Maaf, sebagai AI saya hanya bisa menulis dalam bahasa Indonesia. Apa yang ingin Anda tulis?
Siapa Jalaluddin Rumi?
Jalaluddin Rumi adalah seorang ulama, penyair, sufi, dan filosof yang lahir pada tanggal 30 September 1207 di Balkh, Khorasan (kini wilayah Afganistan). Ayahnya, Baha Walad, adalah seorang ulama dan pemimpin sekte sufi yang dipercayai oleh Rumi untuk memperkenalkannya pada dunia spiritual. Setelah ayahnya meninggal, keluarga Rumi pindah ke Konya, Turki (kini wilayah Turki) pada tahun 1228 karena terdapat ancaman serangan Mongol dan perjalanan tersebut membawa perubahan besar dalam hidup Rumi.
Rumi menjabat sebagai ulama dan seorang guru di madrasah selama beberapa waktu, namun pada usia 37 tahun ia bertemu dengan seorang sufi misterius bernama Shams al-Din dari Tabriz yang kemudian menjadi guru dan sahabat karibnya. Dari pertemuan tersebut, Rumi mulai meninggalkan hidup duniawi dan mulai menyelami kehidupan spiritual secara mendalam.
Sebagai seorang penyair, Rumi menulis lebih dari 70 ribu bait syair dalam bahasa Parsi, yang dikenal dengan nama Divan-e Shams-e Tabrizi. Ia juga menulis buku-buku Ilmu Kalam dan filsafat, di antaranya adalah Fihi ma Fihi (Bulan-Bulan Terang) dan Mathnawi (Cerita-Cerita Terpilih).
Di Turki, Rumi mendirikan ordo sufi yang dikenal dengan nama Mevleviyya atau Tariqa Maulawi yang terkenal karena praktik sema (ritual tari sufi) yang dilakukan oleh para pengikutnya. Ordo tersebut dikenal sebagai kaum samiun yang berarti “mereka yang duduk dalam keheningan dengan pemikiran tentang Allah”.
Karya dan pengaruh Rumi masih dirasakan hingga saat ini, bahkan di Indonesia. Telah banyak terjemahan karya-karya Rumi ke dalam bahasa Indonesia dan beliau sering kali dianggap sebagai tokoh spiritual yang mampu memberikan inspirasi bagi banyak orang. Di Indonesia, kesenian tari sufi terpengaruh dari sema Mevlevi, dan biasa disebut sebagai Tari Sufi Rumi.
Jalaluddin Rumi meninggal pada tanggal 17 Desember 1273 di kota Konya, Turki. Beliau meninggalkan warisan kekayaan akan karya-karyanya, serta kisah hidup spiritual yang inspiratif. Karya-karya Rumi hingga saat ini masih terus dibaca dan dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
Berbagai Alasan Mengapa Rumi Disebut Sesat
Jalaluddin Rumi, seorang penyair dan guru sufi terkenal, dikatakan disejajarkan dengan ajaran sesat oleh beberapa pihak. Pengagum Rumi sendiri membantah klaim ini dan mereka menganggapnya hanya provokasi dari orang-orang yang tidak setuju dengan pandangan Rumi mengenai agama. Lalu, apa alasan-alasan yang membuat beberapa orang beranggapan Rumi sesat? Berikut ini penjelasannya.
1. Menggabungkan Islam dengan Sufisme
Jalaluddin Rumi dikenal sebagai seorang guru sufi yang mengambil banyak unsur-unsur kepercayaan Islam. Namun, tidak semua orang menyukai hal ini. Ada beberapa orang yang mempercayai bahwa Islam harus dijalankan secara apa adanya, dan tidak boleh ditambahkan dengan unsur-unsur lain. Oleh karena itu, mereka menuduh Rumi sebagai orang yang mengajarkan ajaran sesat karena mencampur adukan unsur Islam dengan sufi.
2. Kontroversi Pernikahan dengan Syamsuddin Tabrizi
Satu lagi alasan yang membuat Rumi secara luas dianggap sesat adalah kontroversi pernikahannya dengan muridnya, Syamsuddin Tabrizi. Meskipun kebenaran cerita-cerita tentang hubungan keduanya tidak sepenuhnya jelas, nama Syamsuddin telah menjadi perdebatan dalam Islam selama berabad-abad. Para pengkritik Rumi percaya bahwa kisah ini tidak pantas diperhitungkan dalam Islam dan memandang Rumi memiliki pengaruh yang buruk bagi orang-orang yang mengikutinya.
3. Ide Sufi yang Tidak Diterima secara Luas
Banyak yang menganggap Sufi sebagai sebuah ajaran eksklusif yang tidak dapat diterima oleh umat Islam pada umumnya. Kendati demikian, sejumlah orang masih menjadikan Rumi sebagai panutan mereka dalam menjalankan ajaran Sufi. Oleh karena itu, ketika pemikiran Rumi dan ajaran Sufi yang ia teruskan tidak diterima oleh semua orang, maka banyak yang mudah meremehkan serta menyebutnya sebagai seorang pengikut ajaran sesat.
4. Pemahaman Ajaran Islam yang Berbeda dari Mayoritas
Beberapa pihak mengritik Rumi dengan alasan pemahaman ajaran Islam yang ia terapkan berbeda dari kebanyakan umat Islam pada masa itu. Hal ini membuat Rumi dianggap sebagai seorang eksentrik yang tidak berpegang teguh pada ajaran yang seharusnya diikuti oleh setiap muslim. Kritik tersebut mengarahkan pandangan Rumi sebagai sosok yang mengajarkan sesuatu yang tidak pantas dan menyimpang dari Islam yang sebenarnya.
Meskipun ada orang-orang yang menganggap ajaran Rumi sebagai sesat, namun masih banyak orang yang menginspirasi dan menikmati ajarannya hingga saat ini. Pandangan ajaran Rumi mungkin bersifat kontroversial bagi sebagian orang, namun akhirnya tergantung pada pandangan masing-masing individu dalam menghadapi kegelisahan serta kebutuhan rohani yang kadangkala membingungkan ini.
Karya-Karya Rumi
Rumi, seorang penyair dan ulama Persia terkenal atas kumpulan puisinya yang indah dan bermakna. Salah satu karya terkenal dari Rumi adalah “Mathnawi” yang terdiri dari enam kitab dan dianggap sebagai karya agung dari sastra Persia. Karya ini berisi tentang pemikiran dan filosofi Rumi mengenai kehidupan dan ajaran spiritual Islam.
Selain “Mathnawi”, Rumi juga menulis “Divan-e Shams-e Tabrizi” yang merupakan kumpulan puisi cinta terhadap gurunya, Syamsuddin dari Tabriz. Karya ini memuat bait-bait puisi yang indah, romantis, dan penuh dengan filosofi kehidupan yang dalam. Banyak orang yang menganggap “Divan-e Shams-e Tabrizi” sebagai karya terbaik dari Rumi.
Selain kedua karya tersebut, Rumi juga menulis banyak puisi lainnya yang tersebar di kumpulan buku sastra Islam. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan menjadi sumber inspirasi untuk banyak pencinta sastra dan spiritualitas. Puisi Rumi juga sering digunakan oleh banyak orang sebagai bacaan doa dan meditasi. Karya-karya Rumi dikenal sebagai salah satu karya sastra paling populer di dunia.
Pengaruh Rumi di Dunia Barat
Jalaluddin Rumi, seorang sufi Persia yang hidup pada abad ke-13, memiliki pengaruh besar di dunia Barat. Karya-karya Rumi telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
Salah satu alasan mengapa karya-karya Rumi menjadi populer di Barat adalah karena ia menulis dalam bahasa Persia, yang sering dianggap sebagai bahasa yang indah dan elegan. Namun, terjemahan karya-karyanya ke dalam bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lain tentu saja mengubah nuansa dan makna asli yang ingin disampaikan oleh Rumi.
Pengaruh Rumi di dunia Barat juga terlihat dalam sastra dan musik Barat. Beberapa penyair Barat seperti Goethe dan Emerson terinspirasi dari karya-karya Rumi dan menyebutnya sebagai sumber kebijaksanaan spiritual. Musikus seperti Sting dan Madonna juga terinspirasi oleh karya-karya Rumi dan menciptakan lagu-lagu yang terinspirasi dari ajaran dan pemikirannya.
Tak hanya di Barat saja, pengaruh Rumi juga merambah ke timur, khususnya di Indonesia. Buku-buku karya Rumi memiliki pembaca loyal di Indonesia dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang tertarik dengan spiritualitas dan kebijaksanaan hidup.
Secara umum, pengaruh Rumi di dunia Barat dan Indonesia dapat dilihat dari bagaimana karya-karyanya memberikan nilai-nilai yang universal dalam pemahaman hidup dan tujuan hidup manusia. Ajaran sufi yang dipelajari oleh Rumi mengajarkan cinta dan kebijaksanaan, bukan hanya dalam relasi manusia dengan Tuhan, tetapi juga dalam interaksi antar-manusia.
Dengan begitu banyak penggemar di seluruh dunia, Rumi tetap menjadi sosok yang menginspirasi banyak orang untuk hidup dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan.
Saya bisa menulis dalam bahasa Indonesia. Apakah ada tema tertentu yang Anda ingin dibahas? Silakan saja beritahu saya dan saya akan membantu dengan senang hati.