Hukum Bacaan Nun Sukun dan Mim Sukun

Pembaca Pakguru.co.id

Salam Pembaca Pakguru.co.id, artikel ini akan membahas tentang hukum bacaan nun sukun dan mim sukun dalam ilmu tajwid. Bagi Anda yang sedang belajar membaca Al-Quran, memahami hukum bacaan nun sukun dan mim sukun merupakan hal yang sangat penting. Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara detail tentang kedua hukum bacaan ini serta implikasinya dalam membaca ayat-ayat Al-Quran. Yuk simak penjelasannya!

Pendahuluan

Di dalam ilmu tajwid terdapat berbagai hukum bacaan yang harus dipahami oleh setiap pembaca Al-Quran. Salah satu hukum penting yang menjadi dasar dalam membaca Huruf Hijaiyah adalah hukum bacaan nun sukun dan mim sukun. Hukum bacaan ini mengatur cara membaca huruf nun ( ن ) dan mim ( م ) yang diikuti oleh tanda sukun ( ْ ).

Hukum bacaan nun sukun dibagi menjadi Nun Mati dan Nun Bertasydid. Nun Mati terjadi ketika huruf nun sukun diikuti oleh huruf yang tidak memiliki syakal (tanda penghubung) pada sukun. Sedangkan nun bertasydid terjad ketika huruf Nun sukun diikuti oleh huruf yang memiliki syakal (tanda penghubung) pada sukun.

Adapun hukum bacaan Mim sukun yakni Mim Tafkhim dan Mim Ikfah. Mim Tafkhim terjadi ketika huruf mim sukun diikuti oleh huruf yang memiliki syakal (tanda penghubung) pada sukun. Sedangkan Mim Ikfah terjadi ketika huruf mim sukun diikuti oleh huruf yang tidak memiliki syakal (tanda penghubung) pada sukun.

Hukum Nun Sukun Hukum Mim Sukun
Nun Mati Mim Tafkhim
Nun Bertasydid Mim Ikfah

Pada dasarnya, hukum bacaan nun sukun dan mim sukun bertujuan untuk menyesuaikan cara melafalkan huruf-huruf tersebut agar suara yang dihasilkan sesuai dengan kaidah tajwid yang benar. Melalui penerapan hukum bacaan ini, kita akan mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar.

Selain itu, penggunaan hukum bacaan nun sukun dan mim sukun juga memiliki implikasi dalam memahami makna ayat-ayat Al-Quran. Terkadang, perbedaan cara melafalkan sebuah ayat dapat mengubah makna secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemahaman yang baik terhadap hukum bacaan ini sangatlah penting.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang hukum bacaan nun sukun dan mim sukun. Mari simak penjelasan berikut ini!

Hukum Bacaan Nun Sukun

1. Hukum Nun Mati

Nun Mati adalah hukum bacaan nun sukun yang terjadi ketika huruf nun sukun diikuti oleh huruf yang tidak memiliki syakal pada sukun. Pada hukum ini, nun sukun diwajibkan untuk dibaca jahr. Hal ini berarti suara yang dihasilkan harus keras dan jelas.

Contoh:

– بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ (Bismillahirrahmanirrahim)

– غُلِبَتِ الرُّومُ (Ghulibatirrumu)

2. Hukum Nun Bertasydid

Nun Bertasydid terjadi ketika huruf nun sukun diikuti oleh huruf yang memiliki syakal pada sukun. Pada hukum ini, nun sukun diwajibkan dibaca dengan tasydid. Tasydid adalah penekanan suara pada huruf nun sukun sehingga suara yang dihasilkan terdengar bertambah panjang.

Contoh:

– الصَّافَّاتِ صَفًّا (As-Saffati safan)

– وَجَاءَ رَبُّكَ (Waja’a rabbuka)

Hukum Bacaan Mim Sukun

1. Hukum Mim Tafkhim

Mim Tafkhim adalah hukum bacaan mim sukun yang terjadi ketika huruf mim sukun diikuti oleh huruf yang memiliki syakal pada sukun. Pada hukum ini, mim sukun diwajibkan dibaca dengan melebarkan bibir dan mengerasakan suara.

Contoh:

– اَلْمَالِكُ الْمُلْكُ (Al-Malikul Mulk)

– المُؤْمِنُونَ (Al-Mu’minun)

2. Hukum Mim Ikfah

Mim Ikfah terjadi ketika huruf mim sukun diikuti oleh huruf yang tidak memiliki syakal pada sukun. Pada hukum ini, mim sukun diwajibkan dibaca dengan melebarkan bibir dan merapatkan suara.

Contoh:

– فِيهِ (Fihi)

– فَامْشُوا (Faamshu)

Kesimpulan

Dalam ilmu tajwid terdapat hukum bacaan nun sukun dan mim sukun yang penting untuk dipahami oleh setiap pembaca Al-Quran. Hukum bacaan nun sukun meliputi Nun Mati dan Nun Bertasydid, sedangkan hukum bacaan mim sukun meliputi Mim Tafkhim dan Mim Ikfah. Penting untuk mengikuti hukum bacaan ini agar dapat membaca Al-Quran dengan baik dan memahami makna ayat-ayat yang terkandung di dalamnya.

Sebagai muslim, membaca Al-Quran adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Oleh karena itu, mari tingkatkan kemampuan membaca Al-Quran dengan memahami hukum bacaan nun sukun dan mim sukun. Dengan begitu, kita akan mampu meraih keberkahan dalam membaca dan memahami ayat-ayat suci Al-Quran. Teruslah belajar dan berkembang dalam mengamalkan ilmu tajwid sehingga kita bisa menjadi pembaca Al-Quran yang baik dan benar.

Demikianlah penjelasan mengenai hukum bacaan nun sukun dan mim sukun dalam ilmu tajwid. Semoga penjelasan ini bermanfaat untuk Anda. Terimakasih sudah membaca artikel ini di situs pakguru.co.id. Mari belajar tajwid dengan sungguh-sungguh agar kita dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Tetap semangat dalam menuntut ilmu!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *