Pada Sistem Pertanian Subsisten Hasil dan Konsumsi Merupakan

Menjawab Tantangan Dalam Pertanian Subsisten

Pembaca Pakguru.co.id, pertanian subsisten merupakan sistem pertanian yang fokus pada pemenuhan kebutuhan pangan dan bahan pangan di dalam skala lokasi terbatas atau wilayah yang terbatas. Dalam sistem ini, hasil pertanian yang dihasilkan langsung dikonsumsi oleh petani dan keluarganya. Pada sistem pertanian subsisten, hasil panen menjadi sumber makanan pokok bagi petani dan keluarga mereka.

Pada sistem pertanian subsisten, tidak ada atau minimnya kegiatan jual-beli hasil panen. Tujuan utama dari sistem ini adalah memenuhi kebutuhan pangan dan bahan pangan keluarga petani. Sistem pertanian subsisten ini sering ditemukan di daerah-daerah yang kondisinya tidak memungkinkan kegiatan pertanian komersial, seperti daerah terpencil, pegunungan, atau pulau-pulau terluar.

Dalam sistem pertanian subsisten, kegiatan pertanian dilakukan dengan menggunakan teknik pertanian tradisional yang sederhana. Petani biasanya memiliki lahan pertanian yang terbatas dan menggunakan alat-alat pertanian sederhana seperti cangkul dan sabit. Biasanya, lahan pertanian dibagi menjadi beberapa kebun yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman pangan dan tanaman komoditas. Penggunaan pupuk dan pestisida juga minim dalam sistem pertanian ini.

Kelebihan pada Sistem Pertanian Subsisten

Pada sistem pertanian subsisten, terdapat beberapa kelebihan yang perlu diperhatikan:

1. Keberlanjutan pangan

Sistem pertanian subsisten memungkinkan petani dan keluarganya memiliki pasokan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Petani tidak perlu bergantung pada pasokan pangan dari luar wilayah yang mungkin sulit dijangkau.

2. Kemandirian

Sistem pertanian subsisten dapat meningkatkan kemandirian petani dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarganya. Mereka tidak perlu bergantung pada pasar untuk membeli makanan, melainkan dapat menghasilkan sendiri dari lahan pertanian yang mereka miliki.

3. Pemanfaatan lahan yang efisien

Dalam sistem pertanian subsisten, petani biasanya memanfaatkan lahan yang mereka miliki secara efisien. Mereka dapat menanam berbagai jenis tanaman pangan dan komoditas dalam satu lahan, sehingga dapat memaksimalkan penggunaan lahan yang terbatas.

4. Pengembangan keanekaragaman hayati

Pada sistem pertanian subsisten, petani sering menanam berbagai jenis tanaman pangan dan komoditas. Hal ini dapat meningkatkan keanekaragaman hayati di sekitar pertanian dan membantu menjaga keberlanjutan ekosistem.

5. Pengurangan risiko bencana alam

Sistem pertanian subsisten dapat mengurangi risiko petani mengalami kekurangan pangan akibat bencana alam seperti banjir, kekeringan, atau hama tanaman. Petani biasanya memiliki diversifikasi tanaman sehingga jika satu tanaman mengalami kerusakan, mereka masih memiliki tanaman lain yang dapat diandalkan.

6. Pemeliharaan pengetahuan tradisional

Dalam sistem pertanian subsisten, pengetahuan tradisional dalam budidaya tanaman dan menjaga kesuburan tanah umumnya masih dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Hal ini merupakan aset berharga bagi keberlanjutan pertanian.

7. Promosi kelestarian lingkungan

Sistem pertanian subsisten biasanya minim penggunaan pupuk dan pestisida kimia, sehingga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Penggunaan pupuk organik dan praktik-praktik pertanian berkelanjutan menjadi nilai tambah dalam sistem ini.

Kekurangan pada Sistem Pertanian Subsisten

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa sistem pertanian subsisten juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:

1. Produktivitas yang terbatas

Pada umumnya, produktivitas pertanian dalam sistem ini masih terbatas. Keterbatasan lahan dan penggunaan alat pertanian sederhana menjadi faktor pembatas dalam meningkatkan produktivitas pertanian subsisten.

2. Ketidakseimbangan gizi

Keterbatasan jenis tanaman pangan yang ditanam dalam sistem pertanian subsisten seringkali menyebabkan ketidakseimbangan gizi dalam pola makan petani dan keluarganya. Kekurangan gizi dapat berdampak negatif pada kesehatan petani dan keluarganya.

3. Rentan terhadap perubahan iklim

Petani dalam sistem pertanian subsisten seringkali rentan terhadap perubahan iklim. Bencana alam seperti banjir atau kekeringan dapat berdampak buruk pada produktivitas pertanian mereka.

4. Keterbatasan akses ke pasar

Seiring dengan minimnya kegiatan jual-beli dalam sistem pertanian subsisten, petani sering mengalami keterbatasan akses ke pasar. Hal ini dapat menghambat pembangunan ekonomi petani dan meningkatkan risiko kemiskinan.

5. Terbatasnya kesempatan usaha

Pada sistem pertanian subsisten, petani biasanya hanya fokus pada produksi untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya. Hal ini membuat kesempatan untuk mengembangkan usaha pertanian skala lebih besar menjadi terbatas.

6. Terganggunya keberlanjutan pengetahuan tradisional

Peningkatan modernisasi dan urbanisasi di daerah pedesaan dapat mengganggu keberlanjutan pengetahuan tradisional dalam sistem pertanian subsisten. Generasi muda cenderung memilih untuk meninggalkan pertanian dan mencari pekerjaan di sektor lain.

7. Kurangnya akses ke teknologi pertanian modern

Dalam sistem pertanian subsisten, petani seringkali memiliki keterbatasan akses terhadap teknologi pertanian modern. Hal ini dapat menghambat pengembangan pertanian dan peningkatan produktivitas.

Tabel Informasi tentang Pada Sistem Pertanian Subsisten Hasil dan Konsumsi Merupakan

Informasi Keterangan
Sistem Pertanian Subsisten
Hasil Pertanian Langsung dikonsumsi oleh petani dan keluarganya
Tujuan Utama Memenuhi kebutuhan pangan dan bahan pangan keluarga petani
Teknik Pertanian Sederhana, menggunakan alat pertanian tradisional
Jenis Tanaman Pangan dan komoditas
Pupuk dan Pestisida Minim penggunaan

Kesimpulan

Secara keseluruhan, sistem pertanian subsisten memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan. Kelebihan seperti keberlanjutan pangan, kemandirian, penggunaan lahan yang efisien, dan promosi kelestarian lingkungan perlu diapresiasi. Namun, kekurangan seperti produktivitas terbatas, ketidakseimbangan gizi, dan keterbatasan akses ke pasar perlu ditangani secara lebih serius.

Dalam menghadapi tantangan pertanian subsisten, penting bagi pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait untuk bekerjasama dalam mengembangkan sistem pertanian yang berkelanjutan dan efektif. Peningkatan akses petani ke pengetahuan, teknologi pertanian modern, dan pasar merupakan langkah-langkah penting untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Terimakasih sudah membaca artikel “Pada Sistem Pertanian Subsisten Hasil dan Konsumsi Merupakan” di situs pakguru.co.id.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *