kekurangan Kemasan Kardus yang Perlu Anda Ketahui

kekurangan Kemasan Kardus

kekurangan Kemasan Kardus | Membuat produk tetap aman saat dikirim ke pelanggan atau diantarkan dalam jumlah besar melalui pengiriman express, transportasi udara, darat, atau laut menjadi prioritas utama bagi para pedagang, produsen, atau toko online. Sayangnya, seringkali kemasan kardus yang digunakan nyaris tidak memberikan keamanan maksimal pada barang yang di dalamnya.

Kemasan kardus yang bergelombang atau fortifikasi tipis seringkali rusak atau penyok ketika ditempatkan bersamaan dengan barang yang rapuh atau mudah pecah. Hal ini menjadi suatu masalah bagi sebagian besar perusahaan yang ingin mengirimkan barang dengan aman dan efisien

Tidak hanya itu, selain ketiadaan kekuatan khas yang ada pada material pembentuk kardus, kemasan ini rentan rusak terutama ketika menjadi basah atau terkena cairan. Perusahaan yang biasanya menggunakan kemasan kardus dengan fortifikasi minimal tanpa bentuk struktur seperti kantong kardus, untuk barang yang sensitif terhadap air, sebaiknya menghindarinya sepenuhnya. Bahkan ketika dikemas saat dalam kondisi kering, kemasan kardus dapat rusak dengan mudah jika terjatuh dari tinggi atau tumpukan.

Selain itu, kemasan tipsis bisa menyebabkan kerusakan produk yang di dalamnya tertimpa benturan cukup kasar. Kardus yang tidak menahan tekanan dari benturan bukan hanya akan merusak isi, tetapi juga mengakibatkan pemesan barang tidak menerima produk yang diinginkan dalam kondisi atau performa yang memuaskan.

Kardus Kemasan Kurang Menarik

Kondisi ini bisa terjadi dalam perjalanan ke pelanggan atau distribusi di dalam gudang penyimpanan. Bahkan, kemasan kardus juga bisa keras dan tidak nyaman bagi pelanggan ketika dijinjing.

Masalah yang terakhir adalah kardus memiliki daya tahan yang terbatas. Beberapa kemasan hanya kuat dan tahan selama beberapa saat sampai produk yang di dalamnya sampai ke tujuan. Saat ini, industri dan produsen kemasan kardus berusaha memberikan solusi inovatif untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, banyak dari solusi ini belum ada pada pasar atau terlalu sulit untuk diakses.

Tidak Ramah Lingkungan

 

Kemasan kardus terbuat dari bahan yang sulit terurai dan tidak ramah lingkungan. Penggunaan kemasan kardus yang berlebihan dapat menyebabkan limbah yang menumpuk di alam dan sulit terurai. Hal inilah yang memunculkan masalah lingkungan yang lebih parah.

Terlebih lagi, produksi kemasan kardus menghasilkan emisi karbon serta memerlukan energi yang besar. Selain itu bahan baku produksi kardus memiliki sifat akan merusak lingkungan dengan esensi penebangan hutan, hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dimana sebaran lahan kritis bersifat semakin meluas

Untuk mengatasi masalah kardus tidak ramah lingkungan, diperlukan bantuan dari masyarakat untuk meminimalkan penggunaan kemasan kardus. Sebaiknya kita lebih memerhatikan dampak penggunaan kardus terhadap lingkungan dengan memilih alternatif bahan kemasan yang lebih ramah lingkungan seperti kemasan berbahan dasar daur ulang atau ramah lingkungan dan menghasilkan limbah yang lebih sedikit.

Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan dukungan untuk pabrik daur ulang dan mengurangi impor bahan baku kardus untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang dihasilkan. Dengan saling bahu membahu, diharapkan lingkungan kita menjadi lebih hijau dan lestari.

Kurang Menarik Secara Visual

Kemasan kardus, meskipun sering digunakan untuk mengemas berbagai produk, tidak menawarkan tampilan visual yang menarik bagi konsumen. Bahan kardus sendiri memang memiliki keterbatasan dalam hal tampilan, sehingga sulit untuk menambahkan desain yang lebih menarik pada kardus.

Berbeda dengan kemasan plastik atau kemasan kertas, kemasan kardus cenderung tidak bisa dihias dengan gambar atau warna yang menarik. Sehingga tidak dapat menarik perhatian konsumen ketika diletakkan di rak perlengkapan dagang atau online shop. Tentu saja, hal ini membuat produsen harus berpikir lebih keras dan kreatif dalam menawarkan produknya agar dapat menarik perhatian konsumen secara berbeda dalam pemasaran.

Selain itu, beberapa produk juga harus disimpan dalam kemasan tertentu untuk menjaga kesegarannya, seperti produk makanan atau minuman. Kemasan kardus memang dapat menjamin kesegaran produk tersebut, namun kurang bisa menampilkan kualitas atau merek dari produk tersebut.

Perlu diingat bahwa tampilan kemasan adalah salah satu faktor penting dalam mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk. Oleh karena itu, produsen harus mampu berinovasi dan menemukan cara untuk membuat kemasan kardus lebih menarik dan memperkuat merek dari produk mereka.

kekurangan Kemasan Kardus
kekurangan Kemasan Kardus

Tidak tahan terhadap air

Kemasan kardus sering digunakan sebagai kemasan untuk tujuan pengiriman barang atau penyimpanan barang. Namun, kekurangan utama dari kemasan kardus adalah kelemahan terhadap air atau kelembapan. Kardus mudah rusak ketika terkena air atau kelembapan.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan barang yang berada di dalam kemasan dan juga mengganggu tampilan dan kualitas kemasan itu sendiri. Terkadang, bahkan sebelum barang dikirim, kemasan kardus dapat rusak dan mengurangi nilai dari barang yang terkandung di dalamnya.

Tidak hanya kelembapan, kelebihan air yang tidak diinginkan dalam kemasan kardus dapat menyebabkan jamur dan bakteri berkembang biak. Ini dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan pada barang yang dikemas dalam kardus. Sebelum kemasan dikirim, pastikan bahwa barang tersebut aman dari air dan kelembapan.

Untuk mengatasi masalah ini, beberapa perusahaan menggunakan lapisan anti-air pada kemasan kardus. Namun, lapisan ini dapat membuat kemasan kardus menjadi lebih mahal dan sulit didaur ulang. Beberapa perusahaan dan produsen mungkin menghindari penggunaan kardus sama sekali dan memilih untuk menggunakan bahan lain yang lebih tahan air seperti plastik atau kemasan berteknologi tinggi yang dapat melindungi barang dari kelembapan.

Namun, kardus tetap menjadi salah satu kemasan paling umum yang digunakan di seluruh dunia. Kardus dapat didaur ulang dan ramah lingkungan, namun di saat yang sama, kardus juga memiliki kekurangan utama. Jadi, sebelum memilih kardus sebagai pilihan kemasan, pastikan barang Anda aman dari kelembapan atau air.

Memakan Tempat

Kemasan kardus memerlukan ruang yang lebih besar untuk penyimpanannya, terutama jika jumlahnya besar. Hal ini sering kali menjadi kendala bagi perusahaan yang terbatas ruang penyimpanannya. Selain itu, keberadaan kardus yang menumpuk juga dapat mengganggu jalannya operasional perusahaan.

Banyaknya kardus yang menumpuk di gudang dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan kerja karyawan. Kardus yang menumpuk dapat menjadi sarang tikus dan serangga yang membawa penyakit. Selain itu, kardus yang menumpuk juga dapat memicu kebakaran karena mudah terbakar dan sulit dikendalikan apabila terjadi ledakan api.

Memiliki ruang penyimpanan yang cukup besar juga memerlukan biaya ekstra. Perusahaan harus menyiapkan dana yang besar untuk membangun atau menyewa gudang yang lebih luas agar kemasan kardus dapat disimpan dengan baik. Biaya tersebut dapat mengurangi profit perusahaan dan mempengaruhi harga jual produk.

Padahal, ada alternatif kemasan lain yang lebih efektif dan efisien dalam penyimpanannya seperti kemasan plastik atau kemasan vakum. Kemasan plastik memiliki ketebalan yang lebih tipis dan memerlukan ruang penyimpanan yang lebih sedikit. Sedangkan kemasan vakum dapat menghemat ruang penyimpanan hingga 75% dibandingkan dengan kemasan kardus biasa.

Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan alternatif kemasan yang lebih praktis, hemat ruang, dan hemat biaya agar dapat meningkatkan efisiensi operasional dan keuntungan perusahaan.

Biaya Produksi yang Tinggi

Menggunakan kemasan kardus sebagai pengemas produk umumnya memerlukan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan kemasan alternatif lainnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, termasuk harga bahan baku utama seperti kertas dan perekat, waktu dan biaya produksi, serta biaya pengiriman dan penanganan.

Bahan utama kemasan kardus adalah kertas, yang oleh karena itu perlu diimpor atau kemungkinan besar perlu dibeli dari satu supplier tertentu. Selain itu, nutrisi tambahan seperti perekat, lapisan, dan pelapis sering juga diperlukan. Semua bahan-bahan tersebut memiliki harga yang cukup tinggi, oleh karena itu biaya produksinya biasanya menjadi lebih mahal.

Tidak hanya itu, produksi kemasan kardus membutuhkan waktu yang lebih lama dan alat-alat khusus, yang semuanya membutuhkan biaya tambahan untuk dioperasikan. Jumlah dan ukuran kemasan yang dihasilkan juga bisa memengaruhi harga per unit, karena setiap produk memerlukan proses dan waktu yang sama untuk diproduksi.

Terakhir, kemasan kardus memerlukan biaya pengiriman yang lebih mahal karena beratnya yang lebih besar. Biaya penanganan yang diperlukan untuk memotong, menjepit, dan melipat kemasan kardus juga bisa meningkatkan biaya total produksi.

Hal ini membuat produsen sering kali mencari alternatif kemasan yang lebih murah, seperti kemasan plastik atau kemasan kertas yang lebih tipis. Namun demikian, meskipun kemasan alternatif mungkin tampak lebih murah pada awalnya, biaya jangka panjang dan dampaknya pada lingkungan masih harus dipertimbangkan.

Penting bagi produsen untuk mempertimbangkan biaya produksi dari berbagai jenis kemasan, dan memilih yang terbaik untuk produk mereka, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti bahan baku, waktu produksi, biaya pengiriman dan penanganan, serta dampak pada lingkungan.

Membutuhkan Perlindungan Tambahan

Pada umumnya, kemasan kardus digunakan untuk mengemas barang dalam jumlah besar atau berbentuk besar seperti elektronik, perlengkapan rumah tangga, furnitur, atau perlengkapan olahraga. Meskipun kemasan kardus dapat menahan berat barang, tetapi kemasan kardus tidak aman terhadap guncangan dan benturan selama proses pengiriman. Oleh karena itu, barang yang dikemas menggunakan kemasan kardus memerlukan perlindungan tambahan seperti bubble wrap atau foam untuk mencegah kerusakan selama pengiriman.

Terkadang, bahkan dengan perlindungan tambahan, masih ada kemungkinan barang mengalami kerusakan selama pengiriman. Masalah ini sangat umum terjadi pada pengiriman barang yang memerlukan penanganan khusus seperti barang pecah belah. Oleh karena itu, produsen seharusnya mempertimbangkan untuk menggunakan kemasan khusus seperti kardus double wall atau triple wall untuk meningkatkan perlindungan barang yang dikirimkan.

Selain itu, cara penempatan dan pengikatan barang dalam kemasan juga mempengaruhi keselamatan pengiriman. Sehingga, produsen harus memastikan bahwa mereka mengisi kemasan dengan bahan packing yang cukup, seperti kertas, untuk mengurangi ruang kosong yang dapat membuat barang tergeser selama pengiriman. Produsen juga harus memilih metode pengikatan yang kuat dan aman untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh pegerakan barang selama pengiriman.

Perlu diingat bahwa keselamatan dalam pengiriman bukan hanya tanggungjawab produsen, tetapi juga tanggungjawab kurir atau ekspedisi. Karenanya, sebelum mengirimkan barang, produsen harus memilih jasa pengiriman yang handal dan memiliki reputasi baik dalam hal pengiriman barang yang aman. Produsen juga harus mengemas barang dengan baik dan meletakkan label berkualitas pada paket untuk memberitahu kurir tentang isi paket dan memberikan instruksi penanganan.

Secara keseluruhan, meskipun kemasan kardus menjadi pilihan yang terjangkau untuk mengemas barang, namun keselamatan barang selama pengiriman menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Produsen harus mempertimbangkan penggunaan kemasan khusus atau perlindungan tambahan, pengisian kemasan yang cukup bahan packing dan pengikatan yang kuat untuk mencegah kerusakan selama pengiriman. Semua itu guna menjaga kepuasan pelanggan dan menjaga reputasi produsen dalam hal pengiriman barang yang aman dan terpercaya.

Demikian Penjelasan dari pakguru.co.id, terima kasih sudah membaca.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *