Sistematika Umum dalam Menyusun Pesan Presentasi di Indonesia

Pengenalan Tujuan Presentasi


Presentasi Indonesia

Presentasi adalah suatu kegiatan yang setiap orang pasti akan alami di dalam kehidupannya. Baik itu di lingkungan sekolah, kampus, maupun di tempat kerja. Sehingga penting bagi kita untuk mengetahui sistematika umum dalam menyusun pesan agar dapat membuat sebuah presentasi yang efektif dan efisien. Salah satu hal yang penting untuk dipersiapkan dalam presentasi adalah tujuan yang ingin dicapai. Tujuan presentasi adalah mengkomunikasikan sebuah informasi secara jelas, tepat dan mudah dipahami oleh semua audiens. Tujuan di dalam presentasi dapat beragam, bisa diantaranya:

  • Memberikan informasi
  • Memberikan pandangan
  • Memotivasi
  • Mendidik
  • Meningkatkan kesadaran

Maka dari itu, sebelum kita menyusun sebuah pesan presentasi, kita harus mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari presentasi harus jelas dan spesifik agar dapat menghasilkan sebuah pesan yang efektif. Apabila tujuan presentasi tidak jelas, maka presentasi akan menjadi ambigu dan audiens akan sulit memahami pesan yang ingin disampaikan.

Dalam menyusun pesan presentasi, terdapat sistematika umum yang harus diperhatikan agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh audiens. Berikut adalah sistematika umum dalam menyusun pesan presentasi:

  1. Mempersiapkan Materi Presentasi

    Memilih materi presentasi yang akan disampaikan adalah hal pertama yang harus dipersiapkan. Materi presentasi harus disesuaikan dengan audiens yang akan menyaksikan presentasi tersebut. Oleh karena itu, kita harus mengetahui karakteristik audiens, seperti usia, latar belakang pendidikan, serta kebutuhan mereka. Setelah itu, kita dapat menyusun materi presentasi dengan susunan yang jelas dan terstruktur. Susunan yang baik akan memudahkan audiens untuk memahami pesan yang ingin disampaikan. Kita dapat menggunakan alat bantu, seperti slides presentasi, gambar, atau video agar pesan menjadi lebih menarik.

  2. Mengenal Formulasi Bahasa yang Tepat

    Bahasa yang digunakan dalam presentasi harus dapat diterima oleh semua audiens. Kita harus memahami karakteristik audiens, seperti kebiasaan bahasa yang digunakan, kosakata yang mudah diterima, sehingga audiens dapat dengan mudah memahami pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, kita harus memilih formulasi bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh semua orang, tanpa harus meninggalkan tujuan presentasi yang ingin dicapai.

  3. Membuat Struktur Logis

    Pesan yang disampaikan harus memiliki struktur logis agar audiens dapat dengan mudah mengikuti jalannya presentasi. Sebuah pesan yang tidak memiliki struktur logis akan membuat audiens kebingungan dan sulit memahami pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, kita harus menyusun pesan dengan struktur yang jelas dan teratur, sehingga audiens tidak kehilangan fokus saat mengikuti presentasi.

  4. Menjaga Konsistensi dalam Presentasi

    Konsistensi dalam presentasi sangat penting agar audiens tidak merasa kehilangan fokus. Kita harus menjaga kontinuitas dari satu slide ke slide selanjutnya, sehingga tidak membuat audiens bingung dan sulit memahami pesan yang disampaikan. Penting juga untuk menjaga konsistensi dalam gaya komunikasi, seperti nada suara, gerakan tangan dan tubuh, serta ekspresi wajah.

  5. Memberikan Penekanan dalam Pesan

    Terkait dengan tujuan presentasi yang ingin dicapai, kita harus dapat memberikan penekanan pada pesan yang ingin disampaikan. Kita harus pandai dalam menonjolkan hal-hal penting dalam presentasi agar mudah diingat oleh audiens. Pemberian penekanan bisa melalui pengulangan kata kunci, penggunaan bold atau warna pada slide presentasi.

Dengan memperhatikan sistematika umum dalam menyusun pesan presentasi, kita akan dapat membuat sebuah presentasi yang efektif dan efisien. Harapannya, pesan yang kita sampaikan di dalam presentasi dapat diterima dan dipahami oleh audiens dengan baik. Sehingga tujuan dari presentasi dapat tercapai dengan baik dan pesan yang ingin disampaikan dapat menjadi lebih bermakna bagi keberhasilan sebuah presentasi.

Pemilihan Topik yang Relevan


Pemilihan Topik yang Relevan

Dalam menyusun pesan presentasi, pemilihan topik yang relevan merupakan langkah penting yang harus diperhatikan. Topik yang dipilih harus sesuai dengan konteks dan tujuan presentasi agar pesan dapat tersampaikan dengan baik kepada audiens. Berikut adalah tips dalam memilih topik yang relevan untuk presentasi di Indonesia:

1. Pertimbangkan kepentingan dan kebutuhan audiens

Sebelum memilih topik, pertimbangkan dulu kepentingan dan kebutuhan audiens yang akan hadir dalam presentasi. Apakah topik tersebut relevan bagi mereka, ataukah hanya sesuai dengan kepentingan kita sebagai pembicara? Jangan lupa juga untuk memperhatikan latar belakang dan pendidikan audiens dalam memilih topik.

2. Pilih topik yang sesuai dengan tema acara

Jika presentasi tersebut merupakan bagian dari suatu acara atau seminar yang memiliki tema tertentu, pastikan bahwa topik yang dipilih sesuai dengan tema acara tersebut. Misalnya, jika tema acara adalah tentang literasi keuangan, maka pilihlah topik yang berkaitan dengan hal tersebut.

3. Pertimbangkan trending topic

Di era digital seperti sekarang, kita bisa memanfaatkan informasi-informasi terkini sebagai acuan dalam memilih topik presentasi. Pertimbangkan juga trending topic atau topik hangat yang sedang dibicarakan di sosial media dan lingkup masyarakat umum. Tentunya, pastikan topik tidak sensitif atau kontroversial dalam pemilihan tersebut.

4. Fokus pada topik yang kita kuasai

Jangan memilih topik yang asing bagi kita dan terlalu sulit dipahami. Pilihlah topik yang sudah kita kuasai dan bisa menguasainya dengan baik. Ini akan membantu kita dalam menyampaikan pesan dengan lebih yakin dan jelas sehingga mudah dipahami oleh audiens.

5. Sesuaikan dengan waktu presentasi

Sesuaikan topik dengan waktu presentasi yang diberikan. Jika waktu presentasi singkat, pilihlah topik yang sederhana dan mudah dipaparkan. Sedangkan, jika waktu presentasi lebih panjang, pilihlah topik yang lebih komprehensif dengan subtopik yang rinci dan mendalam.

6. Jangan menggandakan topik

Jangan memilih topik yang sudah pernah atau sedang dibahas oleh pembicara lain dalam acara yang sama. Selain terkesan menggandakan topik, hal ini dapat membuat audiens merasa bosan dan tidak mendapatkan informasi baru yang bermanfaat.

Dengan memperhatikan tips di atas, pemilihan topik yang relevan dapat membantu kita dalam menyusun pesan presentasi yang efektif dan bermanfaat bagi audiens. Selanjutnya, kita dapat melangkah ke tahap selanjutnya yaitu menyusun struktur presentasi agar pesan dapat tersampaikan dengan lebih baik.

Membuat Outline Presentasi


Outline Presentasi

Outline presentasi merupakan gambaran umum dari pesan yang akan disampaikan dalam sebuah presentasi. Outline ini digunakan sebagai acuan dalam menyusun isi presentasi agar lebih efektif dan terstruktur. Berikut ini adalah beberapa langkah dalam menyusun outline presentasi.

1. Tentukan Tujuan Presentasi

Sebelum membuat outline, tentukan terlebih dahulu tujuan dari presentasi yang akan disampaikan. Hal ini penting untuk mengarahkan pesan agar sesuai dengan target yang ingin dicapai. Ada beberapa tujuan dalam presentasi, seperti menyampaikan informasi, mengajak berdiskusi, atau memperkenalkan produk atau layanan baru.

2. Pilih Topik dan Pembagian Materi

Setelah menentukan tujuan presentasi, pilihlah topik yang akan diangkat. Pilih topik yang relevan dengan tujuan dan sesuai dengan minat dan kebutuhan audiens. Setelah itu, bagi materi menjadi beberapa bagian utama yang akan dijabarkan dalam presentasi.

3. Susun Rangkaian Isi Presentasi

Setelah memiliki topik dan pembagian materi, susunlah rangkaian isi presentasi. Pembuatan outline ini berguna untuk mengorganisir pesan agar mudah dipahami oleh audiens. Pada dasarnya, setiap presentasi terdiri dari tiga bagian, yaitu pembukaan, isi, dan penutup.

Bagian pembukaan digunakan untuk memperkenalkan diri, memberi pengantar, serta membangun antusiasme audiens. Isi presentasi adalah inti dari presentasi yang terbagi menjadi beberapa bagian. Kemudian, penutup berisi kesimpulan, ajakan untuk tindakan selanjutnya, dan ucapan terima kasih.

4. Buat Kerangka Konten

Setelah menentukan rangkaian isi presentasi, buatlah kerangka konten yang lebih detail. Kerangka konten ini berisi daftar poin-poin utama yang akan dijelaskan dalam presentasi. Setiap poin dapat dijelaskan lebih lanjut dengan menambahkan sub-poin di dalamnya.

Ingatlah bahwa setiap poin harus terkait dengan topik dan tujuan presentasi. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan jangan terlalu banyak menggabungkan informasi dalam satu poin.

5. Buat Tampilan yang Menarik

Tampilan presentasi juga mempengaruhi keefektifan pesan yang disampaikan. Gunakan tampilan yang menarik dan mudah dipahami oleh audiens. Hindari penggunaan warna yang terlalu terang atau mencolok dan hindari penggunaan font yang sulit dibaca.

Sesuaikan tampilan dengan topik dan tema presentasi. Selain itu, gunakan media tambahan seperti gambar atau video untuk memperjelas atau menghidupkan presentasi. Pastikan bahwa desain tampilan presentasi tidak mengalihkan perhatian audiens dari pesan yang disampaikan.

Dalam menyusun presentasi, penting untuk memperhatikan outline agar pesan dapat disampaikan dengan jelas dan terstruktur. Ikuti langkah-langkah di atas untuk membuat outline presentasi yang tepat dan efektif.

Penyusunan Slide Presentasi


Slide Presentasi

Jika ingin menyusun pesan untuk presentasi, maka dibutuhkan ketelitian dan kreativitas dalam membuat slide presentasi yang menarik. Hal ini penting karena slide presentasi merupakan media utama dalam penyampaian informasi selama presentasi berlangsung.

Berikut adalah beberapa tips cara menyusun slide presentasi yang baik dan benar:

1. Menentukan Tema & Tujuan Presentasi

Slide Presentasi

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema dan tujuan presentasi. Ini berguna agar kita bisa fokus pada poin-poin penting dan menentukan slide yang akan kita buat berdasarkan tema dan tujuan yang telah ditentukan. Dalam pemilihan tema, sebaiknya dipilih sesuai dengan passion dan memberikan manfaat bagi audiens.

2. Menggunakan Visual yang Menarik

Visual Menarik

Visual yang menarik dapat membuat para audiens tertarik dan memperhatikan presentasi kita. Sebaiknya gunakan gambar atau foto yang berkualitas tinggi agar tampilan slide presentasi terlihat profesional dan menarik. Jangan lupa perhatikan warna yang digunakan dalam slide. Hindari warna-warna yang mencolok dan tidak nyaman untuk dilihat dalam kurun waktu yang lama.

3. Menyajikan Informasi yang Relevan

Informasi Relevan

Masukkan informasi yang relevan dan terkait dengan tema yang akan disampaikan. Hindari menumpuk slide dengan teks yang panjang. Masukkan poin-poin penting, gunakan penggalan kalimat, atau bullet point dengan huruf tebal agar bisa menarik perhatian audiens.

4. Mengatur Tampilan Slide Yang Baik

Tampilan Slide

Hal yang satu ini seringkali diabaikan oleh presenter. Tampilan slide yang baik tidak hanya terlihat konten saja, tapi juga tata letak slide. Sebaiknya jangan membuat slide yang terlalu rumit. Atur slide dengan tata letak yang mudah dipahami oleh audiens. Jangan lupa untuk juga memperhatikan font, ukuran gambar, dan kekonsistenan warna pada slide. Hal ini akan membuat slide presentasi terlihat profesional dan elegan.

5. Menambahkan Video atau Animasi

Video atau Animasi

Menggunakan video atau animasi dapat membuat presentasi terlihat lebih hidup dan menarik. Hal ini juga berguna untuk menjelaskan suatu konsep atau proses yang sulit untuk dipahami dengan kata-kata atau gambar. Pastikan untuk menggunakan video atau animasi yang relevan dan tidak terlalu panjang. Gunakan dengan tepat agar informasi yang ingin disampaikan terlihat jelas dan mudah dipahami oleh audiens.

Demikianlah beberapa tips dalam penyusunan slide presentasi yang baik dan benar. Tentunya selain itu kualitas presentasi juga sangat dipengaruhi oleh cara penyampaiannya. Selamat mencoba!

Memperkaya Konten Presentasi dengan Multimedia


Presentasi Multimedia Indonesia

Menyusun pesan untuk presentasi bukanlah pekerjaan yang mudah, terutama jika Anda ingin pesan tersebut dapat disampaikan secara efektif kepada audiens. Terkadang, hanya menggunakan kata-kata saja tidak cukup untuk mengkomunikasikan informasi dengan jelas dan berhasil menyampaikan pesan dengan efektif. Oleh karena itu, kita memerlukan media presentasi yang dapat membantu meningkatkan kesan yang ditinggalkan oleh pesan kita kepada audiens.

Salah satu cara untuk memperkaya konten presentasi adalah dengan menggunakan multimedia. Media ini meliputi segala bentuk visual, audio, dan grafis yang dapat membantu memvisualisasikan informasi dan memperjelas makna pesan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa cara untuk memperkaya konten presentasi dengan multimedia dan meningkatkan efektivitas pesan yang ingin kita kirimkan.

1. Gunakan Gambar dan Video

Gambar dan Video pada Presentasi

Gambar dan video adalah bentuk multimedia yang sangat berguna untuk menyampaikan pesan dengan efektif. Dalam presentasi, Anda dapat menggunakan gambar dan video untuk memberikan contoh konkret dan memvisualisasikan informasi secara lebih jelas. Di samping itu, gambar dan video juga dapat membuat audiens lebih tertarik dan memperkuat ingatan tentang pesan yang disampaikan.

2. Gunakan Grafik dan Diagram

Grafik dan Diagram pada Presentasi

Grafik dan diagram dapat membantu memvisualisasikan informasi secara lebih jelas dan memperjelas makna pesan. Selain itu, grafik dan diagram juga dapat membantu audiens lebih mudah memahami informasi yang disampaikan. Dalam presentasi, Anda dapat menggunakan grafik dan diagram seperti bagan, grafik, dan diagram lingkaran untuk memberikan gambaran visual tentang data atau informasi yang ingin disampaikan.

3. Gunakan Efek Suara

Efek Suara pada Presentasi

Efek suara seperti musik, suara efek, dan suara latar dapat membantu meningkatkan efektivitas pesan yang ingin disampaikan secara dramatis. Suara dapat membantu menarik perhatian audiens dan memperkuat ingatan tentang pesan yang disampaikan. Namun, pastikan untuk memilih efek suara yang sesuai dengan pesan dan mempertimbangkan usia dan kebudayaan audiens.

4. Gunakan Animasi

Animasi pada Presentasi

Animasi dapat membantu memvisualisasikan informasi dan membuat presentasi menjadi lebih menarik dan interaktif. Anda dapat menggunakan animasi untuk menunjukkan bagaimana sesuatu bekerja, atau untuk memberikan demonstrasi tentang cara menggunakannya. Selain itu, animasi juga dapat membantu membuat audiens lebih terlibat dan memperkuat ingatan tentang pesan yang disampaikan.

5. Persiapkan dengan Baik dan Gunakan Mahir

Persiapkan dengan Baik dalam Multimedia

Terakhir, pastikan untuk mempersiapkan presentasi dengan baik dan memahami cara menggunakan multimedia dengan mahir. Pastikan media yang digunakan memiliki kualitas yang baik dan tidak mengalami masalah teknis selama presentasi. Selain itu, pastikan untuk menggunakan multimedia dengan tepat dan tidak berlebihan, sehingga audiens tidak kehilangan fokus untuk mengikuti pesan yang disampaikan.

Dalam kesimpulannya, multimedia adalah alat yang sangat berguna untuk memperkaya konten presentasi dan meningkatkan efektivitas pesan yang ingin disampaikan. Namun, multimedia yang digunakan harus relevan dengan pesan dan mempertimbangkan audiens yang akan menerima pesan. Dengan memilih dan menggunakan multimedia yang tepat, presentasi akan menjadi lebih menarik, lebih interaktif, dan memberikan kesan yang lebih dalam kepada audiens.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *