Konjungsi Penerang: Pengertian, Contohnya, dan Jenisnya

Konjungsi Penerang

Konjungsi Penerang – Terdapat pengertian, contohnya, dan macam jenis. Artikel ini akan membahas tentang konjungsi penerang. Maka ikutilah artikel sebagai berikut.

Pengertian Konjungsi Penerang

Konjungsi Penerang adalah kata yang dapat digunakan sebagai menghubungkan kata, ungkapan atau kalimat dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. Nama lain konjungsi yaitu kata sambung atau kata penghubung.

Bacaan Lainnya

Konjungsi tidak menghubungkan dengan objek, konjungsi tidak menerangkan kata, tetapi konjungsi dapat menghubungkan kalimat-kalimat atau kata-kata. Kata yang sama dapat merupakan preposisi kedalam bagian yang satu adverb pada bagian yang lain.

Biasanya, konjungsi penerang ditemukan dalam kalimat langsung dan kemudian digunakan untuk mengubahnya menjadi kalimat tidak langsung. Fungsinya bukan untuk menghubungkan objek atau kata, tetapi untuk menjelaskan maksud kalimat agar lebih mudah dipahami.

Beberapa contoh konjungsi penerang yang umum digunakan adalah “yaitu,” “adalah,” “ialah,” dan “bahwa.” Namun, konjungsi penerang ini dapat dibedakan lebih lanjut menjadi beberapa kategori tergantung pada penggunaannya.

Contoh Kalimat Konjungsi Penerang

Contoh Kalimat Konjungsi Penerang
Contoh Kalimat Konjungsi Penerang

Berikut adalah contoh-contoh konjungsi penerang, diantaranya adalah:

  • Budi mempunyai seorang kakak yakni Susana.
  • Dita lahir di luar negeri yakni Inggris.
  • Ibu membeli kue yang sangat enak yakni kue.
  • Rumah Pak Aris jauh dari kantornya yakni di Bandung.
  • Ia memakai alasan yang tidak masuk akal untuk tidak masuk sekolah yakni kehilangan tas.
  • Buku ini mempunyai isi yang tidak biasa yakni tentang dunia arwah.
  • Bola yang ditendang oleh Koko masuk ke dalam rumah orang yakni rumah Wak Anas.
  • Masakan ini menggunakan resep rahasia yakni bumbu rempah yang melimpah.
  • Jalan menuju Kuburan Lama tidak jauh dari sini yakni tepat di perempatan sana.
  • Dini memiliki cita-cita yang sangat mulia yakni menjadi guru bagi anak-anak yang tidak bisa membaca di desanya.
  • Adi divonis menderita penyakit yang cukup berat yakni kanker paru-paru.
  • Kisah pada dongeng tersebut dapat mengisahkan tentang hidup seorang ibu yakni yang ditinggalkan anakanya .
  • Hadiah ini sangat istimewa karena pemberian dari seorang yang sangat istimewa pula yakni suamiku.
  • Bau busuk yang menyengat di kamar Lita ternyata dari benda itu yakni kaos kakinya.
  • Dalam organ tubuh paman itu sangat terluka akibat terkena sakit pada hati yakni putus cinta.
  • Nenek Azrul mengidap penyakit yang langka yakni Parkinson.
  • Gol pertama pada pertandingan tadi diciptakan oleh pemain baru yakni Asensio.
  • Presiden akan datang berkunjung ke tempat yang terkena bencana tadi malam yakni Jombang.

Contoh Kalimat dengan Konjungsi Penerang “yakni”

Biasanya, dalam tugas bahasa Indonesia yang meminta pembuatan kalimat dengan konjungsi penerang, kita akan diminta untuk menggunakan kata hubung “yakni”. Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan konjungsi penerang “yakni”:

  1. Dia memiliki beberapa hewan peliharaan, yakni anjing, kucing, dan burung.
  2. Perguruan tinggi tersebut menawarkan beberapa program studi, yakni Teknik Informatika, Ekonomi, dan Psikologi.
  3. Aku memiliki beberapa hobi, yakni membaca, menulis, dan berkebun.
  4. Kota itu terkenal dengan beberapa objek wisata, yakni pantai, gunung, dan taman bermain.
  5. Dia memiliki koleksi mobil antik, yakni Mercedez-Benz tahun 1960 dan Ford Mustang tahun 1970.
  6. Pada acara tersebut, akan ada beberapa penampilan musik, yakni band rock, grup hip-hop, dan penyanyi solo.
  7. Restoran itu menyajikan beberapa menu spesial, yakni nasi goreng, sate ayam, dan mie ayam.
  8. Anak-anak bisa memilih beberapa jenis mainan, yakni boneka, mobil-mobilan, dan puzzle.
  9. Film tersebut menghadirkan beberapa aktor terkenal, yakni Tom Hanks, Brad Pitt, dan Julia Roberts.
  10. Dalam mata pelajaran sejarah, akan dipelajari beberapa peristiwa penting, yakni Revolusi Industri, Perang Dunia I, dan Revolusi Prancis.

Semoga contoh-contoh di atas memberikan gambaran tentang penggunaan konjungsi penerang “yakni” dalam kalimat.

2. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Penerang “yaitu”

Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat dengan menggunakan konjungsi penerang “yaitu”:

  1. Hewan-hewan peliharaannya, yaitu kucing, anjing, dan burung, sangat lucu dan menggemaskan.
  2. Dia memiliki beberapa hobinya, yaitu membaca, menulis, dan berkebun.
  3. Mobil-mobil yang dia miliki, yaitu Mercedez-Benz tahun 1960 dan Ford Mustang tahun 1970, sangat langka dan berharga.
  4. Restoran tersebut menyajikan beberapa hidangan spesial, yaitu nasi goreng, sate ayam, dan mie ayam.
  5. Terdapat beberapa program studi yang ditawarkan di universitas tersebut, yaitu Teknik Informatika, Ekonomi, dan Psikologi.
  6. Akan ada beberapa penampilan musik dalam acara tersebut, yaitu band rock, grup hip-hop, dan penyanyi solo.
  7. Buku-buku yang tersedia di perpustakaan itu beragam, yaitu novel, buku pelajaran, dan buku nonfiksi.
  8. Pada acara tersebut, akan ada beberapa kegiatan menarik, yaitu games, pertunjukan musik, dan lomba.
  9. Restoran ini dikenal dengan beberapa menu spesialnya, yaitu steak, seafood, dan pasta.
  10. Ada beberapa negara yang dia kunjungi selama liburan, yaitu Jepang, Prancis, dan Australia.

Semoga contoh-contoh di atas membantu dalam memahami penggunaan konjungsi penerang “yaitu” dalam kalimat.

3. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Penerang Aditif

Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat dengan menggunakan konjungsi penerang aditif:

  1. Saya senang makan nasi goreng dan mie goreng.
  2. Dia suka berenang dan jogging di pagi hari.
  3. Anak-anak bermain bola dan lari di taman.
  4. Kami berkumpul di rumah dan menonton film bersama.
  5. Aku membeli buah apel dan pisang di pasar.
  6. Mereka pergi ke pantai dan bermain pasir.
  7. Ayah pergi bekerja dan ibu pergi ke pasar.
  8. Teman-teman mengadakan pesta ulang tahun dan menikmati kue.
  9. Saya membaca buku dan menulis di waktu luang.
  10. Dia belajar matematika dan fisika untuk persiapan ujian.

Konjungsi penerang aditif digunakan untuk menggabungkan dua kata atau frasa dengan menunjukkan penambahan atau kesamaan antara keduanya. Dalam kalimat-kalimat di atas, konjungsi penerang seperti “dan” digunakan untuk menghubungkan dua elemen yang memiliki sifat atau aktivitas yang serupa atau saling melengkapi.

4. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Penerang Disjungtif

Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat dengan menggunakan konjungsi penerang disjungtif:

  1. Saya bisa memilih antara pergi ke bioskop atau ke taman bermain.
  2. Kamu bisa memilih makan pizza atau sushi untuk makan malam.
  3. Ayah akan membelikan aku hadiah ulang tahun berupa sepeda atau laptop.
  4. Dia harus memilih antara melanjutkan studi atau langsung bekerja setelah lulus.
  5. Aku bingung apakah harus mengambil jurusan ilmu sosial atau ilmu alam di universitas.
  6. Mereka bisa memilih antara menginap di hotel atau berkemah di alam bebas saat liburan.
  7. Kami bisa memilih antara naik mobil atau menggunakan transportasi umum untuk pergi ke tempat tujuan.
  8. Apakah kamu ingin menonton film horor atau film komedi di bioskop?
  9. Ayah mengizinkan aku memilih satu permainan video atau buku sebagai hadiah ulang tahun.
  10. Mereka bisa memilih antara menghadiri pesta atau menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga.

Konjungsi penerang disjungtif digunakan untuk memberikan pilihan atau alternatif dalam kalimat. Dalam contoh-contoh di atas, konjungsi penerang seperti “atau” digunakan untuk menghubungkan dua pilihan yang saling eksklusif.

5. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Penerang Jenis Pertentangan

Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat dengan menggunakan konjungsi penerang jenis pertentangan:

  1. Dia suka berenang, namun takut air dalam.
  2. Saya ingin pergi ke pesta, tetapi saya harus menyelesaikan pekerjaan rumah.
  3. Ayah ingin membeli mobil baru, sedangkan ibu ingin menghemat uang untuk liburan.
  4. Dia ingin pergi jalan-jalan, sedangkan adiknya ingin tinggal di rumah.
  5. Aku senang mendaki gunung, tetapi temanku takut ketinggian.
  6. Saya ingin membeli pakaian baru, namun anggaran saya terbatas.
  7. Mereka ingin menonton film horor, sementara saya lebih suka film komedi.
  8. Ayah berpendapat bahwa mereka harus membeli rumah, sedangkan ibu lebih suka menyewa.
  9. Saya ingin belajar di luar negeri, tetapi orangtua saya ingin saya melanjutkan kuliah di dalam negeri.
  10. Dia ingin menjadi dokter, sementara saudaranya bermimpi menjadi arsitek.

Konjungsi penerang jenis pertentangan digunakan untuk menyampaikan dua hal yang saling bertentangan atau memiliki pendapat yang berbeda. Dalam contoh-contoh di atas, konjungsi penerang seperti “namun”, “tetapi”, dan “sedangkan” digunakan untuk menunjukkan kontras atau perbedaan antara dua pernyataan.

6. Contoh Kalimat dengan Konjungsi Final

Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat dengan menggunakan konjungsi final:

  1. Saya belajar dengan giat agar bisa meraih nilai tinggi di ujian.
  2. Dia berlatih sepak bola setiap hari agar bisa menjadi pemain profesional.
  3. Ayah membeli buku-buku pelajaran baru untuk adikku agar bisa meningkatkan prestasinya di sekolah.
  4. Saya menabung uang saku setiap bulan agar bisa membeli laptop yang diinginkan.
  5. Kami melakukan pertemuan rutin untuk membahas strategi agar bisa mencapai target penjualan.
  6. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa agar mereka bisa mengasah kemampuan mereka di luar jam pelajaran.
  7. Ibu mengingatkan saya untuk selalu menjaga kesehatan agar bisa terhindar dari penyakit.
  8. Dia mengikuti kursus bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan orang asing.
  9. Saya membaca buku-buku motivasi setiap hari agar bisa tetap termotivasi dalam mencapai impian.
  10. Mereka berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan agar bisa menjaga kebersihan dan kelestarian alam.

Konjungsi final digunakan untuk menyatakan tujuan atau maksud dari suatu tindakan. Dalam contoh-contoh di atas, konjungsi final seperti “agar” digunakan untuk mengindikasikan tujuan yang ingin dicapai melalui aktivitas yang dilakukan.

 

Dalam kalimat tertentu, konjungsi penerang berfungsi sebagai kata hubung yang penting dalam memberikan penjelasan dan penerangan lebih lanjut tentang maksud dari suatu peristiwa. Dengan menggunakan konjungsi penerang, kita dapat menghubungkan kata-kata secara efektif untuk mengklarifikasi dan menjelaskan informasi dengan lebih baik. Fungsinya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih rinci dan menjelaskan peristiwa atau hal tersebut. Konjungsi penerang berperan dalam menyusun kalimat agar terstruktur dengan baik dan memudahkan pembaca atau pendengar dalam memahami pesan yang ingin disampaikan.

 

Jenis Konjungsi

Konjungsi adalah kata atau kelompok kata yang digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat. Terdapat beberapa jenis konjungsi yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa jenis konjungsi yang umum digunakan:

Terdapat beberapa jenis dari konjungsi penerang, dapat dibedakan menjadi 10 yaitu:

Baca Juga: Konjungsi Korelatif

  • Konjungsi Aditif
    Konjungsi ini berguna untuk penghubung antara dua unsur gramatikal, yaitu frasa, klausa, kalimat, atau paragraf. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi adalah dan, serta, dan lagipula.
  • Konjungsi Disjungtif
    Jenis konjungsi bersifat disjungsi atau konjungsi yang berguna untuk menghubungkan dua unsur yang saling berlawanan. Kata-kata yang termasuk ke dalam konjungsi ini antara lain maupun, baik… baik, entah… entah, dan atau… atau.
  • Konjungsi Pertentangan
    Berguna sebagai menghubungkan dua unsur gramatikal yang bertentangan. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi adalah sebaliknya, sedangkan, akan tetapi, tetapi, dan namun.
  • Konjungsi Final
    Berguna sebagai menghubungkan dua unsur yang mengandung yaitu supaya, untuk, dan agar.
  • Konjungsi Waktu
    Berguna sebagai menghubungkan dua unsur yang memiliki hubungan atau keterangan waktu.
  • Konjungsi Sebab
    Berguna untuk menghubungkan dua unsur yang menyatakan hubungan sebab di dalamnya. Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini yaitu karena itu, sebab, karena, dan sebab itu.
  • Konjungsi Syarat
    Berguna untuk menghubungkan dua unsur yang memiliki hubungan syarat yang ada pada di dalamnya. Kata-kata yang tergolong ke dalam konjungsi adalah jikalau, jika, asalkan, kalau, dan apabila.
  • Konjungsi Akibat
    Berguna untuk menghubungkan dua unsur (kata, frasa, klausa, kalimat, ataupun paragraf) yang mempunyai hubungan akibat di dalamnya. Kata-kata yang termasuk ke dalam konjungsi yakni akibatnya, sampai, dan sehingga.

Baca Juga : Konjungsi Kronologis

  • Konjungsi Perbandingan
    Berguna untuk menghubungkan dua unsur yang saling membandingkan atau dua unsur yang memiliki hubungan perbandingan. Kata yang termasuk dalam konjungsi ini yaitu bagaikan, bagai, seakan-akan, seperti, ibarat, sebagaimana, dan umpama.
  • Konjungsi Tak Bersyarat
    Berguna untuk menghubungkan dua unsur yang menyatakan hubungan yang tidak bersyarat. kata-kata yang termasuk dalam konjungsi adalah biarpun, meskipun, dan walaupun.

Demikianlah penjelasan mengenai Konjungsi Penerang. Konjungsi penerang merupakan kata hubung yang berperan penting dalam memperjelas dan menerangkan maksud suatu peristiwa atau hal dalam satu kalimat tertentu. Dengan menggunakan konjungsi penerang, kita dapat menyampaikan informasi dengan lebih terperinci dan memudahkan pemahaman bagi pembaca atau pendengar.

Dalam penggunaannya, konjungsi penerang seperti “yakni”, “adalah”, “ialah”, dan “bahwa” sering digunakan untuk menjelaskan atau menyebutkan contoh-contoh atau rincian yang mendukung pernyataan utama. Konjungsi penerang juga dapat digunakan dalam kalimat langsung yang kemudian diubah menjadi kalimat tidak langsung, dengan tujuan menjelaskan maksud kalimat secara lebih jelas.

Dengan memahami penggunaan konjungsi penerang, kita dapat menghasilkan kalimat yang lebih padu, terstruktur, dan mudah dipahami. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda dalam meningkatkan pemahaman tentang konjungsi penerang dan penggunaannya dalam berkomunikasi.

Pos terkait