Hukum Tajwid Surat Al Lahab

Kata-kata Pembuka

Halo, Pembaca Pakguru.co.id!

Selamat datang di situs kami. Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai hukum tajwid pada surat Al Lahab. Tajwid merupakan ilmu yang mempelajari aturan serta cara melafalkan huruf-huruf dalam Al Quran dengan baik dan benar. Surat Al Lahab merupakan salah satu surat di dalam Al Quran yang juga perlu diperhatikan dengan seksama dalam penerapannya. Yuk, mari kita simak penjelasan lebih lanjut!

Hukum Tajwid Surat Al Lahab

Pendahuluan

Dalam pendahuluan ini, kita akan membahas mengenai latar belakang serta sejarah penulisan surat Al Lahab. Surat ini diturunkan di Mekah dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah. Surat Al Lahab terdiri dari 5 ayat dan mengandung pesan yang sangat penting bagi umat Islam.

Penulis surat Al Lahab adalah Allah SWT sendiri, yang menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW sebagai peringatan dan peringatan atas kehidupan Abu Lahab dan istrinya, Ummu Jamil. Surat ini menceritakan tentang kutukan dan kebinasaan bagi Abu Lahab dan Ummu Jamil sebagai balasan atas perbuatan mereka yang berdosa.

Surat Al Lahab memiliki keunikan dalam pemilihan kata-katanya. Di dalamnya terdapat pengulangan sebagai bentuk pengukuhan dan penguatan atas kata-kata yang disampaikan. Surat ini mengandung pelajaran moral serta peringatan bagi umat Islam agar senantiasa menjauhi perbuatan dosa dan menjalani hidup dengan penuh kesalehan.

Penerapan hukum tajwid dalam membaca surat Al Lahab sangat penting, karena dengan mempelajarinya dengan baik dan benar, kita dapat menghormati serta memberikan penghormatan yang layak pada kalam Allah SWT dalam Al Quran.

Selanjutnya, mari kita bahas secara lebih detail mengenai hukum tajwid dalam surat Al Lahab.

Hukum Tajwid Surat Al Lahab

1. Hukum Tajwid Alif Lam

Penjelasan hukum tajwid pertama yang akan kita bahas adalah mengenai huruf Alif Lam. Dalam Al Quran, terdapat dua jenis bacaan pada huruf Alif Lam, yaitu Alif Lam Qomariyah dan Alif Lam Syamsiyah.

Alif Lam Qomariyah adalah Alif Lam yang bertemu dengan huruf-huruf qomariyah, yaitu huruf-huruf yang diikuti oleh harakat fathah, dammah, atau kasrah. Contoh Alif Lam Qomariyah adalah pada kata “alif” dalam surat Al Lahab ayat 1 “alif la-miim”. Pembacaan Alif Lam Qomariyah harus dilafalkan dengan izhar, yaitu dengan suara yang jelas dan terbuka.

Sedangkan Alif Lam Syamsiyah adalah Alif Lam yang bertemu dengan huruf-huruf syamsiyah, yaitu huruf-huruf yang diikuti oleh harakat sukun. Contoh Alif Lam Syamsiyah adalah pada kata “labbis” dalam surat Al Lahab ayat 3 “labbis yah-labba-si”. Pembacaan Alif Lam Syamsiyah harus dilafalkan dengan idgham, yaitu dengan menggabungkan suara huruf lam dengan huruf berikutnya secara lembut dan tidak keras.

2. Hukum Tajwid Nun Mati atau Tanwin

Hukum tajwid berikutnya yang perlu diperhatikan dalam surat Al Lahab adalah hukum Nun Mati atau Tanwin. Nun mati atau tanwin ditandai dengan adanya harakat fathah, dammah, atau kasrah pada huruf nun. Contoh nun mati dalam surat Al Lahab adalah pada kata “lin-nari” dalam ayat 3 “li-nna-ri”.

Pada nun mati atau tanwin, ada beberapa hukum tajwid yang perlu diperhatikan, antara lain:

No. Hukum Tajwid Contoh Penjelasan
1. Izhar Belum dilafalkan Menyambungkan dengan huruf berikutnya secara jelas dan terbuka.
2. Idgham Bighunnah Belum dilafalkan Menggabungkan suara nun dengan huruf berikutnya secara lembut dan tidak keras.
3. Idgham Bilaghunnah Belum dilafalkan Menggabungkan suara nun dengan huruf berikutnya secara lembut dan tidak keras namun terdengar suara nunnya.
4. Iqlab Belum dilafalkan Menggantikan suara nun dengan suara mim.
5. Ikhfa Belum dilafalkan Menggabungkan suara nun dengan huruf berikutnya secara lembut dan tertahan.

3. Hukum Tajwid Mad

Hukum tajwid selanjutnya yang akan kita bahas adalah hukum Mad. Mad merupakan hukum tajwid yang berkaitan dengan panjang dan pendeknya huruf dalam Al Quran. Ada beberapa jenis mad yang perlu diperhatikan dalam surat Al Lahab, yaitu mad thobi’i, mad wajib muttasil, dan mad jaiz munfasil.

Mad thobi’i adalah mad yang terjadi ketika huruf alif, wa, ya panjang bertemu dengan huruf yang mad-nya terpaksa, disebut juga mad lazim kilmi mutsaqqal. Contoh mad thobi’i adalah pada kata “fir-roj’aa” dalam surat Al Lahab ayat 4 “fir-ro-ja”. Mad thobi’i harus dilafalkan selama dua harakat, baik berupa harakat fathah, dammah, atau kasrah.

Mad wajib muttasil terjadi ketika huruf alif panjang bertemu dengan huruf yang mad-nya harus. Contoh mad wajib muttasil adalah pada kata “ta-gha” dalam surat Al Lahab ayat 3 “ta-ghaa”. Mad wajib muttasil harus dilafalkan selama dua harakat dengan suara panjang.

Sedangkan mad jaiz munfasil terjadi ketika huruf alif panjang bertemu dengan huruf yang mad-nya boleh dihentikan atau dilafalkan. Contoh mad jaiz munfasil adalah pada kata “si-ro-on” dalam surat Al Lahab ayat 4 “rostaf-fo”. Mad jaiz munfasil harus dilafalkan selama 4, 5, atau 6 harakat dengan suara panjang.

4. Hukum Tajwid Qalqalah

Salah satu hukum tajwid penting yang perlu diperhatikan dalam surat Al Lahab adalah hukum qalqalah. Qalqalah adalah hukum tajwid yang berkaitan dengan bunyi jeda atau getaran pada huruf-huruf qalqalah, yaitu huruf-huruf yang dilafalkan dengan getarannya. Terdapat lima huruf qalqalah yang perlu diperhatikan, yaitu ta’, tha’, jim, dal, dan qaf.

Huruf-huruf qalqalah dalam surat Al Lahab adalah pada kata “uqro” dalam ayat 5 “ro-b-i-ku uq-ro”. Ketika melafalkan huruf qalqalah, harus dihasilkan bunyi getar yang jelas dan terdengar. Jika tidak dilafalkan dengan getaran yang benar, maka akan mempengaruhi makna dan tajwid surat Al Lahab.

5. Hukum Tajwid Ghunnah

Hukum tajwid terakhir yang perlu diperhatikan adalah hukum ghunnah. Ghunnah merupakan hukum tajwid yang berkaitan dengan pelafalan suara nasal dengan penutup hidung. Terdapat dua jenis ghunnah, yaitu ghunnah kubra dan ghunnah sugra.

Ghunnah kubra terjadi pada huruf noon atau mejem dalam Al Quran saat bertemu dengan huruf wakaf, seperti kata “bir-roj’aa”. Ghunnah kubra harus dilafalkan dengan suara ngalor ngidul yang panjang.

Sedangkan ghunnah sugra terjadi pada huruf nun dan mim saat bertemu dengan huruf wakaf, seperti pada kata “jan-na-ti”. Ghunnah sugra harus dilafalkan dengan suara ngalor ngidul yang pendek.

Kesimpulan

Setelah memahami hukum tajwid dalam surat Al Lahab, kita dapat menyimpulkan beberapa hal penting. Pertama, penerapan hukum tajwid dalam membaca surat Al Lahab sangat penting agar kita dapat menghormati dan memberikan penghormatan yang layak pada kalam Allah SWT. Kedua, surat Al Lahab mengandung pesan moral dan peringatan penting bagi umat Islam. Ketiga, hukum tajwid pada surat Al Lahab meliputi hukum Tajwid Alif Lam, Nun Mati atau Tanwin, Mad, Qalqalah, dan Ghunnah.

Kami menyarankan agar Anda mempelajari hukum tajwid dengan seksama dan mengaplikasikannya dalam membaca surat Al Lahab maupun surat-surat lainnya dalam Al Quran. Dengan memperhatikan hukum tajwid, kita dapat membaca Al Quran dengan baik dan benar, serta mendapatkan berkah dan hidayah dari-Nya.

Kata Penutup

Sekian artikel tentang hukum tajwid surat Al Lahab yang telah kami bahas. Kami berharap artikel ini dapat bermanfaat dan meningkatkan pemahaman Anda tentang tajwid serta membantu Anda dalam membaca Al Quran dengan lebih baik. Terimakasih telah membaca artikel ini di situs pakguru.co.id. Jangan ragu untuk mengunjungi situs kami lagi untuk mendapatkan informasi dan konten menarik seputar Islam. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita ilmu, hidayah, dan keberkahan. Amin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *