Mengenal Hal-Hal Penting untuk Membuat Layout yang Baik di Indonesia

Mengenal Prinsip-Prinsip Desain Grafis yang Baik


Prinsip-Prinsip Desain Grafis yang Baik

Desain grafis adalah seni atau praktik menciptakan visual yang informatif dan menarik menggunakan elemen-elemen estetika dan digital. Bagi banyak pelaku bisnis, desain grafis dapat membantu meningkatkan merek, produk, atau layanan mereka. Namun, untuk membuat desain grafis yang baik, seseorang perlu belajar beberapa prinsip-prinsip desain grafis yang penting.

1. Kesederhanaan
Prinsip pertama dalam menciptakan desain grafis yang efektif adalah kesederhanaan. Desain yang dibuat terlalu rumit dan berlebihan dapat mengaburkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh desain tersebut. Alhasil, desain akan kehilangan tujuan dan kualitasnya. Kesederhanaan berarti memotong elemen yang tidak perlu, memilih warna dan font yang sederhana, dan menekankan pada gambaran keseluruhan serta pesan yang ingin disampaikan.

Contoh sederhana kesederhanaan yang dapat seorang desainer terapkan adalah pilihan warna. Terlalu banyak warna dalam desain akan membuat desain terlihat mencolok, membingungkan, dan sulit untuk dibaca. Oleh karena itu, desainer perlu memilih warna yang sama atau yang mendukung satu sama lain. Contoh kombinasi warna yang sederhana dan mudah dibaca adalah warna hitam dan putih atau biru dan merah.

2. Keseimbangan
Prinsip selanjutnya dalam desain grafis adalah keseimbangan. Keseimbangan mengacu pada distribusi visual dari elemen-elemen yang digunakan pada desain grafis. Ini akan memastikan bahwa elemen-elemen yang berbeda saling seimbang satu sama lain. Keseimbangan juga penting karena dapat menentukan bagaimana desain diterima oleh audiens.

Contoh keseimbangan dapat kita temukan dari sebuah brosur bisnis. Salah satu contoh yang tepat untuk keseimbangan adalah penyebaran informasi pada dasar brosur. Anda dapat menempatkan teks yang sama dalam bentuk paragraf yang panjang atau memecahkan paragraf menjadi beberapa bagian kecil dan membekali dengan beberapa gambar. Keseimbangan pada brosur bisnis dapat membuat pembaca merasa tidak bosan saat membaca.

3. Kelanjutan
Prinsip ketiga dan sangat penting adalah kelanjutan. Kelanjutan dalam desain grafis mencakup kelanjutan pembacaan atau pengalaman visual dari sebuah desain yang dihasilkan. Desain harus didasarkan pada pengalaman user yang jelas dan memiliki keteraturan elemen, seperti jarak dan ukuran, yang juga harus sama.

Contohnya adalah CV digital, yang harus memiliki kelanjutan pada desain kertas kerja CV. Anda dapat menggunakan warna, tata letak dan font yang keliru pada desain menjadi disorientasi atau grafis yang tidak terorganisir.

4. Kontras
Prinsip keempat adalah kontras. Kontras melekat pada perbedaan elemen visual yang berbeda pada sebuah desain, karena sangat penting sehingga tampilan desain dapat dilihat dengan jelas. Prinsip ini memungkinkan pelaku bisnis menarik perhatian dari audiens dengan menggabungkan warna, ukuran, jenis font, dan intensitas yang berbeda.
Contohnya pada logo, Anda menggunakan warna yang kontras untuk berbeda dengan latar belakang atau barang yang disampingnya yang membuat produk lebih terlihat kepada konsumen.

5. Ruang Negatif
Prinsip kelima dan terakhir pada desain grafis adalah ruang negatif. Luangkan waktu memerhatikan paragraf ini karena sangat penting untuk memahami prinsip terakhir ini. Ruang negatif mengacu pada ruang kosong dibawah teks atau gambar. Terlihat sangat sederhana, tetapi ruang negatif dapat bersifat emosional dan membangun keteraturan dan estetika pada desain.
Contohnya pada poster atau brosur dengan latar belakang yang dihiasi gambar-gambar dan teks. Hal ini terlihat sangat rumit dan sulit dalam menggabungkan beberapa elemen tersebut. Namun, ruang kosong pada poster atau brosur dapat membantu pada efek visual tanpa perlu meninggalkan elemen penting yang harus ditampilkan.

Itu adalah 5 prinsip dasar desain grafis untuk menghasilkan desain yang baik. Sebagai pekerja kreatif, sangat penting untuk mempelajari prinsip-prinsip ini untuk membuat desain yang efektif dan memiliki tujuan yang jelas serta dapat membantu mempromosikan merek, produk, dan layanan Anda.

Memahami fungsi dan penggunaan warna dalam layout


warna dalam layout

Warna pada layout adalah salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Warna bisa membuat sebuah website menjadi lebih menarik atau bahkan sebaliknya. Maka dari itu, penting untuk memahami fungsi dan penggunaan warna dalam layout.

Warna memiliki peran penting dalam desain layout. Warna memang memiliki peran sentral dalam sebuah desain, karena warna dapat memengaruhi suasana hati, emosi, dan perilaku pengunjung website. Warna pada layout memiliki dua fungsi, yaitu fungsi estetika dan fungsi fungsional.

Fungsi estetika warna adalah untuk membuat tampilan layout menjadi lebih menarik dan menarik perhatian. Ini bisa berarti membuat website menjadi lebih menarik, sehingga para pengunjung website menjadi lebih suka berkunjung dan kembali ke website tersebut. Sedangkan fungsi fungsional warna adalah untuk membantu memandu pengguna website dan memberikan petunjuk visual tentang apa yang harus dilakukan.

Ada beberapa contoh dimana warna bisa membantu dalam memandu pengguna website. Berikut ini adalah beberapa diantara nya:

Warna kuning dan merah untuk menunjukkan bahaya atau peringatan


Warna kuning dan merah untuk menunjukkan bahaya atau peringatan

Warna kuning dan merah umumnya digunakan untuk menunjukkan bahaya atau peringatan. Hal ini dikarenakan kedua warna tersebut sangat mencolok dan menarik perhatian. Jadi, jika ingin memberikan peringatan penting pada pengunjung website, anda bisa menggunakan warna kuning dan merah pada teks atau gambar.

Warna hijau dan biru untuk menunjukkan keselamatan atau kedamaian

Warna hijau dan biru untuk menunjukkan keselamatan atau kedamaian

Warna hijau dan biru seringkali digunakan untuk menunjukkan keselamatan atau kedamaian. Hal ini karena kedua warna tersebut biasanya dikaitkan dengan alam dan kedamaian. Sehingga, jika anda ingin memberikan petunjuk tentang sebuah quote motivasi atau apapun yang berhubungan dengan motivasi dan kedamaian, maka anda bisa menggunakan warna hijau atau biru pada teks atau gambar.

Warna putih untuk kebersihan dan kejernihan

Warna putih untuk kebersihan dan kejernihan

Warna putih biasanya dikaitkan dengan kebersihan dan kejernihan. Hal ini karena warna putih melambangkan kesucian dan rapi. Oleh sebab itu, warna putih seringkali digunakan pada desain website. Selain itu, warna putih juga sangat efektif untuk membuat teks dan gambar menjadi lebih jelas dan mudah dibaca.

Itulah beberapa contoh penggunaan warna dalam layout. Seiring perkembangan teknologi dan desain, penggunaan warna dalam internet menjadi semakin beragam dan menarik. Namun, tetap perlu diperhatikan, agar layout website bisa terlihat menarik dan fungsional. Oleh sebab itu, penting bagi para designer untuk memahami fungsi dan penggunaan warna dalam layout.

Mengenali Jenis-jenis Font dan Cara Menggunakannya dengan Tepat


Saat membuat tata letak yang baik, pemilihan font yang tepat sangat penting untuk memastikan pesan yang ingin disampaikan dapat terbaca dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Pada umumnya, ada empat jenis font utama yang harus diperhatikan: serif, sans-serif, display, dan script.

  • Serif: Jenis font ini memiliki ujung pelengkap berbentuk segitiga atau persegi di bagian ujung huruf. Serif sering digunakan untuk tampilan formal dan klasik. Contoh jenis-jenisnya adalah Times New Roman, Georgia, dan Baskerville.
  • Sans-serif: Sebaliknya dari serif, jenis font yang satu ini memiliki ujung huruf yang datar atau tidak berornamen. Sans-serif melambangkan kebersihan dan modernitas serta lebih mudah dibaca di layar. Beberapa dari jenis ini antara lain Arial, Helvetica, dan Open Sans.
  • Display: Jenis font ini berkarakter menarik dan kuat sehingga sering digunakan untuk desain yang kreatif atau perusahaan dengan branding yang kuat. Font jenis ini dapat dikenali melalui bentuk dan warna huruf yang unik seperti Lobster, Alegreya, atau Impact.
  • Script: Font jenis ini cocok untuk menambahkan sentuhan feminin, elegan, dan indah pada desain. Contoh script antara lain Calligraphy, Brush Script, dan Edwardian Script.

Pemilihan font pada tata letak sangat penting dan dapat mempengaruhi tujuan visual dan naratif dari sebuah desain. Selain itu, beberapa hal lain juga perlu dipertimbangkan dalam penggunaan fonthingga pengalaman membaca dan kesan yang disampaikan dapat maksimal:

  • Kesesuaian Font: Pastikan font yang dipilih sesuai dengan jenis desain dan pesan yang ingin dipaparkan. Perlu dipahami bahwa tidak semua jenis font cocok untuk setiap keperluan. Hindari menggunakan banyak jenis font berbeda dalam satu desain.
  • Ukuran Font: Ukuran font sangat penting dalam membantu pembaca mencerna informasi. Perkecil ukuran font untuk mengakomodasi lebih banyak teks atau perbesar font untuk menonjolkan keterangan penting.
  • Jarak Spasi: Hindari memadatkan ruang pada layout sehingga membuat tulisan terlihat sulit dibaca. Pastikan ruang celah antara teks dan keseluruhan desain jangan terlalu rapat atau terlalu longgar.
  • Konsistensi: Pembaca akan terganggu dengan tampilan font yang sering berubah-ubah dan tidak konsisten. Oleh karena itu, perlu untuk memiliki keseragaman dalam penggunaan ukuran, jenis, dan jarak antar font.
  • Kombinasi Font: Anda dapat membuat tampilan yang unik dan menarik dengan mengombinasikan dua jenis font atau lebih. Namun, perlu diingat bahwa diantara font-font yang dipilih harus saling melengkapi dan memberikan kesan harmonisitas.

Dengan mengenali jenis font dan cara menggunakannya dengan tepat, sebuah layout yang baik dapat dibuat sehingga lebih mudah untuk mempertahankan konsistensi dalam desain dan menjadikan tampilan visual yang lebih menarik. Keberhasilan tergantung pada bagaimana penggunaan font dengan baik dan benar. Jadi, pastikan Anda berbicara tentang penggunaan font dengan detail ketika menyiapkan tata letak untuk desain Anda.

Teknik-taknik penyusunan elemen layout yang efektif


Layout efektif

Layout yang baik harus bisa menarik perhatian pembaca dan memberikan pengalaman visual yang menyenangkan. Selain itu, layout yang efektif juga harus mampu membuat informasi yang disajikan mudah dibaca dan dipahami. Berikut adalah beberapa teknik penyusunan elemen layout yang efektif:

  1. Memprioritaskan elemen penting
    Prioritas

    Saat menyusun layout, ada beberapa elemen yang bisa dianggap penting dan harus diberikan prioritas. Misalnya, judul artikel atau konten penting lainnya harus diletakkan dengan menonjol untuk menarik perhatian pembaca. Sedangkan elemen yang kurang penting bisa diletakkan dengan ukuran atau warna yang lebih kecil.

  2. Menggunakan kontras warna dan bentuk
    Kontras warna

    Menggunakan kontras warna dan bentuk bisa membantu membedakan elemen layout satu dengan yang lainnya. Dengan begitu, pembaca bisa lebih mudah memahami hubungan antara elemen-elemen tersebut dan mampu menarik perhatian pembaca pada hal-hal yang ingin disampaikan.

  3. Menyusun elemen secara simetris
    Simetris

    Menyusun elemen layout secara simetris bisa membantu menciptakan tampilan yang harmonis dan mudah dipahami. Namun, simetri yang berlebihan bisa membuat tampilan menjadi membosankan. Oleh karena itu, perlu dikombinasikan dengan teknik lainnya agar tampilannya tetap menarik.

  4. Menentukan jarak antar elemen
    Jarak antar

    Menentukan jarak antar elemen bisa mempengaruhi kesan visual dari suatu layout. Jika jarak antar elemen terlalu kecil, layout bisa terlihat terlalu padat dan sulit dibaca. Sedangkan jika jarak antar elemen terlalu jauh, pembaca bisa kesulitan memahami hubungan antara elemen satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, perlu menentukan jarak antar elemen secara proporsional dan konsisten.

Dalam membuat layout yang efektif, perlu menggabungkan beberapa teknik penyusunan elemen tadi agar tampilan layout terlihat harmonis, proporsional, dan mudah dipahami. Selain itu, perlu juga memperhatikan jenis font dan ukurannya, warna latar belakang, dan aspek visual lainnya agar layout bisa memberikan pengalaman visual yang menyenangkan bagi pembaca.

Cara Menyesuaikan Layout dengan Kebutuhan dan Target Audience


Cara Menyesuaikan Layout dengan Kebutuhan dan Target Audience

Layout merupakan bagian terpenting dalam sebuah desain grafis. Dalam dunia bisnis, layout berperan penting dalam memengaruhi target audience untuk melakukan aksi yang diharapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mempelajari cara menyesuaikan layout dengan kebutuhan dan target audience agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan jelas dan tepat sasaran.

Ketahui Kebutuhan Target Audience

Ketahui Kebutuhan Target Audience

Pertama-tama, Anda perlu mengenali siapa target audience dari desain yang akan Anda buat. Setiap kelompok target audience memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda-beda, oleh karena itu penting untuk merespon setiap perbedaan tersebut dalam desain.

Sebagai contoh, jika target audience anda adalah pelanggan muda, maka tuning yang hip, warna-warna cerah, gaya font yang menyenangkan dan dinamis, dan desain yang kreatif dapat menarik perhatian mereka. Namun, jika target market Anda adalah pelanggan usia lanjut, layout yang sederhana dan elegan dengan font yang mudah dibaca akan lebih menarik.

Dalam kesimpulannya, cara terbaik untuk selalu menyesuaikan kebutuhan Anda dengan target audience adalah dengan melakukan riset pasar terlebih dahulu. Pastikan Anda tahu benar siapa target audience Anda, apalagi mengenai apa yang mereka sukai dan tidak sukai, tanggapan terhadap kampanye pembuatan desain, gaya visual dan grafis, dan alasan kenapa mereka membeli.

Pilih Warna yang Menarik

Pilih Warna yang Menarik

Pada dasarnya, warna memiliki peran besar dalam desain grafis, terlepas dari itu apakah Anda hanya menciptakan logo, desain brosur, atau website. Warna seperti merah, kuning, atau oranye, misalnya, dapat memberikan kesan ‘wajib perhatian’, sedangkan warna biru, hijau, atau ungu akan memberikan kesan yang lebih tenang dan damai.

Penting untuk memilih warna menarik yang berfungsi sebagai alat dalam komunikasi dan memanipulasi emosi target audience Anda. Jangan lupa untuk memilih palet warna yang harmonis, sehingga semua warna yang dipilih dapat menyatu dengan baik.

Buat Struktur Informasi yang Jelas

Buat Struktur Informasi yang Jelas

Setiap desain grafis memiliki pesan dan alur yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat struktur informasi yang jelas agar pesan Anda dapat tersampaikan dengan baik.

Pastikan Anda menggunakan tata letak desain yang dapat memandu target audience melalui alur pesan dan menjaga akurasi informasi dalam pengembangan desain. Network marketing, misalnya, memerlukan informasi yang jelas di mana produk atau jasanya dapat bersaing dengan kompetitor lain.

Beri Prioritas pada Konten yang Dominan

Beri Prioritas pada Konten yang Dominan

Satu hal yang pasti, pembenaran dan kebersihan hasil karya seni itu sangat diperlukan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan prioritas pada konten yang dominan yang ingin disampaikan. Ketika membuat layout, perlu dipikirkan mana informasi yang paling penting untuk dicantumkan dan bagaimana cara menampilkan secara visual efektif.

Poin penting harus menonjol pada tata letak, dalam hal ini, Anda perlu menarik perhatian target audience agar memahami pesan dari desain grafis yang dibuat. Fokuskan peluang terbaik dan wilayah terbaik dari pesan Anda dan tegas dalam pemilihan konsep visual.

Kenali Posisi dan Ukuran Desain

Kenali Posisi dan Ukuran Desain

Keberhasilan sebuah desain grafis bukan hanya terletak pada elemen-elemennya semata. Keseluruhan layout dan ukuran sebenarnya juga memengaruhi kesan yang akan didapat oleh target audience Anda. Anda dapat membuat desain yang benar-benar optimal dan menargetkan tingkat kepentingan dengan bekerja pada ukuran dan posisi layout.

Tentukan ukuran dan posisi desain Anda berdasarkan jenis kontennya, pastikan mereka membersihkan dan tempatkan konten di mana layaknya dapat mempengaruhi tantangan yang ingin Anda lewati pada target audience Anda. Pastikan bahwa pesan tata letak dan Daya Tarik Utama selalu dicapai oleh konten.

Menyesuaikan layout dengan kebutuhan dan target audience adalah kunci sukses desain grafis. Pastikan Anda memahami dengan baik apa yang dicari oleh target audience Anda dalam desain yang ingin Anda buat dan terapkan konsep yang disebutkan di atas dan gunakan kreativitas Anda untuk menghasilkan desain yang berkesan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *