Pengertian Mores di Indonesia

Pengertian Mores dalam Kehidupan Masyarakat


mores

Mores adalah aturan-aturan yang terdapat dalam kehidupan sosial yang bukan merupakan suatu sistem hukum formal. Aturan-aturan yang termasuk dalam mores umumnya dianggap sebagai aturan-aturan moral yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Mores mengacu pada standar etika dan moral yang ada di masyarakat yang memenuhi fungsi sosial tertentu.

Mores dalam kehidupan masyarakat di Indonesia sangat beragam, tergantung dari daerah atau suku yang kita perbincangkan. Namun, ada beberapa mores di Indonesia yang sangat populer dan selalu diterapkan oleh masyarakat di seluruh Indonesia, seperti gotong royong dan budaya saling menghormati. Hal-hal ini menjadi organisasi sosial yang mendasar bagi masyarakat Indonesia.

Mula-mula, gotong royong adalah suatu sistem yang melibatkan kerja sama antarwarga dalam mengerjakan suatu sesuatu. Aksi ini sangat diperlukan oleh masyarakat kita, terutama pada sebuah daerah yang belum ada infrastruktur memadai. Saling bergotong royong dengan membagi tugas saat satu warga terkena musibah, seperti saat rumah terbakar atau banjir melanda, selalu dilakukan.

Budaya saling menghormati juga merupakan aspek mores yang sangat kental dalam masyarakat Indonesia. Dalam budaya ini, masyarakat Indonesia mengajarkan bahwa kita harus saling menghargai dan menghormati orang lain. Hal ini berkaitan dengan adat sopan-santun dan saling menghormati sesama. Misalnya, ketika bertemu atau hendak memasuki rumah orang, kita diwajibkan untuk mengucapkan salam dan meminta izin terlebih dahulu. Kesopanan sangat ditekankan dalam pergaulan masyarakat Indonesia.

Budaya santun sangat berperan penting dalam memelihara hubungan sosial yang harmonis, sehingga masyarakat Indonesia mengajarkan kepada anak-anaknya tentang nilai-nilai sopan santun sejak dini. Ketika bertemu orang lebih tua atau orang yang dihormati, seperti guru atau orang tua, anak-anak diharuskan untuk memberikan hormat dengan cara menyapa dengan sopan dan memperlihatkan sikap yang ramah. Selain itu anak-anakpun harus memperhatikan cara berbicara dan berpakaian ketika berinteraksi sosial dengan sesama.

Mores ada dalam berbagai aspek di kehidupan masyarakat Indonesia. Pada umumnya, mores di Indonesia selalu berkaitan dengan etika dan moral dalam bertindak dan bersikap. Masyarakat Indonesia sangat menghargai etika dan saling menghormati, terutama kepada orang yang lebih tua atau yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, seperti guru atau orang tua.

Sekian artikel mengenai pengertian mores dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Terima kasih telah membaca dan semoga dapat menambah pengetahuan Anda tentang kehidupan masyarakat Indonesia.

Perbedaan Mores dengan Norma dan Etika


perbedaan mores norma etika

Masyarakat Indonesia terkenal dengan adat istiadatnya yang kental. Salah satu istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan adat istiadat tersebut adalah mores. Mores sendiri merupakan ketentuan sosial yang muncul dari nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat. Mores juga berkaitan dengan norma dan etika, namun terdapat perbedaan diantara ketiga istilah tersebut. Pada artikel ini, kita akan mengulas lebih lanjut mengenai perbedaan antara mores, norma, dan etika di Indonesia.

Pertama-tama, perlu ditegaskan bahwa ketiga istilah tersebut berkaitan dengan perilaku sosial yang ditentukan oleh masyarakat. Namun, perbedaan diantara ketiganya terdapat pada tingkat kepentingan dan sanksi. Norma misalnya, merupakan ketentuan sosial yang diterima oleh masyarakat sebagai sesuatu yang lumrah dan wajar dalam kehidupan mereka sehari-hari. Norma sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu norma formal dan norma informal. Norma formal biasanya ditetapkan oleh undang-undang atau lembaga resmi lainnya, sedangkan norma informal berkembang secara alami dari kebiasaan dan tradisi masyarakat. Norma lebih bersifat terbuka dan umum dalam artian setiap orang dapat mengikuti norma tersebut, dan jika melanggar tidak ada sanksi yang terlalu berat. Contohnya adalah norma sopan santun saat bertamu ke rumah seseorang atau norma etika saat berpakaian yang layak dikenakan di tempat umum.

Sedangkan etika, berkaitan dengan standar moral yang tertinggi. Etika merujuk pada prinsip-prinsip yang dianggap benar oleh masyarakat dalam segala tindakan yang dilakukan. Etika dijalankan dengan dasar kejujuran dan kesetaraan yang adil. Etika lebih bersifat mendalam dan individual dalam artian sanksinya dapat jauh lebih berat daripada norma. Contohnya adalah etika saat seseorang melakukan pekerjaan professionalnya seperti dokter, atau pengacara. Seorang dokter atau pengacara harus menjalankan etika profesi mereka dengan baik diatas segala hal dalam menjalankan tugas profesionalnya.

Mores, di sisi lain, lebih bersifat kaku dan konservatif dibandingkan norma dan etika. Mores berkaitan dengan prilaku yang menjadi sakral dan tabu dalam suatu masyarakat. Mores dianggap sebagai nilai-nilai yang sangat dihormati dan dijaga oleh seluruh anggota masyarakat. Mores juga lebih mengedepankan kepentingan bersama dalam masyarakat. Sebelum melakukan kegiatan apapun, masyarakat akan mempertimbangkan terlebih dahulu apakah kegiatan tersebut melanggar mores yang berlaku. Jika ada pelanggaran, maka sanksinya bisa lebih berat dari norma. Contohnya adalah mores di suatu desa, di mana adat menganjurkan warga untuk tidak membuka warung atau toko di hari ibadah atau saat ditiadakan oleh kepala desa. Jika ada yang melanggar maka warga desa yang lain akan menegur atau bahkan mengambil tindakan tegas sesuai kesepakatan yang masuk dalam aturan mores di desa tersebut.

Sekarang, sudah bisa dipahami bahwa norma, etika dan mores memiliki perbedaan di antara ketiganya. Norma lebih bersifat umum dan santun dalam mempermudah kehidupan sosial, etika berkaitan dengan moral dan prinsip dasar dalam menjalankan suatu profesi, sedangkan mores sangat kaku dan berwibawa dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Kesemuanya akan baik apabila kita dapat menggunakannya secara bijak dan diterapkan dalam situasi yang tepat.

Pengertian Mores dalam Konteks Indonesia


Pengertian Mores dalam Konteks Indonesia

Mores adalah aturan tidak tertulis yang diterima secara luas oleh masyarakat sebagai aturan yang seharusnya diikuti. Aturan tersebut mencakup perilaku dan tindakan yang diterima di masyarakat. Di Indonesia, mores diartikan sebagai adat istiadat atau budaya. Yaitu, cara-cara hidup yang telah berkembang di sebuah masyarakat dan diterima secara turun-temurun sebagai aturan yang harus diikuti.

Fungsi Mores dalam Menjaga Identitas Budaya


Mores dalam Menjaga Identitas Budaya

Fungsi pertama mores adalah sebagai penjaga identitas budaya suatu masyarakat. Mores mencerminkan karakteristik dari suatu kesatuan masyarakat dan menjadi suatu identitas yang unik. Misalnya, di Indonesia ada beberapa mores yang menunjukkan identitas suku bangsa, seperti musik gamelan dari Jawa dan tarian kipas dari Betawi. Hal tersebut menunjukkan bahwa mores dapat membedakan suatu masyarakat dengan yang lainnya.

Fungsi Mores dalam Menjaga Ketertiban Sosial


Mores dalam Menjaga Ketertiban Sosial

Fungsi kedua mores adalah menjaga ketertiban sosial dalam masyarakat. Mores dijadikan sebagai pedoman dalam menyikapi masalah yang terjadi dalam masyarakat. Ada beberapa mores yang menjaga ketertiban sosial dan menghindari adanya konflik dan kekerasan. Misalnya, adat yang mengajarkan untuk saling menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini membuat masyarakat lebih toleran dan menghindari tindakan yang merugikan orang lain.

Selain itu, mores juga digunakan untuk menjaga tata tertib sosial tanpa adanya campur tangan dari aparat keamanan. Pantangan-pantangan atau larangan-larangan dalam mores diterapkan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, masyarakat Indonesia memiliki larangan untuk merokok ketika tempat ibadah atau berada di dekat orang yang sedang makan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia menjunjung tinggi sikap saling menghargai satu sama lain.

Dalam masa pandemi Covid-19, mores juga berfungsi sebagai pengingat untuk menerapkan protokol kesehatan. Seperti contoh mores yang menganjurkan untuk menggunakan masker ketika berada di tempat umum atau menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan. Hal tersebut menjadi cara masyarakat Indonesia untuk mengikuti protokol kesehatan demi menghindari penyebaran virus Covid-19.

Kesimpulan


Kesimpulan

Mores di Indonesia mempunyai dua fungsi yaitu sebagai penjaga identitas budaya suatu masyarakat dan sebagai penjaga ketertiban sosial dalam masyarakat. Aturan-aturan dalam mores ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang harus diikuti. Mores banyak terdapat dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari menghormati orang lain, menghargai tata tertib masyarakat, hingga menjaga perilaku dan tindakan agar terhindar dari aura negatif. Dalam penerapannya, mores di Indonesia menjadi cerminan masyarakat yang religius dan berbudaya tinggi.

Contoh Kasus Pelanggaran Mores di Masyarakat


Pelanggaran Mores di Masyarakat

Di Indonesia, mores dikenal sebagai perilaku sosial dan moral yang diterima oleh masyarakat. Pada umumnya, mores memiliki aturan yang tidak tertulis, namun masyarakat mematuhinya secara patuh dan konsisten. Bagaimanapun, pelanggaran mores dapat mengakibatkan stigma sosial dan pengecualian dari masyarakat. Berikut beberapa contoh pelanggaran mores yang terjadi di masyarakat Indonesia:

Merokok di Tempat Umum

1. Merokok di Tempat Umum

Merokok di tempat umum mungkin bukan masalah besar di mata perokok, namun perilaku mereka dapat memberikan dampak buruk pada lingkungan sekitarnya. Tidak hanya merugikan kesehatan perokok, tetapi juga kesehatan orang lain yang terkena asap rokok. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, merokok di tempat umum dilarang di seluruh wilayah Indonesia. Namun, masih ada beberapa orang yang ingkar terhadap aturan ini dan merokok sembarangan di tempat umum, seperti di restoran, taman, dan tempat umum lainnya.

Berbicara dengan Kasar

2. Berbicara dengan Kasar

Berbicara dengan kasar atau menggunakan bahasa yang tidak sopan merupakan bentuk pelanggaran mores yang sering terjadi di masyarakat Indonesia. Tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga dapat menyakitkan perasaan orang lain. Pola pikir dan perilaku kasar seperti ini menunjukkan bahwa seseorang kurang menjaga norma dan etika pergaulan sehari-hari.

Uang Saku Anak Pertemuan Orangtua

3. Pemaksaan Uang Saku Anak Pertemuan Orangtua

Reportase Investigasi program televisi Indonesia menyebutkan bahwa pemaksaan orangtua untuk memberikan uang saku pada anaknya ketika mengikuti pertemuan di sekolah merupakan suatu bentuk penyalahgunaan. Meskipun orangtua ditekan dengan argumentasi bahwa uang itu akan digunakan untuk kepentingan acara, orangtua pun tidak boleh dipaksa untuk memberikan uang dan wajib untuk melaporkannya pada pihak sekolah.

Penipuan Online

4. Penipuan Online

Penipuan online adalah bentuk kejahatan yang semakin sering terjadi di era digital saat ini. Penipuan ini terjadi ketika seseorang mengirimkan uang atau informasi pribadi kepada seseorang yang tidak dikenal di internet. Banyak orang menjadi korban penipuan online saat membeli barang melalui internet, membuat pinjaman online, atau menerima panggilan dari orang yang mengaku dari bank. Namun, perlu diingat bahwa setiap transaksi online harus dilakukan dengan hati-hati dan sebaiknya diterapkan dengan cara konvensional dengan cara bertemu langsung dengan penjual atau peminjam dan memastikan bahwa mereka adalah orang yang dapat dipercaya.

Pelanggaran mores merupakan tindakan perusakan sosial yang harus dicoba dihindari untuk menjaga tatanan dan moralitas masyarakat. Masyarakat harus memahami dan mematuhi panduan perilaku yang rasional, etis, dan moral untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan bermartabat.

Upaya Pemberdayaan Masyarakat untuk Menerapkan Mores yang Baik


Pemberdayaan Masyarakat Indonesia

Di Indonesia, mores merujuk pada aturan-aturan yang dianggap membentuk norma-norma perilaku atau kebiasaan yang sudah mapan dalam kehidupan sehari-hari. Mores bukan hanya sebatas norma sosial dan moral, tapi juga mencakup norma-norma agama dan budaya.

Upaya pemberdayaan masyarakat untuk menerapkan mores yang baik menjadi penting, karena mores merupakan bagian dari identitas budaya suatu negara. Warga Indonesia memiliki tanggung jawab untuk memperkuat kebudayaan Indonesia dengan menjunjung tinggi mores yang telah ada. Berikut ini adalah beberapa upaya pemberdayaan masyarakat untuk menerapkan mores yang baik di Indonesia.

1. Pendidikan

Pendidikan Di Indonesia

Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam pembentukan karakter baik individu maupun karakteristik kelompok masyarakat. Pendidikan dapat memberikan pengajaran yang berguna untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam membentuk pribadi yang baik dan menghargai budaya. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia perlu mengintegrasikan nilai-nilai mores yang baik dalam kurikulum pendidikan dan menjalankannya secara benar sebagai kewajiban dari proses pendidikan.

2. Media Sosial

Media Sosial

Media sosial adalah platform yang memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi antarindividu, kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu, media sosial dapat menjadi sarana untuk memasyarakatkan pola-pola perilaku yang baik kepada warga dan juga meningkatkan kesadaran mereka tentang norma-norma yang telah dilakukan oleh masyarakat lain di luar mereka. Menjejali media sosial dengan fitur-fitur bermanfaat yang membantu dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk menerapkan mores yang baik merupakan salah satu upaya yang perlu dilakukan.

3. Pelayanan Publik yang Baik dari Pejabat Publik

Pelayanan Publik

Pejabat publik tidak hanya harus memberikan pelayanan tepat waktu dan berkualitas, tetapi juga berperilaku penuh kesadaran akan mores yang baik. Sebagai contoh, pejabat publik yang berbicara dengan sopan dan memberikan layanan yang baik akan menunjukkan bahwa mereka menghargai orang lain, yang dapat juga menjadi contoh bagi masyarakat dalam menerapkan mores yang baik.

4. Pemberdayaan Kelompok Masyarakat

Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan kelompok masyarakat dapat membantu individu atau kelompok dalam masyarakat untuk mengenali nilai-nilai mores yang baik dan menjalankannya sehari-hari. Dalam hal ini, pemerintah setempat perlu memberikan dukungan dan fasilitas untuk kegiatan sosial seperti acara budaya, seni dan berbagai kegiatan lainnya yang memiliki nilai-nilai kebaikan dalam masyarakat. Hal ini sangat penting agar masyarakat lebih mudah memahami dan merasakan makna kebaikan dalam mores.

5. Pertukaran Budaya

Pertukaran Budaya

Pertukaran budaya antara Indonesia dan negara lain dapat membantu membangun dan memperkaya kebudayaan Indonesia. Melalui pertukaran budaya, akan ada pengenalan nilai-nilai mores yang baik di masyarakat lain yang kemudian dapat dipraktikkan juga oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, pertukaran budaya bisa menjadi ajang untuk lebih meningkatkan toleransi antarbangsa dan antarbudaya.

Upaya pemberdayaan masyarakat untuk menerapkan mores yang baik sangat penting untuk memperkuat identitas budaya suatu negara. Sebagai warga Indonesia, menjunjung tinggi mores yang baik adalah tanggung jawab yang harus dilakukan. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat perlu bergabung dan berpartisipasi dalam upaya menjadikan mores sebagai norma-norma perilaku di Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *