Sejarah Kemaritiman Indonesia
Kemaritiman Indonesia telah menjadi sejarah yang panjang sejak zaman prasejarah. Kemaritiman menjadi bagian penting bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia karena Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang tersebar di seluruh wilayah laut Indonesia. Masyarakat pesisir di Indonesia mulai mengenal kemaritiman sejak 4000 tahun sebelum masehi.
Bukti yang digunakan untuk membuktikan hal tersebut adalah penemuan kapal-kapal di hampir seluruh Indonesia seperti kapal Borobudur dan kapal-kapal kuno di Sumatera. Kemaritiman Indonesia mulai berkembang pesat semenjak zaman Hindu-Buddha, dimana perdagangan dan migrasi di seluruh wilayah Indonesia melalui jalur laut semakin terbuka.
Pada masa penjajahan, kemaritiman di Indonesia terus berkembang dengan hadirnya Belanda di wilayah yang menjadi Indonesia saat ini. Belanda membangun infrastruktur Pelabuhan dan perkeretaapian yang membantu kemajuan dalam perdagangan di seluruh Indonesia. Namun, selama masa penjajahan, kemaritiman di Indonesia dibatasi oleh Belanda demi kepentingan mereka.
Saat Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, kemaritiman di Indonesia kembali menjadi penting karena Indonesia telah menjadi negara maritime yang harus dijaga keamanannya dari ancaman luar. Pada masa perjuangan kemerdekaan, peranan kemaritiman Indonesia sangat menentukan dalam merebut kemerdekaan dari penjajah.
Saat ini, kemaritiman menjadi kunci untuk kemajuan Indonesia dan memperkokoh kedaulatan negara. Pemerintah Indonesia aktif membangun potensi kemaritiman melalui program Nawacita dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI. Pemerintah juga membangun infrastruktur di seluruh Indonesia dengan membangun pelabuhan, kapal-kapal pelayaran, dan kapal perang.
Karena kemaritiman Indonesia yang sangat penting, Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi juga menandatangani perjanjian dengan 4 perusahaan swasta untuk membangun industri maritim di seluruh Indonesia pada bulan Juni 2021. Perjanjian tersebut diharapkan bisa membangun kemandirian ekonomi maritim di Indonesia.
Selain itu, Indonesia juga aktif membangun kerja sama internasional dalam bidang kemaritiman. Indonesia adalah anggota aktif dalam organisasi ASEAN maritime forum dan membangun kerja sama dengan negara-negara luar seperti Amerika Serikat dan China melalui program kerja sama pelabuhan dan program maritime Silk Road.
Dalam upaya menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah laut Indonesia, Indonesia juga membangun unit pengamanan laut seperti Satuan Tugas Keamanan Perairan (Satuan Koarmatim) dan Perairan Pulau-Pulau Kecil (Satuan Koarmada) yang bertugas menjaga wilayah laut Indonesia dari berbagai ancaman seperti pencegahan penangkapan ikan ilegal dan perompakan di laut.
Kemaritiman merupakan sebuah kekayaan dan kebanggaan bagi Indonesia. Kemaritiman tidak hanya menjadi sebuah keuntungan dari segi ekonomi tetapi juga dari sisi pertahanan keamanan. Indonesia sebagai negara maritim harus terus membangun potensi kemaritimenya untuk menggapai kemajuan di masa depan.
Potensi Kemaritiman Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki sumber daya kelautan dan perikanan yang luar biasa. Tak heran jika sektor kemaritiman Indonesia menjadi potensi ekonomi yang tidak boleh diabaikan. Berikut adalah beberapa potensi kemaritiman Indonesia:
Potensi Sumber Daya Alam
Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta kmĀ², menjadikannya negara kepulauan terbesar di dunia. Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki sekitar 17.000 pulau dan lebih dari 81.000 km garis pantai. Semua ini membuat Indonesia memiliki potensi besar dalam hal sumber daya kelautan dan perikanan. Negara ini memiliki berbagai jenis ikan dan udang, seperti tuna, kakap, lobster, dan lain-lain. Selain itu, Indonesia juga memiliki sumber daya alam lainnya seperti minyak dan gas bumi, batubara laut, logam, dan mineral.
Budidaya Perikanan
Indonesia memiliki iklim yang sesuai untuk budidaya perikanan, khususnya ikan konsumsi. Salah satu jenis ikan yang banyak dibudidayakan adalah ikan bandeng, ikan nila, dan udang. Selain itu, budidaya rumput laut juga semakin berkembang di Indonesia. Sejumlah provinsi seperti Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara telah menjadi sentra budidaya rumput laut.
Pariwisata Bahari
Keindahan laut Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dunia. Indonesia memiliki tempat-tempat wisata bahari yang menarik seperti Pantai Kuta di Bali, Taman Nasional Bunaken di Sulawesi Utara, atau Raja Ampat di Papua Barat. Potensi pariwisata bahari ini terus berkembang, terutama setelah adanya program Wonderful Indonesia yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan pariwisata bahari Indonesia ke seluruh dunia.
Pertambangan Bawah Laut
Pertambangan bawah laut merupakan potensi besar yang belum banyak dimanfaatkan di Indonesia. Seiring perkembangan teknologi, pertambangan bawah laut semakin mudah dilakukan. Indonesia memiliki cadangan mineral yang cukup besar di perairan lautnya, seperti nikel, tembaga, emas, dan perak. Pertambangan bawah laut tentu memiliki risiko lingkungan yang perlu diwaspadai, namun jika dilakukan dengan tepat dan bertanggung jawab, potensi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
Pelabuhan dan Transportasi Laut
Indonesia memiliki pelabuhan-pelabuhan besar yang berfungsi sebagai pintu masuk dan keluar barang dari Indonesia. Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta merupakan pelabuhan terbesar di Indonesia, sedangkan Pelabuhan Surabaya merupakan yang terbesar kedua. Selain itu, Indonesia juga memiliki armada kapal yang cukup besar, mulai dari kapal niaga hingga kapal perang. Transportasi laut menjadi alternatif yang ekonomis dan efektif untuk mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain.
Dari gambaran potensi kemaritiman Indonesia di atas, dapat disimpulkan bahwa sektor ini memiliki peran penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, potensi ini juga harus dijaga dan dimanfaatkan dengan bijak agar tidak merusak lingkungan dan keanekaragaman hayati laut Indonesia.
Strategi Pembangunan Kemaritiman Indonesia
Kemaritiman Indonesia adalah sebuah konsep yang menggambarkan potensi sumber daya dan kekayaan di sektor kelautan dan perikanan Indonesia serta kerjasama dalam bidang maritim antar negara. Perlu diketahui, Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar di dunia memiliki potensi besar di sektor kelautan dan perikanan. Kemaritiman Indonesia, selain memfokuskan pada potensi tersebut, juga menunjukkan upaya pemerintah dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia serta pengembangan industri maritim sebagai bagian dari strategi pembangunan nasional.
Strategi pembangunan kemaritiman Indonesia telah dijalankan sejak tahun 2014 dengan ditetapkannya Rencana Nasional Pengembangan Kepulauan dan Wilayah Pesisir (RNKPWP) 2014-2019. Pada tahun 2016, strategi tersebut diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2017 tentang Rencana Aksi Nasional Pemantapan Kedaulatan dan Keamanan Negara serta Pertahanan dalam Tindakan di Laut yang merupakan bagian dari strategi pembangunan kemaritiman Indonesia.
Tujuan dari strategi pembangunan kemaritiman ini antara lain untuk mewujudkan kemakmuran rakyat melalui peningkatan kesejahteraan ekonomi melalui sektor kelautan dan perikanan, meningkatkan daya saing dan kapasitas industri maritim nasional, serta menjaga keberlanjutan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia.
Pilar-pilar utama yang menjadi fokus dalam strategi pembangunan kemaritiman Indonesia adalah pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, pengembangan industri maritim, dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
Dalam pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, pemerintah Indonesia berencana untuk membangun pelabuhan-pelabuhan baru serta perbaikan dan pengembangan pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada, meningkatkan aksesibilitas wilayah Indonesia melalui pembangunan jalan tol laut dan peningkatan kapasitas seluruh sektor transportasi laut.
Sementara dalam pengembangan industri maritim, pemerintah melakukan berbagai upaya seperti pembangunan pusat logistik dan perluasan pasar ekspor, pengembangan industri galangan kapal dan reparasi kapal, serta pembebasan bea masuk terhadap kapal-kapal yang berbendera Indonesia. Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan sektor pariwisata maritim seperti nelayan wisata dan diving.
Pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan juga menjadi fokus utama dalam strategi pembangunan kemaritiman Indonesia. Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan seperti membatasi praktik pemancingan yang tidak berkelanjutan dan memperkuat pengawasan terhadap kapal-kapal ilegal yang melakukan penangkapan ikan secara berlebihan.
Tidak hanya itu, pemerintah Indonesia juga mendorong pengembangan budidaya perikanan dan pengembangan teknologi dan inovasi dalam menangkap ikan dengan cara yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan berbagai upaya dan konsep Kemaritiman Indonesia, diharapkan Indonesia bisa menjadi negara yang lebih maju dan sejahtera melalui potensi yang dimiliki di sektor kelautan dan perikanan. Namun, penting untuk diingat bahwa pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan harus menjadi prioritas utama dalam setiap upaya pengembangan industri maritim nasional.
Hambatan dalam Pengembangan Kemaritiman Indonesia
Indonesia memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar dan mendukung dalam perekonomian negara Indonesia. Dengan memiliki letak yang sangat strategis sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia seharusnya mampu mengoptimalkan pengembangan kemaritiman. Namun, sayangnya masih terdapat hambatan dalam pengembangan kemaritiman di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa hambatannya:
1. Keterbatasan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan profesional sangat dibutuhkan dalam pengembangan kemaritiman Indonesia. Sayangnya, keterbatasan SDM di bidang kelautan dan perikanan masih menjadi hambatan dalam pengembangan kemaritiman Indonesia. Selain itu, SDM yang ada belum sepenuhnya menguasai teknologi dan inovasi terbaru yang dibutuhkan dalam mengembangkan sektor kemaritiman.
2. Kurangnya Ketersediaan Modal
Modal yang cukup menjadi faktor utama dalam menciptakan pembangunan yang konsisten dan berkelanjutan. Dalam pengembangan sektor kemaritiman, diperlukan modal yang cukup besar untuk biaya operasional, pengembangan teknologi, dan perbaikan infrastruktur. Sayangnya, belum banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya di sektor ini.
3. Tidak Optimalnya Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Indonesia memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah. Namun, masih terdapat beberapa kasus di mana sumber daya kelautan dan perikanan yang ada terus dieksploitasi secara berlebihan dan tidak berkelanjutan. Hal ini mengakibatkan menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya yang ada. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan dan optimal agar ketersediaan sumber daya kelautan dan perikanan terjaga dan tetap berkelanjutan.
4. Infrastruktur yang Kurang Mendukung
Infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mendorong pengembangan kemaritiman Indonesia. Namun, sayangnya, masih terdapat beberapa daerah di Indonesia yang kurang mendapatkan perhatian dalam pengembangan infrastrukturnya. Hal ini berdampak pada ketersediaan akses jalan, pelabuhan, dan bandara yang kurang memadai, sehingga sulit untuk mengembangkan sektor kemaritiman terutama di daerah terdepan dan terluar. Selain itu, kurangnya sistem transportasi yang memadai menghambat pengangkutan hasil laut dari daerah penghasil ke daerah konsumsi.
Meskipun masih terdapat hambatan dalam pengembangan kemaritiman di Indonesia, pemerintah Indonesia terus berupaya membuka diri untuk kerjasama dengan pihak-pihak lain, baik nasional maupun internasional, untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan mendorong pengembangan sektor kemaritiman yang lebih maju dan berkelanjutan.
Tantangan Kemaritiman Indonesia di Masa Depan
Indonesia is the largest archipelagic state in the world, consisting of 17,504 islands, and has a vast maritime territory that includes 5.8 million square kilometers of water. Therefore, Indonesia has been regarded as the largest maritime state globally, which makes maritime development a crucial aspect of the country’s economy.
As a maritime state, Indonesia has the potential to become one of the world’s largest maritime economies. However, Indonesia faces several challenges to optimize the country’s maritime potential. Thus, Indonesia needs to overcome these challenges to realize the country’s maritime vision.
Kemiskinan di Daerah Pesisir
The poverty rate of Indonesia is relatively high, especially in the coastal areas. Many traditional fishermen are still using conventional techniques, which leads to low productivity levels. In addition, many fishers are fishing in illegally occupied areas which may result in conflicts with other countries. Property disputes and illegal fishing activities often arise in the disputed maritime border areas. To overcome these obstacles, the central government has introduced various programs to eradicate poverty in the coastal regions. The development program aims to increase the welfare of coastal communities by improving the quality of life and creating job opportunities in the coastal areas.
Investasi Maritim
The development of the maritime sector requires significant investment to improve port facilities, shipyards, and supporting infrastructure. The central government has begun to participate in the development of the maritime sector by initiating port and shipyard development programs across the archipelago. However, most current maritime investors have focused on the transportation and logistics sectors, while the coastal industries and fishing sector remain underdeveloped. Therefore, Indonesia needs to attract more investment in the fishing and coastal industries sector to realize its potential as a maritime state.
Pencegahan Kerusakan Lingkungan Laut
The mangrove forests, coral reefs, and other marine environments are essential elements in the marine ecology of Indonesia. But, the current environmental damage continues to occur in Indonesia’s maritime areas, caused by human activities that include illegal fishing and the disposal of toxic waste in rivers and seas. Therefore, the central government must establish stronger regulations and sanctions against illegal fishing and waste disposal in the marine environment. It is also crucial to enhance the awareness of the local community to participate in preserving the ecological balance of marine environments.
Sumber Daya Laut yang Terbatas
Indonesia’s vast maritime territory has abundance natural resources. However, many of the natural resources are currently being extracted unsustainably. For example, the fishing industry and marine tourism sector have exploited Indonesia’s vibrant coral reefs and fishery stocks, leading to a decline in the quality of the marine ecosystem. The government must implement sustainable policies to prevent the exhaustion of natural resources in Indonesia’s maritime territory.
In conclusion, Indonesia has the potential to become a maritime superpower with a more developed, and sustainable maritime sector, both ecologically and economically. To overcome these challenges, the Indonesian government must prioritize the development of the maritime sector, which can be initiated by increasing awareness, investment, and creating better policies for both conservation and sustainable development.