Jenis-jenis Akar Pohon yang Dapat Merusak Pondasi Rumah

Akar Pohon

Akar pohon memang memberikan manfaat bagi lingkungan, mulai dari menyediakan oksigen untuk bernapas, memberikan keindahan, serta memberikan tempat tinggal bagi berbagai satwa. Namun, akar pohon juga memiliki potensi merusak fondasi bangunan, khususnya rumah. Oleh karena itu, pemilihan jenis pohon harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak pondasi rumah.

Salah satu jenis akar pohon yang merusak pondasi rumah adalah akar jenis Kapur. Akar dari pohon kapur cenderung tumbuh lebar hingga 2 meter dan mampu merusak beton dan pipa yang ada di sekitarnya. Anda dapat menghindari jenis pohon kapur untuk ditanam di sekitar rumah, terlebih jika letak tanah rumah Anda memang kurang stabil.

Selain itu, akar jenis Mentega juga memiliki potensi merusak fondasi bangunan. Akar dari jenis pohon ini dapat tumbuh hingga jarak yang cukup jauh, dengan jarak akar yang mencapai 9 meter dari batang pohon. Hal ini tentu membuat akar jenis Mentega mampu memutar fondasi rumah, sehingga bisa menciptakan retak pada dinding maupun pada lantai bangunan Anda.

Ada pula jenis pohon yang begitu populer, yaitu Mangga. Nampaknya tidak berbahaya untuk menanam pohon mangga di dekat rumah, namun tanpa disadari, akar Mangga ternyata mampu merusak fondasi rumah. Akar dari pohon ini tumbuh cukup besar dan juga dapat membuat pipa air serta pipa pembuangan menjadi rusak.

Jenis pohon lain yang harus diwaspadai akan bahayanya terhadap fondasi rumah adalah jenis Jamblang. Akar dari pohon Jamblang dapat menjadi besar dan juga berduri. Akar tumbuh ke bawah dan bergerak ke samping. Hal ini bisa membuat fondasi rumah menjadi retak, bahkan rumah bisa miring atau amblas.

Terakhir, akar dari jenis Mahoni juga termasuk dalam kategori yang berbahaya terhadap pondasi rumah. Akar dari pohon Mahoni dapat tumbuh panjang dan juga lebar. Akarnya bisa menjalar ke atas dan ke arah dalam. Hal ini tentunya akan menggerus fondasi rumah dan pipa yang ada di sekitarnya dan dapat menyebabkan bangunan rumah menjadi kurang stabil.

Dalam menanam pohon, tentunya harus diperhitungkan risikonya bagi lingkungan sekitar, terutama bangunan rumah. Sebaiknya Anda memilih jenis pohon yang akarnya tidak terlalu besar dan meluas. Jangan sampai memilih jenis pohon yang dapat membuat bangunan rumah Anda menjadi tidak stabil dan membutuhkan perbaikan yang jumlahnya tidak sedikit.

Akar Tunggang

 

Akar Tunggang adalah jenis akar yang mempunyai ukuran yang lebih besar daripada jenis akar yang lainnya. Akar ini biasanya tumbuh lurus ke bawah dan masuk ke dalam tanah pada area pondasi. Akar Tunggang memiliki kemampuan untuk menembus lapisan beton dan membesar ketika mendapatkan air yang cukup. Akar Tunggang mampu merusak pondasi secara perlahan-lahan hingga tidak kuat menopang berat bangunan.

Akar Serabut

 

Akar Serabut adalah akar yang tumbuh menyamping dari batang pohon. Akar ini merupakan jenis akar yang paling mudah ditemukan pada banyak jenis pohon di Indonesia, terutama pada pohon-pohon besar seperti Mangga, Mahoni, dan Beringin. Akar Serabut memiliki kemampuan untuk menyerap air dan memberikan nutrisi kepada pohon. Namun, akar ini juga mampu membuat tambahan beban pada pondasi rumah dengan menghasilkan banyak akar yang menyebar luas di tanah di sekitar pondasi.

Akar Pipih

Akar Pipih adalah jenis akar yang mampu melebar di dalam tanah dengan bentuk yang pipih dan lebar. Akar ini bisa membentang hingga jarak beberapa meter dari batang pohon dan dapat menempel di permukaan benda keras di dalam tanah seperti pondasi rumah. Akar Pipih memiliki kemampuan untuk merusak pondasi rumah karena dapat mendorong pondasi rumah hingga terjadi pergeseran. Akar Pipih dapat menimbulkan kerusakan yang signifikan pada pondasi rumah jika tidak dicegah dan ditanggulangi dengan cepat.

Akar Tunggang

Akar Tunggang

Akar tunggang adalah bagian akar pohon yang utama dan besar yang tumbuh dari batang pohon langsung ke dalam tanah. Akar ini memiliki ukuran diameter yang besar dan tumbuh dengan jarak yang jauh di dalam tanah. Akar tunggang menjadi akar utama yang menjaga stabilitas pohon.

Namun, ketika pohon tumbuh di dekat sebuah bangunan, maka akar tunggang yang tumbuh dalam jarak yang jauh dan besar di dalam tanah akan merusak struktur pondasi rumah. Ketika pohon berada di dekat pondasi, maka akar tunggang akan terus tumbuh dan mencari air pada fondasi rumah yang mengakibatkan retak dan merusak struktur pondasi rumah.

Untuk menghindari kerusakan pondasi rumah, sebaiknya pohon ditanam dalam jarak yang jauh dari bangunan atau penebangan pohon dilakukan dengan hati-hati. Selain itu, tindakan penanaman tumbuhan tipe tanam dalam pot atau garden box dapat menjadi solusi bagi penghuni rumah yang ingin menanam tumbuhan di dekat area rumah mereka, sehingga akar pohon tidak akan merusak pondasi rumah.

Akar Serabut

Akar Serabut

Akar serabut adalah salah satu jenis akar yang merusak pondasi rumah yang paling umum terjadi di Indonesia. Akar ini terlihat kecil dan ramping, tetapi jangan meremehkan potensinya dalam merusak pondasi rumah anda. Akar serabut tersebar di sekitar akar utama pohon dan menembus ke dalam tanah untuk mencari air dan nutrisi yang dibutuhkan. Akar serabut yang telah tumbuh cukup besar bisa mencapai diameter yang cukup besar, meskipun bentuknya ramping seperti benang.

Umumnya, pohon-pohon yang memiliki akar serabut yang besar adalah pohon-pohon yang memiliki batang kecil dan tinggi. Pohon seperti halnya rambutan, jambu, dan mangga beberapa jenisnya memiliki akar serabut yang cukup besar. Akar serabut ini bisa merusak pondasi rumah anda dengan menyebabkan pergeseran tanah atau bahkan menyebabkan kebocoran pipa yang mengakibatkan kerusakan yang lebih besar.

Apabila anda memiliki pohon yang memiliki akar serabut yang cukup besar dalam jarak dekat dengan rumah anda, maka sebaiknya pohon tersebut segera dipangkas ataupun ditebang. Selain itu, perlu juga untuk mengganti pipa yang berada di sekitar area pohon tersebut dengan bahan yang lebih kokoh dan mampu menahan tekanan akar pohon.

Beberapa tanda-tanda yang bisa anda perhatikan apabila rumah anda terkena dampak akar serabut adalah terjadinya pergeseran pada struktur rumah. Pergeseran tersebut bisa terlihat dari susunan batu bata pada tembok, celah pada lantai rumah, bahkan pada atap yang mulai resah. Jika anda melihat tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera melakukan tindakan untuk memperbaiki pondasi rumah sebelum kerusakan yang lebih besar terjadi.

Dalam upaya mencegah akar serabut merusak pondasi rumah anda, sebaiknya pohon ditanam dari jarak yang memadai dari rumah. Untuk jarak yang aman, sebaiknya ditanam minimal 5 meter dari bangunan rumah. Selain itu, saat menanam pohon, perlu diperhatikan juga jenis dan karakteristik akar yang dimiliki oleh pohon tersebut. Jenis pohon yang memiliki sistem akar tunjang atau kelapa sawit biasanya lebih aman ditanam dekat dengan pondasi rumah karena sistem akar tersebut tumbuh tegak ke bawah ke dalam tanah dan tidak menyebar ke samping.

Akar Pipih

Akar Pipih

Akar pipih merupakan jenis akar yang lebar dan datar serta tumbuh di atas permukaan tanah. Biasanya akar ini ditemukan pada jenis pohon seperti ketapang, beringin, dan akasia. Bahkan, akar ini juga sering ditemukan pada tanaman tinggi lainnya seperti jeruk dan mangga.

Kelebihan dari akar pipih adalah dapat memberikan kestabilan dan kekuatan pada pohon agar tidak mudah roboh. Namun, sayangnya akar pipih juga bisa merusak pondasi rumah jika terlalu dekat. Akar pipih bisa menyebar hingga puluhan meter dari pohon asalnya dan mencapai kedalaman hingga 1,5 meter. Akar ini bisa merusak pipa air yang ada di bawah tanah dan mengakibatkan rembesan. Selain itu, akar pipih juga bisa memberikan tekanan pada pondasi rumah sehingga membuat pondasi menjadi goyang atau bahkan retak.

Untuk menghindari kerusakan akibat akar pipih, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama, sebelum memutuskan untuk membeli sebuah rumah, sebaiknya dilakukan pengecekan terlebih dahulu tentang kondisi tanah di area rumah tersebut. Apakah ada pohon dengan akar pipih yang terlalu dekat dengan pondasi rumah. Kedua, memilih jenis pohon dengan akar yang tidak merusak pondasi rumah seperti sengon, trembesi, dan mahoni. Ketiga, membuat jarak yang cukup antara pohon dan pondasi rumah minimal 5 meter. Terakhir, secara rutin melakukan perawatan terhadap pohon seperti memotong akar yang sudah terlalu dekat dengan pondasi rumah dan merapikan area sekitar pohon agar tidak terlalu banyak dedaunan dan ranting yang berserakan di area sekitarnya.

Demikian Penjelasan dari pakguru.co.id, terima kasih sudah membaca.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *