Hukum Bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Harfi

Pendahuluan

Salam Pembaca Pakguru.co.id,

Terima kasih telah mengunjungi situs kami dan meluangkan waktu untuk membaca artikel kami kali ini tentang hukum bacaan mad lazim mutsaqqal harfi. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara detail tentang hukum bacaan mad lazim mutsaqqal harfi, termasuk pengertian, cara membacanya, dan contoh-contoh penggunaannya dalam bacaan Al-Quran.

Hukum bacaan mad lazim mutsaqqal harfi adalah salah satu aturan dalam ilmu tajwid yang berkaitan dengan cara membaca mad lazim pada huruf-huruf yang memiliki empat harakat panjang. Aturan ini menjadi sangat penting dalam membaca Al-Quran dengan benar dan memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang hukum bacaan mad lazim mutsaqqal harfi, mari kita ketahui terlebih dahulu pengertian mad lazim. Mad lazim adalah mad yang terjadi di atas huruf-huruf yang memiliki empat harakat panjang, yaitu fathah, kasrah, dammah, dan sukun. Hal ini berbeda dengan mad wajib muttasil, yang terjadi di atas huruf-huruf yang memiliki tiga harakat panjang, yaitu fathah, kasrah, dan dammah.

Mad lazim mutsaqqal harfi sendiri merupakan salah satu jenis mad lazim yang terjadi pada huruf-huruf yang memiliki empat harakat panjang secara berurutan. Dalam bacaan Al-Quran, ada beberapa huruf yang termasuk dalam kategori ini, antara lain: و (waw), ي (ya), dan ه (ha). Aturan hukum bacaan mad lazim mutsaqqal harfi ini ditetapkan agar pembaca dapat melafalkan bacaan Al-Quran dengan baik dan benar.

Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang hukum bacaan mad lazim mutsaqqal harfi, mari kita lanjutkan pembahasan ini lebih detail.

Hukum Bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Harfi

Pada dasarnya, hukum bacaan mad lazim mutsaqqal harfi memiliki dua kategori, yaitu bacaan dengan panjang tasydid (تشديد) dan bacaan dengan panjang tanwin (تنوين). Mari kita bahas keduanya secara terpisah.

Bacaan dengan Panjang Tasydid

Bacaan dengan panjang tasydid terjadi ketika huruf waw, ya, atau ha memiliki harakat panjang pada satu kata, kemudian huruf yang sama dengan harakat panjang tersebut muncul pada kata selanjutnya. Dalam hal ini, didahului dengan mad thabi’i (مد ثابتي) atau empat harakat panjang secara berturut-turut tanpa adanya mad thabi’i.

Contoh bacaan dengan panjang tasydid adalah pada Surah Al-Fatihah ayat 6:

Nomor Ayat Al-Quran Bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
6 اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ Ihdinā aṣ-ṣirāṭa al-mustaqīm

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *