Massa Sosiologi Adalah: Pengertian dan Contohnya

Massa Sosiologi Adalah

Massa sosiologi adalah istilah yang sering kita dengar dalam konteks masyarakat. Massa sosiologi adalah kelompok besar individu yang memiliki kesamaan dengan cara berfikir, kepercayaan, dan perilaku dalam sebuah masyarakat.

Hal ini menyebabkan mereka membentuk suatu yang disebut sebagai “massa sosial”. Massa sosial ini tidak memiliki kesadaran dan tujuan yang sama sehingga mereka bisa saja datang dari berbagai kalangan dan latar belakang sosial yang berbeda. Seringkali, massa sosial bisa dibentuk dalam konteks aksi protes, kerusuhan, atau demonstrasi.

Massa sosial ini dilihat sebagai objek kajian sosiologi karena memiliki peranan dalam membentuk dinamika sosial dalam suatu masyarakat. Sosiolog mempelajari bagaimana individu-individu dalam suatu massa sosial berinteraksi, bagaimana mereka membentuk solidaritas dan kepercayaan satu sama lain, dan bagaimana mereka membuat keputusan bersama dalam situasi tertentu.

Sebagai contoh, dalam sebuah kerusuhan massa sosial seringkali dijelaskan sebagai kerumunan orang-orang yang tanpa sadar mengikuti gerakan ketika terjadi kekacauan atau aksi kekerasan. Namun, penelitian sosiologis menunjukkan bahwa sebenarnya terdapat tahap-tahap yang dijalankan individu-individu sebelum terbentuknya massa sosial. Tahap-tahap tersebut meliputi kesadaran akan ketidakpuasan, penyebaran informasi, mobilisasi, dan eskalasi tindakan.

Dalam konteks masyarakat modern, massa sosial seringkali dibentuk oleh media sosial dan teknologi informasi. Dalam aplikasi medsos misalnya, terdapat banyak kelompok-kelompok yang terbentuk dan membentuk massa sosial yang memiliki kesamaan poin-poin tertentu. Kelompok-kelompok ini dapat membentuk opini bersama dan mengorganisir aksi-aksi protes atau aksi sosial lainnya.

Namun, ada juga bahaya dari massa sosial jika tidak dikendalikan dengan benar. Aksi-aksi protes yang semula dimulai dengan damai dapat berubah menjadi kekerasan, bahkan anarkis. Dan dalam situasi seperti ini, individu-individu dalam massa sosial dapat kehilangan kendali atas dirinya sendiri karena terbawa suasana.

Masalah di sini bukan pada massa sosial itu sendiri, tetapi bagaimana individu-individu dalam massa sosial tersebut sukses berperan sebagai individu yang bertanggung jawab dan mampu mengendalikan diri sendiri.

Massa Informal

Massa Informal

Massa informal merupakan kelompok massa yang tidak memiliki struktur formal dan bersifat kebersamaan atau kekeluargaan. Massa ini dapat terbentuk secara alami tanpa adanya perencanaan atau proses pembentukan yang khusus. Contohnya seperti kelompok teman, kelompok pecinta musik atau film, kelompok penduduk di lingkungan sekitar dan lain sebagainya.

Keberadaan massa informal sangat erat kaitannya dengan kebutuhan sosial manusia untuk saling berinteraksi, berkumpul, dan memperoleh dukungan dari kelompoknya. Massa informal sering kali menjadi forum untuk berbagi informasi, mengekspresikan diri, dan memperluas jaringan pertemanan. Namun, karena tidak memiliki struktur organisasi formal, terkadang massa informal mudah bubar dan tidak konsisten dalam tujuannya.

Massa Formal

Massa Formal

Massa formal adalah kelompok massa yang memiliki struktur organisasi formal dan pengaturan yang jelas. Massa formal dibentuk dengan tujuan tertentu dan di dalamnya terdapat pembagian tugas dan wewenang yang jelas. Contohnya, seperti organisasi kemasyarakatan, partai politik, serikat pekerja, dan kelompok pendidikan.

Massa formal memiliki pengaturan dan aturan yang mengikat dan menjamin tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, massa formal cenderung lebih stabil dan terorganisir baik. Meski demikian, kelompok massa ini kadang-kadang dapat terjadi konflik internal akibat perbedaan pandangan, kepentingan, atau pemahaman yang berbeda.

Secara keseluruhan, pemahaman mengenai klasifikasi massa sosiologi menjadi massa informal dan massa formal dapat membantu kita untuk lebih memahami sifat dan karakteristik setiap kelompok massa. Hal ini juga dapat membantu kita untuk memilih jenis kelompok massa yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan kita.

Karakteristik Massa Sosiologi

Massa sosiologi adalah kelompok besar individu yang memiliki karakteristik tertentu dalam perilakunya. Karakteristik ini dapat dilihat dari tindakan, pengaruh, dan struktur yang ada dalam kelompok tersebut. Ketika melihat sifat dari massa sosiologi, ada tiga karakteristik khusus yang dapat dikenali, yaitu:

Kecenderungan untuk Melakukan Aksi Secara Kolektif

Massa sosiologi cenderung melakukan aksi secara kolektif. Hal ini biasanya dipicu oleh kepentingan bersama atau agenda yang ingin dicapai. Contohnya, ketika sekelompok karyawan merasa bahwa mereka tidak diperlakukan dengan adil oleh perusahaan tempat mereka bekerja, maka mereka mungkin akan melakukan demo atau mogok kerja bersama-sama sebagai bentuk aksi kolektif.

Aksi kolektif dapat memberikan tekanan yang cukup besar bagi pihak yang dituju. Sebagai contoh, perusahaan yang mengabaikan tuntutan karyawan dapat kehilangan kepercayaan dari masyarakat atau investor sehingga menyebabkan dampak yang merugikan bagi perusahaan tersebut.

Rentan Terhadap Pengaruh dari Luar

Massa sosiologi juga memiliki rentang terhadap pengaruh dari luar. Pengaruh ini dapat berupa ideologi, pemimpin, atau bahkan seruan dari pihak lain. Keadaan ini dapat menjadi ancaman bagi kelompok massa sosiologi jika mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan pengaruh tersebut.

Sebagai contoh, dalam politik, massa sosiologi dapat mudah dipengaruhi oleh seruan atau ajakan dari pihak tertentu untuk mengikuti aksi. Dalam hal ini, massa sosiologi menjadi alat atau kendaraan bagi pihak lain untuk meraih kepentingan politiknya.

Ketidakjelasan atas Tujuan dan Struktur yang Ada

Seringkali, massa sosiologi tidak memiliki ketegasan dan kesepakatan dalam menentukan tujuan dan struktur yang ada di dalam kelompok tersebut. Dalam situasi seperti ini, dapat timbul kebingungan serta ketidak pastian pada kelompok massa sosiologi.

Ketidakjelasan tujuan dan struktur akan berdampak pada keharmonisan dan koordinasi dalam menjalankan aksi kolektif. Jika tidak ada kesepakatan dan disiplin dalam mengikuti jalannya aksi, maka aksi tersebut cenderung gagal dan tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, penting bagi kelompok massa sosiologi untuk memiliki kesamaan pandangan dan pemahaman mengenai tujuan dan struktur yang ada dalam kelompok tersebut.

Itulah tiga karakteristik massa sosiologi yang perlu dipahami. Tanpa pemahaman yang cukup mengenai karakteristik tersebut, kelompok massa sosiologi masih belum bisa memaksimalkan potensi mereka.

Fungsi Massa Sosiologi

Massa sosiologi mencakup sejumlah individu yang memiliki pandangan dan tujuan yang sama dalam mengatasi masalah sosial. Dalam society, massa sosiologi berperan penting dalam memperkuat tali persaudaraan antarindividu, memajukan kehidupan masyarakat, dan mengubah berbagai sudut pandang yang berkaitan dengan sosial. Tidak hanya itu, terdapat beberapa fungsi lain yang dimiliki oleh massa sosiologi dalam konteks sosial, politik, dan ekonomi.

1. Meningkatkan Ketahanan Sosial

Ketahanan Sosial

Melalui adanya massa sosiologi, dapat tercipta sistem kerjasama yang kuat. Dengan begitu, berbagai masalah sosial yang timbul dapat diatasi dengan baik dan meminimalisir terjadinya kejahatan serta konflik sosial. Adanya kerjasama yang baik ini cukup membantu dalam menjaga kondisi sosial yang aman dan damai. Sebagai contoh, ketika terjadi bencana alam, massa sosiologi dapat bergerak cepat untuk melakukan evakuasi atau membantu korban bencana.

2. Menjadi Pendukung Politik

Massa sosiologi juga dapat menjadi pendukung politik untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah. Contohnya, ketika terdapat kebijakan yang merugikan masyarakat, massa sosiologi dapat bersatu untuk melakukan aksi-aksi protes guna mempengaruhi kebijakan tersebut. Tentu saja, aksi protes harus dilakukan secara damai dan sesuai aturan yang berlaku.

3. Meningkatkan Kekuatan Negara Secara Nasional

Kehadiran massa sosiologi juga berfungsi untuk menciptakan kekuatan negara secara nasional. Terdapat beberapa bentuk kekuatan negara yang dihasilkan dari adanya massa sosiologi, seperti kekuatan politik, kekuatan ekonomi, dan kekuatan moral.

Dalam hal ekonomi, massa sosiologi dapat memberikan dukungan terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh negara secara mandiri. Sehingga, aksi ini dapat membantu negara untuk lebih berkembang di sektor ekonomi.

4. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan Masyarakat

Massa sosiologi juga berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program bantuan sosial. Program-program tersebut dilaksanakan secara swadaya oleh massa sosiologi dan dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan masyarakat tanpa membutuhkan campur tangan pemerintah. Contohnya, program penggalangan dana untuk membantu korban bencana alam, membantu anak-anak miskin untuk bersekolah, dan membantu lansia yang membutuhkan perhatian khusus.

Dengan adanya massa sosiologi, dapat tercipta kekuatan yang luar biasa dalam memajukan kehidupan masyarakat. Keberadaan massa sosiologi juga mempermudah dalam menjalin tali persatuan dan persaudaraan antarindividu. Karenanya, penting bagi kita untuk tidak mengabaikan keberadaan massa sosiologi dan terus mendukung program-program yang dilakukan oleh mereka.

Demikian Penjelasan dari pakguru.co.id, terima kasih sudah membaca.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *