Pengertian Insulin Sintetis
Insulin Sintetis adalah hormon buatan yang diproduksi oleh manusia melalui teknologi rekayasa genetika. Insulin Sintetis digunakan sebagai pengobatan untuk pasien diabetes. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas untuk membantu tubuh dalam mengontrol gula darah. Produksi insulin pada pankreas dapat terganggu pada pasien yang menderita diabetes, sehingga dibutuhkan insulin tambahan untuk memelihara kontrol gula darah dalam tubuh.
Insulin sintetis dibuat melalui teknologi rekayasa genetika dengan cara mengisolasi gen insulin pada manusia dan menempatkannya dalam sel bakteri atau sel lainnya yang dapat menghasilkan insulin sintetis. Proses penghasilan insulin sintetis melewati beberapa tahap untuk memastikan bahwa hormon buatan tersebut berfungsi dengan baik dalam tubuh manusia.
Insulin Sintetis pertama kali ditemukan pada 1963 oleh dua ilmuwan asal Amerika Serikat yang bernama Frederick Sanger dan Walter Gilbert. Penemuan ini menjadi terobosan besar dalam pengobatan pasien diabetes, karena sebelumnya insulin yang digunakan dihasilkan dari binatang seperti sapi dan babi. Insulin dari binatang ini dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian pasien, sehingga insulin sintetis menjadi alternatif terbaik.
Di Indonesia, produksi insulin sintetis dimulai pada tahun 1985 oleh perusahaan farmasi bernama Biofarma. Biofarma adalah perusahaan yang didirikan oleh pemerintah Indonesia untuk memproduksi vaksin dan obat-obatan dalam negeri. Produksi insulin sintetis di Biofarma dilakukan dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika.
Insulin sintetis di Indonesia tidak hanya diproduksi oleh Biofarma, tetapi juga oleh perusahaan farmasi lainnya seperti Kalbe Farma dan Novo Nordisk. Ketersediaan insulin sintetis di Indonesia semakin meningkat, sehingga pasien diabetes di Indonesia dapat lebih mudah mengakses obat ini.
Keunggulan insulin sintetis adalah efektivitasnya dalam membantu pasien diabetes menjaga gula darah dalam tubuh. Selain itu, insulin sintetis lebih diandalkan karena tidak menimbulkan reaksi alergi pada sebagian besar pasien. Dalam perkembangan teknologi rekayasa genetika, insulin sintetis yang dihasilkan semakin berkualitas dan menghasilkan efek samping yang semakin sedikit.
Insulin sintetis memiliki banyak jenis, dan pemberian dosisnya disesuaikan dengan kondisi pasien diabetes. Dosis insulin sintetis dapat berupa suntikan subkutan atau infus melalui pompa insulin. Pasien diabetes harus berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat dan memilih jenis insulin yang sesuai dengan kondisi tubuhnya.
Itulah penjelasan tentang pengertian insulin sintetis dan produksi insulin sintetis di Indonesia. Penting bagi pasien diabetes untuk memahami pentingnya penggunaan insulin sintetis untuk mengontrol gula darah dalam tubuh. Konsultasikanlah dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat dan pemilihan jenis insulin yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda.
Prosedur Pembuatan Insulin Sintetis
Insulin sintetis atau lazim dikenal dengan sebutan insulin buatan adalah salah satu jenis obat yang digunakan untuk menangani penyakit diabetes melitus. Pembuatan insulin sintetis terjadi melalui beberapa tahapan tertentu hingga menghasilkan obat yang benar-benar berkualitas. Berikut langkah-langkah pembuatan insulin sintetis:
1. Penggilingan Kapsul Pankreas Hewan
Tahapan awal dalam pembuatan insulin sintetis adalah penggilingan kapsul pankreas hewan. Pankreas hewan digunakan sebagai sumber bahan dasar untuk pembuatan insulin sintetis karena memiliki kandungan yang sama seperti pankreas manusia. Bahan mentah yang umum digunakan adalah sapi, babi dan kerbau.
Bahan mentah tersebut diambil dari pan kerbau dengan syarat sehat dengan bertujuan untuk mendapatkan pankreas hewan yang bagus dan berkualitas. Pankreas hewan kemudian dihaluskan agar mudah diproses dalam tahap selanjutnya.
2. Ekstraksi Pankreas Hewan
Tahapan kedua dalam pembuatan insulin sintetis adalah ekstraksi pankreas hewan. Pada tahap ini, protein yang terkandung dalam pankreas hewan dipecah menjadi asam amino dan diuraikan menjadi pencegahan kematian sel beta.
Protease adalah enzim yang memainkan peran utama dalam proses ekstraksi pankreas hewan, yang ditekan oleh pengatur inhibitor tempat enzim itu dimasukkan ke dalam limbah. Sebuah pengenceran dilakukan dengan air dan aseton saat penggilingan, yang memungkinkan protein isoelektrik digiling menjadi bubuk seperti penyemaian hidroprovon.
3. Pembentukan Proinsulin
Setelah tahap ekstraksi, selanjutnya adalah pembentukan proinsulin. Protein sintesis yang terkandung dalam pankreas hewan sebelumnya dipecah menjadi dua bagian yaitu A-chain dan B-chain. Proinsulin terbentuk dari kedua bagian ini yang terhubung oleh rantai peptida.
Tahap pembentukan proinsulin ini membutuhkan proses sintesis protein, yaitu penyusunan asam amino yang sesuai agar membentuk rantai peptida yang tepat. Hasil proinsulin yang dihasilkan pada tahap ini kemudian harus diproses lebih lanjut agar sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan aman dikonsumsi.
4. Pembersihan Protein dan Insulin
Setelah tahap pembentukan proinsulin, selanjutnya adalah pembersihan protein dan insulin. Tahap ini bertujuan untuk memisahkan proinsulin dari komponen lainnya pada campuran protein atau impuritas lain pada sisa-sisa sel.
Tahap ini umumnya dilakukan dengan menggunakan teknologi kromatografi berbasis resin atau kolom chromatography. Sisa-sisa yang sudah dihilangkan diambil dalam bentuk cairan padatan yang bisa digunakan untuk produksi insulin sintetis berikutnya.
5. Sintesis Insulin
Tahap akhir dalam pembuatan insulin sintetis adalah sintesis insulin. Pada tahap ini, proinsulin yang sudah disiapkan pada tahap sebelumnya kemudian dipecah menjadi insulin dengan menghilangkan rantai peptida yang tidak diperlukan.
Hasil insulin yang dihasilkan pada tahap ini kemudian diuji dengan berbagai cara untuk memastikan kualitas dan keamanan insulin. Insulin yang lolos uji kemudian dipasarkan dengan pengepakan yang sesuai sehingga dapat digunakan oleh pasien penderita diabetes melitus.
Dalam menyusun prosedur pembuatan insulin sintetis, produsen perlu mematuhi standar keselamatan dan keamanan makanan yang berlaku. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa produk insulin sintetis yang dihasilkan benar-benar aman dan berkualitas tinggi.
Manfaat Insulin Sintetis untuk Pengidap Diabetes
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang saat ini menjadi momok bagi masyarakat indonesia. Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Penderita diabetes mellitus tipe 1 memiliki masalah pada diri mereka dalam memproduksi insulin sendiri sehingga memerlukan insulin dari luar tubuh secara teratur. Salah satu cara yang cukup efektif untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan insulin sintetis. Insulin sintetis adalah insulin yang diproduksi secara buatan dalam laboratorium dan digunakan secara teratur untuk mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes. Berikut merupakan manfaat insulin sintetis untuk pengidap diabetes:
1. Pengendalian kadar gula darah yang lebih stabil
Insulin sintetis bekerja dengan mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes. Insulin sintetis bekerja dengan meningkatkan sensitivitas sel tubuh terhadap insulin sehingga dapat meningkatkan penyerapan glukosa pada otot dan jaringan tubuh lainnya. Penggunaan insulin sintetis secara teratur dapat membantu penderita diabetes dalam mengendalikan kadar gula darah secara stabil dan mengurangi komplikasi penyakit yang berbahaya.
2. Meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes
Pengidap diabetes dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik dengan menggunakan insulin sintetis. Dengan pengendalian kadar gula darah yang lebih stabil, penderita diabetes dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi seperti neuropati, gangguan penglihatan, atau penyakit jantung akibat diabetes yang tidak terkontrol.
3. Membantu menjaga berat badan yang sehat
Penggunaan insulin sintetis pada penderita diabetes dapat membantu dalam menjaga berat badan yang sehat. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, glukosa yang tidak diserap oleh sel tubuh akhirnya disimpan sebagai lemak yang dapat menyebabkan obesitas. Dengan menggunakan insulin sintetis untuk mengendalikan kadar gula darah, penderita diabetes dapat mengurangi resiko akumulasi lemak dan menjaga berat badan yang sehat.
4. Membantu dalam membuat pilihan makanan yang lebih sehat
Penderita diabetes memerlukan diet yang rendah gula tinggi serat, dan rendah lemak dalam pemilihan makanan mereka. Insulin sintetis dapat membantu penderita diabetes dalam memilih makanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tubuh dan mencegah kadar gula darah yang tidak stabil. Hal tersebut tentunya dapat membantu penderita diabetes dalam memilih makanan yang lebih sehat dan teratur, serta mengurangi kemungkinan munculnya perasaan lapar yang luar biasa.
Secara umum, insulin sintetis memberikan banyak manfaat bagi penderita diabetes dalam mengendalikan kadar gula darah dan mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi penyakit yang berbahaya. Walau terkadang masih ada yang kurang nyaman ketika menggunakan insulin sintetis, penggunaan insulin sintetis sebagai pengobatan diabetes tetap menjadi pilihan yang efektif dan perlindungan untuk pengidap diabetes untuk memastikan kesehatannya tetap terjaga.
Efek Samping dari Penggunaan Insulin Sintetis
Insulin sintetis adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah diabetes pada orang yang kurang atau tidak memproduksi insulin dengan cukup. Penggunaan insulin sintetis di Indonesia tergolong sangat tinggi, hampir sama dengan penggunaan obat diabetes oral.
Namun, seperti halnya obat-obatan lainnya, insulin sintetis juga memiliki efek samping yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan insulin sintetis:
Hipoglikemia
Salah satu efek samping terbesar dari penggunaan insulin sintetis adalah hipoglikemia atau kadar gula darah yang sangat rendah. Hipoglikemia dapat terjadi ketika dosis insulin yang diberikan terlalu tinggi atau jika seseorang terlalu banyak berolahraga atau melewatkan makan. Gejala hipoglikemia meliputi pusing, lelah, berkeringat, sulit berkonsentrasi, bahkan kejang-kejang.
Sakit Perut
Penggunaan insulin sintetis juga dapat menimbulkan masalah pada sistem pencernaan dan menyebabkan sakit perut seperti masalah pada lambung, biasanya disebabkan dari dosis insulin yang terlalu tinggi atau ritme makan yang tidak teratur. Gejala lain yang mungkin muncul adalah mual, muntah, atau diare.
Reaksi Alergi
Meskipun jarang terjadi, namun seseorang dapat mengalami reaksi alergi dari penggunaan insulin sintetis. Gejala alergi termasuk ruam kulit, gatal-gatal, sesak napas dan bahkan syok anafilaksis.
Penyakit Kardiovaskular
Terakhir, penggunaan insulin sintetis yang tak terkontrol juga bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti masalah jantung dan stroke. Hal ini terjadi karena insulin sintetis dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otot dan pembuluh darah dalam jantung.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna insulin sintetis untuk memperhatikan dosis yang diberikan dan menjaga pola makan dan gaya hidup sehat agar terhindar dari efek samping yang mungkin terjadi. Juga pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter secara teratur guna mengevaluasi keefektifan pengobatan insulin sintetis dan mencegah efek samping yang merugikan.
Perkembangan Terbaru dalam Produksi Insulin Sintetis
Di Indonesia, produksi insulin sintetis terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasien diabetes yang semakin meningkat. Insulin sintetis adalah salah satu bentuk insulin yang diproduksi secara buatan dalam laboratorium dan digunakan sebagai pengganti insulin alami yang diproduksi oleh pankreas manusia. Insulin sintetis biasanya digunakan oleh pasien diabetes yang tidak lagi mampu memproduksi insulin secara alami akibat rusaknya sel beta pankreas.
1. Penggunaan Teknologi Rekombinan DNA
Teknologi rekombinan DNA digunakan dalam produksi insulin sintetis. Prosesnya dimulai dengan pengambilan sampel sel beta pankreas manusia yang dipelihara dalam kondisi steril di laboratorium. Kemudian, gen yang memproduksi insulin diekstrak dan dimasukkan ke dalam sel bakteri atau yeast yang telah dimodifikasi secara genetik. Sel bakteri atau yeast ini akan memproduksi insulin sintetis yang kemudian diolah dan dikemas dalam bentuk ampul ataupun vial.
2. Peningkatan Produksi Insulin Sintetis
Salah satu kendala dalam produksi insulin sintetis adalah jumlah insulin sintetis yang dihasilkan masih terbatas. Namun, para peneliti terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas sel bakteri atau yeast yang digunakan dalam proses produksi. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memberikan pupuk atau nutrisi yang cukup pada sel bakteri atau yeast agar dapat tumbuh dengan baik dan memproduksi insulin sintetis secara maksimal.
3. Pengembangan Obat Insulin Sintetis Berbasis Biosimilar
Saat ini, telah dikembangkan obat insulin sintetis berbasis biosimilar yang lebih aman dan efektif bagi pasien diabetes. Obat insulin sintetis biosimilar mirip dengan insulin sintetis yang diproduksi oleh pankreas manusia, sehingga memiliki khasiat dan efek samping yang sama dengan insulin alami.
4. Produksi Insulin Sintetis oleh Perusahaan Farmasi Lokal
Di Indonesia, telah banyak perusahaan farmasi yang memproduksi insulin sintetis. Produksi insulin sintetis oleh perusahaan farmasi lokal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien diabetes di Indonesia, mengurangi ketergantungan terhadap impor insulin sintetis, serta mengembangkan industri farmasi di dalam negeri.
5. Harga Insulin Sintetis yang Terjangkau bagi Masyarakat
Meskipun produksi insulin sintetis terus meningkat, namun harga insulin sintetis masih tergolong mahal bagi sebagian masyarakat Indonesia. Hal ini terkait dengan tingginya biaya produksi insulin sintetis yang memiliki teknologi canggih dan memerlukan bahan baku yang berkualitas. Namun, pemerintah dan perusahaan farmasi lokal terus berupaya untuk menekan harga insulin sintetis agar dapat lebih terjangkau oleh masyarakat Indonesia.
Dalam mengatasi diabetes, tidak hanya insulin sintetis saja yang dibutuhkan, namun juga perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, makanan yang sehat dan olahraga teratur merupakan upaya yang penting bagi pasien diabetes untuk menjaga kesehatan tubuhnya.