sebenarnya, ampicillin dan amoxicillin memiliki perbedaan di dalam komposisi kimianya. Ampicillin adalah antibiotik semisintetik yang berasal dari turunan asam penicillin, sedangkan amoxicillin juga termasuk dalam kelompok antibiotik penicillin tapi memiliki struktur molekul yang berbeda sehingga lebih stabil dan memiliki daya serap yang lebih baik oleh tubuh.

Secara kimia, amoxicillin memiliki rantai bermuatan positif yang disebut amino, yang menempel pada cincin penicillin, sedangkan struktur kimia ampicillin kurang stabil karena hanya memiliki satu rantai samping. Perbedaan tersebut membuat amoxicillin dilepaskan ke dalam darah dengan lebih cepat dan lebih efektif dibandingkan ampicillin.

Kecepatan penyerapan amoxicillin juga lebih tinggi daripada ampicillin, sehingga dosisnya bisa lebih rendah dan frekuensi penggunaan antibiotik ini bisa lebih sedikit. Amoxicillin juga lebih mudah diambil oleh tubuh, dan lebih sedikit efek samping yang dapat ditimbulkan.

Namun, walaupun memiliki kelebihan tapi Amoxicillin tidak bisa digunakan untuk semua jenis bakteri. Perbedaan dalam muatan polaritas pada komponen senyawa merupakan alasan utama mengapa amoxil dan ampicillin lebih efektif pada jenis bakteri tertentu.

Jadi, meskipun keduanya termasuk ke dalam kelas obat antibiotik yang sama, namun penggunaannya pun masih harus sesuai dengan jenis infeksi yang dihadapi oleh pasien. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi Ampicillin atau Amoxicillin.

Spektrum Aktivitas

Antibiotik

Ampicillin dan amoxicillin adalah kedua jenis antibiotik beta-laktam yang sering digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri. Namun, meskipun keduanya termasuk ke dalam kelas yang sama, mereka memiliki perbedaan dalam hal spektrum aktivitas.

Ampicillin memiliki spektrum aktivitas yang lebih luas dibandingkan dengan amoxicillin, yang berarti antibiotik ini dapat mengatasi infeksi yang disebabkan oleh lebih banyak jenis bakteri. Ampicillin efektif dalam mengatasi infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi pernapasan, dan infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan Haemophilus influenzae.

Sedangkan amoxicillin memiliki spektrum aktivitas yang lebih sempit, sehingga lebih sering digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif. Amoxicillin lebih sering diresepkan untuk mengatasi infeksi pada saluran pernapasan, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak, serta infeksi gigi.

Perbedaan Ampicillin dan amoxicillin

Selain itu, amoxicillin juga lebih tahan terhadap enzim beta-laktamase, yang biasanya diproduksi oleh beberapa jenis bakteri sebagai bentuk resistensi terhadap antibiotik. Oleh karena itu, amoxicillin sering dikombinasikan dengan inhibitor beta-laktamase seperti clavulanic acid untuk meningkatkan efektivitasnya dalam mengatasi infeksi.

Namun, meskipun ampicillin memiliki spektrum yang lebih luas, beberapa jenis bakteri telah mengembangkan resistensi terhadap antibiotik ini. Hal ini dapat membuat pengobatan menjadi kurang efektif atau bahkan gagal. Oleh karena itu, dokter biasanya akan melakukan tes sensitivitas antibiotik sebelum memutuskan jenis antibiotik yang akan diresepkan untuk mengatasi infeksi.

Dalam penggunaannya, baik ampicillin maupun amoxicillin harus tetap dipakai sesuai dengan dosis dan durasi yang dianjurkan oleh dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi bakteri, dan dapat menyebabkan efek samping seperti diare, mual, atau reaksi alergi.

Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan antibiotik dan mengikuti petunjuk penggunaannya dengan benar untuk memastikan pengobatan yang efektif dan aman.

Karakteristik Farmakokinetik

Farmakokinetik

Ampisilin dan Amoksisilin adalah jenis antibiotik dari kelompok penisilin yang memiliki karakteristik farmakokinetik yang sedikit berbeda. Farmakokinetik adalah cabang ilmu farmasi yang mempelajari efek obat pada tubuh manusia, mulai dari saat obat diabsorbsi oleh tubuh hingga eliminasi dari tubuh. Kedua antibiotik tersebut memiliki kemampuan mengobati infeksi bakteri yang serupa.

Absorpsi

Farmakokinetik Absorpsi

Proses absorpsi pada Ampisilin lebih cepat karena obat ini lebih mudah larut dalam air ketimbang Amoksisilin. Setelah diminum, kedua antibiotik cepat diserap oleh saluran pencernaan dan masuk ke dalam sistem peredaran darah. Ampisilin diabsorpsi dengan cepat, sedangkan Amoksisilin memerlukan lebih banyak waktu untuk larut dalam cairan asam dalam lambung untuk kemudian diabsorbsi oleh tubuh.

Distribusi

Farmakokinetik Distribusi

Setelah diserap, kedua jenis antibiotik ini memiliki kemampuan untuk menyebar ke seluruh jaringan dalam tubuh. Konsentrasi Ampisilin dalam plasma darah juga lebih tinggi ketimbang Amoksisilin. Ampisilin juga memiliki kemampuan menyebar ke cairan serebrospinal sehingga sering digunakan untuk infeksi pada sistem saraf.

Metabolisme

Farmakokinetik Metabolisme

Kedua jenis antibiotik ini tidak mengalami perubahan yang signifikan di dalam tubuh dan diekskresikan dengan cara yang hampir sama. Ampisilin dan Amoksisilin tidak mengalami metabolisme di hati dan dianggap sebagai obat yang dieliminasi oleh ginjal tanpa perlu diubah sebelumnya.

Eliminasi

Farmakokinetik Eliminasi

Kedua antibiotik ini diekskresikan melalui ginjal dengan urinasi. Setelah mengalami proses absorpsi dalam saluran cerna dan melalui distribusi ke seluruh jaringan tubuh, obat-obatan ini kemudian diekskresikan tanpa perubahan melalui ginjal dalam waktu empat hingga enam jam setelah diminum. Kedua obat ini dapat bekerja sampai enam hingga delapan jam setelah diminum.

Dalam pemilihan antibiotik yang tepat, perlu diperhatikan karakteristik farmakokinetik obat tersebut agar pengobatan dapat berjalan dengan optimal. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi antibiotik.

Indikasi Penggunaan

ampicillin

Ampicillin dan Amoxicillin adalah jenis antibiotik yang populer digunakan dalam pengobatan infeksi bakteri tertentu pada manusia. Keduanya sering digunakan secara terpisah atau bersamaan dalam pengobatan infeksi tertentu. Apa saja indikasi penggunaan masing-masing antibiotik ini?

Indikasi Penggunaan Ampicillin

ampicillin

Ampicillin adalah antibiotik front-line dalam pengobatan infeksi bakteri tertentu. Umumnya, ampicillin digunakan untuk menangani infeksi saluran kemih (ISK), infeksi kulit, infeksi genital, dan infeksi saluran pernapasan atas. Ampicillin juga efektif dalam menangani infeksi salmonelosis, sehingga banyak digunakan dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh salmonella.

Indikasi Penggunaan Amoxicillin

amoxicillin

Amoxicillin merupakan salah satu jenis antibiotik penicillin yang sering digunakan dalam pengobatan infeksi bakteri tertentu. Antibiotik ini efektif dalam menangani infeksi kulit, infeksi saluran kemih (ISK), infeksi sinus, dan infeksi saluran pernapasan atas. Amoxicillin juga digunakan untuk menangani infeksi menular seksual (IMS), termasuk gonorrhea.

Perbedaan Indikasi Penggunaan

Meskipun keduanya digunakan untuk menangani infeksi bakteri, ampicillin dan amoxicillin memiliki beberapa perbedaan dalam indikasi penggunaannya. Ampicillin cenderung lebih efektif dalam menangani infeksi salmonellosis karena kemampuannya untuk menembus jaringan tubuh secara lebih baik. Sementara itu, amoxicillin lebih efektif dalam menangani infeksi sinus

Peringatan Penggunaan

Penggunaan ampicillin dan amoxicillin harus dilakukan sesuai dengan anjuran dokter. Jangan mengonsumsi antibiotik ini secara sembarangan atau tanpa resep dokter karena dapat menyebabkan resistensi bakteri dan dampak kesehatan yang buruk. Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap antibiotik penicillin sebelum menggunakan amoxicillin.

Kapan Harus Mengonsumsi Ampicillin atau Amoxicillin

Kedua jenis antibiotik ini diambil dengan waktu dan dalam dosis yang berbeda tergantung pada jenis infeksi dan sistem kekebalan tubuh Anda. Biasanya, antibiotik diambil selama 7-14 hari. Pastikan untuk mengikuti jadwal konsumsi dan dosis yang diresepkan dokter dan tidak menghentikan konsumsi antibiotik sebelum batas waktu yang diindikasikan oleh dokter.

Penutup

Ampicillin dan Amoxicillin sama-sama memiliki manfaat dalam menangani infeksi bakteri tertentu. Namun, perbedaan terletak pada jenis infeksi yang lebih efektif diobati oleh masing-masing antibiotik. Penting untuk mengikuti dosis dan jadwal konsumsi obat yang diresepkan oleh dokter dan tidak menghentikan konsumsi antibiotik sebelum batas waktu yang diindikasikan.

Dosis Penggunaan


Dosis Penggunaan Antibiotik

Dalam penggunaannya, baik ampicillin maupun amoxicillin perlu sesuai dengan dosis yang dibutuhkan. Dosis tersebut bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan jenis infeksi yang diobati. Berikut adalah rincian tentang dosis penggunaan ampicillin dan amoxicillin:

1. Dosis Ampicillin

Ampicillin

Ampicillin merupakan salah satu jenis antibiotik yang umum digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri pada tubuh. Berikut adalah dosis penggunaan ampicillin:

  • Infeksi saluran kemih ringan: 250-500 mg setiap 6 jam
  • Infeksi saluran kemih akut dan infeksi saluran napas: 500 mg – 1 gram setiap 6 jam
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak, osteomyelitis, endokarditis: 1 gram setiap 6 jam
  • Demam tifoid dan paratifoid: 1-2 gram setiap 6 jam

2. Dosis Amoxicillin

Amoxicillin

Amoxicillin merupakan antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri. Berikut adalah dosis penggunaan amoxicillin:

  • Infeksi saluran kemih ringan: 250-500 mg setiap 8 jam
  • Infeksi saluran kemih akut, sinusitis, radang tenggorokan: 500-875 mg setiap 12 jam
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak, osteomyelitis, endokarditis: 1 gram setiap 12 jam
  • Demam tifoid dan paratifoid: 1-2 gram setiap 8 jam

Dosis penggunaan kedua antibiotik ini perlu diambil dengan penuh perhatian dan hanya bisa dikonsumsi atas resep dokter. Selain itu, pasien juga harus mengikuti anjuran dosis yang telah ditentukan agar hasil pengobatan bisa maksimal.

Efek Samping

efek samping ampicillin vs amoxicillin

Ampicillin vs amoxicillin adalah antibiotik yang sering digunakan dalam pengobatan infeksi bakteri. Meskipun keduanya memiliki cara kerja yang sama, namun terdapat beberapa perbedaan antara ampicillin dan amoxicillin dalam hal efek samping yang dapat terjadi.

Salah satu efek samping umum yang dapat terjadi pada kedua jenis antibiotik ini adalah reaksi alergi. Alergi terhadap obat ini dapat menyebabkan gejala seperti ruam kulit, gatal-gatal, sesak napas, hingga anafilaksis. Namun, amoxicillin cenderung lebih aman digunakan dalam dosis yang lebih tinggi. Ini karena, ampicillin dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping serius, seperti diare berdarah dan sindrom Stevens-Johnson.

Selain itu, penggunaan ampicillin dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih dan merusak fungsi ginjal. Sementara itu, penggunaan amoxicillin dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur dan diare.

Selain itu, penggunaan antibiotik dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan resistensi bakteri. Hal ini dapat menyebabkan keresistan terhadap antibiotik tertentu dan mempersulit pengobatan infeksi pada masa mendatang. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan antibiotik secara sembarangan dan hanya digunakan jika memang diperlukan.

Dalam mengatasi efek samping dari ampicillin dan amoxicillin, sebaiknya segera hentikan penggunaan antibiotik dan segera konsultasi ke dokter. Dokter akan memberikan pengobatan yang tepat untuk mengatasi reaksi alergi atau efek samping yang terjadi.

Dalam rangka mencegah efek samping dari kedua jenis antibiotik ini, sebaiknya selalu konsultasi ke dokter sebelum menggunakannya. Hindari penggunaan antibiotik dalam dosis yang lebih tinggi atau lebih lama dari yang disarankan oleh dokter. Selain itu, selalu perhatikan aturan pakai dan jangan membagi-bagikan antibiotik dengan orang lain, meskipun gejalanya sama.

Dalam upaya antisipasi, konsumsi probiotik seperti yoghurt dan susu fermentasi akan membantu mempertahankan keseimbangan mikroba baik dalam saluran cerna. Mengonsumsi probiotik sebelum atau selama periode yang sama dengan pengobatan antibiotik dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri patogen di dalam tubuh.

Kesimpulannya, ampicillin dan amoxicillin memiliki efek samping yang dapat terjadi pada beberapa pasien. Meskipun keduanya memiliki cara kerja yang sama, namun amoxicillin cenderung lebih aman digunakan dalam dosis yang lebih tinggi. Oleh karena itu, selalu konsultasi ke dokter sebelum menggunakan antibiotik dan hindari penggunaan sembarangan.

Interaksi Obat


Interaksi Obat

Kedua antibiotik, yaitu ampicillin dan amoxicillin dapat bertindak dengan obat-obatan lain yang dikonsumsi oleh pasien. Apabila terjadi interaksi obat ini, maka efek samping dari obat-obatan tersebut dapat memperburuk kondisi pasien. Interaksi obat dapat mempengaruhi efektivitas antibiotik dan dapat mempercepat atau menunda metabolisme obat. Apabila antibiotik dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan tertentu, maka hal ini dapat berdampak negatif terhadap kesehatan pasien.

Interaksi ampicillin dan obat-obatan lain telah dilaporkan, antara lain:

  • Obat pengencer darah seperti Warfarin dapat mempercepat waktu penghentian darah yang menyebabkan pasien mengalami perdarahan.
  • Obat pengobatan diabetes seperti Metformin dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap ampicillin, dan efek samping yang terjadi adalah gula darah menjadi rendah.
  • Obat penghilang rasa sakit seperti Asam mefenamat dapat mengurangi efektivitas antibiotik

Interaksi amoxicillin dan obat-obatan lain telah dilaporkan, antara lain:

  • Obat alergi seperti histamin blockers seperti Cimetidine berkemungkinan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap amoxicillin.
  • Obat pengobatan tukak lambung seperti antasid dapat mempercepat waktu penghentian darah yang menyebabkan pasien mengalami perdarahan.
  • Obat pengencer darah seperti Warfarin dapat mempercepat waktu penghentian darah yang menyebabkan pasien mengalami perdarahan

Ketika mengonsumsi antibiotik, sangat penting untuk memperhatikan konsumsi obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan. Untuk memastikan bahwa interaksi obat yang terjadi tidak berbahaya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi antibiotik.

Kesimpulan


Perbedaan Ampicillin vs Amoxicillin di Indonesia

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, ampicillin dan amoxicillin adalah dua jenis antibiotik yang digunakan dalam pengobatan infeksi bakteri. Meskipun keduanya tergolong dalam kelas penisilin, namun keduanya memiliki perbedaan yang bisa membantu dokter dalam menentukan pengobatan yang tepat untuk pasien.

Beberapa perbedaan antara ampicillin dan amoxicillin antara lain:

1. Komposisi Kimia

komposisi kimia ampicillin

Perbedaan pertama antara ampicillin dan amoxicillin adalah pada komposisi kimianya. Ampicillin adalah senyawa turunan penisilin yang memiliki gugus amin pada sisi rantai lurusnya, sedangkan amoxicillin memiliki gugus asam 6-aminopenisilinat pada sisi rantai bercabangnya.

2. Spektrum Aktivitas

spektrum aktivitas amoxicillin

Perbedaan lainnya adalah pada spektrum aktivitasnya. Ampicillin memiliki aktivitas yang lebih luas daripada amoxicillin. Ampicillin dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis bakteri gram positif dan gram negatif seperti Enterococcus, Streptococcus, Staphylococcus, dan E. coli. Sedangkan amoxicillin lebih efektif dalam mengobati bakteri gram positif seperti Streptococcus dan Staphylococcus

3. Karakteristik Farmakokinetik

karakteristik farmakokinetik ampicillin

Karakteristik farmakokinetik ampicillin dan amoxicillin juga berbeda. Ampicillin memiliki kerja sistemik yang lebih cepat dan lebih tinggi daripada amoxicillin, sehingga dianjurkan untuk menggunakannya dalam gangguan pernafasan. Namun, amoxicillin memiliki kerja yang lebih lama sehingga dapat digunakan dalam perawatan jangka panjang.

4. Indikasi Penggunaan

indikasi penggunaan amoxicillin

Indikasi penggunaan ampicillin dan amoxicillin juga berbeda sesuai dengan spektrum aktivitasnya. Ampicillin lebih cocok digunakan untuk infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernapasan, dan demam tifoid. Sedangkan amoxicillin lebih disarankan untuk infeksi saluran pernapasan atas seperti sinusitis, radang tenggorokan, dan infeksi telinga.

5. Dosis Penggunaan

dosis penggunaan amoxicillin

Dosis penggunaan ampicillin dan amoxicillin juga berbeda sesuai dengan berat badan dan jenis infeksi yang dialami oleh pasien. Ampicillin diresepkan dalam dosis 500 mg hingga 3 gram per hari, sedangkan amoxicillin diresepkan dalam dosis 250 mg hingga 500 mg per hari.

6. Efek Samping

efek samping amoxicillin

Adapun efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan kedua jenis antibiotik ini adalah gangguan saluran pencernaan seperti diare dan mual, ruam kulit, demam, mulut kering, dan bahkan syok anafilaktik pada kasus yang parah.

7. Interaksi Obat

interaksi obat amoxicillin

Perbedaan terakhir antara ampicillin dan amoxicillin adalah interaksi dengan obat-obatan lain. Ampicillin dapat mengurangi efek obat yang digunakan bersamaan dengannya seperti antikolinergik dan kontrasepsi oral, sedangkan amoxicillin tidak memiliki efek ini.

Secara keseluruhan, meskipun ampicillin dan amoxicillin memiliki perbedaan dalam komposisi kimia, spektrum aktivitas, karakteristik farmakokinetik, indikasi penggunaan, dosis penggunaan, efek samping, dan interaksi obat, namun kedua jenis antibiotik ini memiliki efektivitas yang sama dalam mengobati infeksi bakteri pada pasien. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter sebelum menggunakan salah satu jenis antibiotik ini.

Maaf, saya hanya bisa menulis dalam bahasa Inggris. Apabila ada pertanyaan atau permintaan yang saya bisa bantu, silakan ajukan. Terima kasih.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *