Helium termasuk dalam golongan gas mulia di dalam tabel periodik. Sifat-sifat gas ini memiliki konfigurasi elektron paling luar yang stabil dengan delapan elektron valensi (kecuali helium, memiliki 2 elektron). Oleh karena itu, helium dianggap sebagai gas nonlogam. Meskipun demikian, helium memiliki sifat khusus yang membedakannya dari gas nonlogam lainnya, yaitu titik didih dan titik leleh yang rendah dan konduktivitas termal dan listrik yang baik.
Maaf, sebagai AI saya tidak memiliki bahasa ibu, saya bisa berbicara dan menulis dalam beberapa bahasa termasuk bahasa Indonesia. Apa yang bisa saya bantu untuk Anda?
Pengenalan
Helium adalah unsur kimia yang paling ringan kedua setelah hidrogen, dan merupakan elemen kedua pada tabel periodik. Unsur ini pertama kali ditemukan di Bumi melalui analisis spektrum matahari pada tahun 1868, dan nama helium berasal dari kata Yunani “helios” yang berarti matahari.
Helium adalah gas tak berwarna, tak berbau, dan tak beracun. Unsur ini mempunyai titik didih dan titik lebur yang lebih rendah daripada semua unsur kimia lain kecuali dalam. Karena sifat-sifatnya yang unik, helium memiliki banyak aplikasi dalam berbagai sektor.
Meskipun helium berhasil ditemukan sejak hampir 150 tahun yang lalu, namun masih ada perdebatan mengenai jenis unsur kimia apa helium ini. Apakah helium termasuk logam atau nonlogam?
Karakteristik Logam
Logam adalah unsur kimia yang memiliki karakteristik-karakteristik khusus. Secara umum, logam biasanya berupa padatan, namun ada juga beberapa jenis logam yang berwujud gas atau cairan pada suhu tertentu. Selain itu, unsur-unsur logam juga memiliki sifat listrik dan panas konduktif yang baik, yang membuatnya sering digunakan dalam industri elektronik dan panas. Tak hanya itu, logam juga memiliki kilau yang khas dan sering dipakai dalam perhiasan atau dekorasi.
Banyak unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam, seperti tembaga, perak, emas, besi, aluminium, magnesium, dan masih banyak lagi. Namun, tidak semua unsur kimia bisa dikategorikan sebagai logam. Salah satunya adalah helium, unsur kimia yang ditemukan oleh Pierre Janssen dan Joseph Norman Lockyer pada tahun 1868.
Sifat-sifat helium sangat berbeda dengan logam. Pertama, helium berwujud gas pada suhu dan tekanan normal. Hal ini tentu berbeda dengan logam yang umumnya berwujud padatan. Kedua, helium tidak memiliki sifat listrik dan panas konduktif yang baik. Artinya, helium tidak bisa menghantarkan listrik maupun panas dengan efisien. Ketiga, helium juga tidak memiliki kilau yang khas seperti logam. Oleh karena itu, helium bukanlah logam.
Meskipun bukan logam, helium memiliki banyak kegunaan dan manfaat dalam berbagai bidang. Salah satu manfaat helium adalah sebagai pengisi balon dan benda udara lainnya. Helium sangat ringan dan stabil sehingga bisa membuat balon tetap terbang dan tidak cepat jatuh. Selain itu, helium juga digunakan dalam industri semikonduktor, magnetik, energi nuklir, dan lain sebagainya.
Dalam tabel periodik, helium biasa ditempatkan di grup 18 atau gas mulia. Bersama dengan neon, argon, kripton, xenon, dan radon, helium adalah unsur kimia yang memiliki sifat-sifat yang sangat stabil dan sama sekali tidak reaktif. Karena sifatnya yang inaktif, helium sering digunakan dalam industri gas dan pelumasan mesin.
Dalam dunia kedokteran, helium juga biasa digunakan sebagai bahan pengisi campuran udara dan oksigen. Hal ini karena helium sangat ringan dan mudah dihirup, sehingga bisa membantu meningkatkan kualitas pernapasan para penderita gangguan pernapasan seperti asma atau emfisema.
Dalam penelitian ilmiah, helium juga sering digunakan sebagai pendingin suhu rendah. Helium sudah terbukti sangat efektif dalam mendinginkan suhu objek hingga mendekati 0 Kelvin (-273,15 derajat Celsius), suhu terendah yang bisa dicapai oleh materi.
Karakteristik nonlogam
Unsur kimia nonlogam biasanya berupa gas atau padatan rapuh. Secara umum, nonlogam adalah zat yang tidak memiliki sifat listrik dan panas konduktif yang baik, dan tidak memiliki kilau yang khas seperti logam. Namun, ada beberapa nonlogam yang memiliki kilau yang khas, seperti berlian.
Nonlogam biasanya sangat reaktif dan mudah bereaksi dengan zat lain. Hal ini disebabkan oleh sifat elektron negatifnya yang tinggi. Contohnya adalah gas klor yang dapat bereaksi dengan logam natrium membentuk garam natrium klorida.
Sifat-sifat nonlogam sangat berbeda dengan logam. Oleh karena itu, nonlogam sering digunakan dalam berbagai industri, seperti pembuatan bahan kimia, karet, dan plastik.
Meskipun memiliki sifat yang mirip dengan nonlogam, helium sebenarnya adalah gas mulia yang termasuk dalam kelompok nonlogam. Helium memiliki sifat tidak reaktif yang membuatnya sangat berguna dalam industri dan laboratorium.
Sifat-sifat helium yang mirip dengan nonlogam adalah tidak memiliki kilau yang khas dan tidak memiliki sifat listrik dan panas konduktif. Sifat-sifat ini menjadikan helium sering digunakan sebagai gas pengisi dalam balon, zeppelin, dan bola udara. Helium juga sering digunakan dalam pendingin suhu rendah untuk menjaga kestabilan suhu dalam mesin dan peralatan laboratorium.
Helium juga ditemukan secara alami di bumi dan dianggap sebagai unsur yang cukup melimpah. Meskipun begitu, pengambilan helium yang berlebihan dapat berdampak buruk pada lingkungan.
Helium sebagai unsur gas mulia
Helium termasuk ke dalam golongan gas mulia yang tidak reaktif terhadap unsur kimia lain dan kebanyakan ditemukan di udara. Oleh karena itu, helium dianggap sebagai unsur yang unik dan memiliki karakteristik tersendiri. Karena sifatnya yang tidak mudah bereaksi dengan unsur lain, maka helium sangat berguna dalam banyak aplikasi. Salah satu aplikasinya adalah pada industri semikonduktor, dimana helium digunakan untuk membersihkan wafer semikonduktor agar terhindar dari kontaminasi.
Selain itu, helium juga digunakan dalam industri penerbangan untuk mengisi balon udara dan beberapa jenis pesawat, seperti balon cuaca, balon pengamatan, dan balon udara panas. Secara khusus, pada industri medis, helium digunakan untuk memberikan bantuan pernapasan pada pasien yang mengalami kesulitan menghirup udara.
Namun, kelangkaan helium menjadi perhatian utama bagi banyak negara di dunia. Meskipun helium merupakan gas yang paling banyak terdapat di alam, namun dalam jumlah yang sangat sedikit. Hal ini disebabkan karena helium sulit diproduksi secara sintetik dan tidak ikut dalam proses produksi minyak bumi dan gas alam. Karena itu, banyak negara mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan helium dan mengembangkan teknologi dengan mengganti helium dengan gas lain yang lebih hemat dan mudah didapatkan.
Di Indonesia, helium ditemukan di Sumatera Selatan dan dikelola oleh Pertamina. Kegunaan helium di Indonesia antara lain pada industri minyak dan gas bumi, dimana helium digunakan dalam proses konservasi dan pengangkutan. Selain itu, helium juga digunakan dalam industri rekayasa semikonduktor dan penelitian kimia dan fisika.
Agar kelangkaan helium tidak semakin parah, maka perlu adanya pengawasan dan manajemen yang ketat terhadap penggunaan helium. Masyarakat juga harus lebih sadar akan pentingnya menjaga keberlangsungan sumber daya alam termasuk helium agar dapat dipergunakan secara berkelanjutan dan lestari.
Apa itu Helium?
Helium adalah unsur kimia yang bersifat gas mulia dan ditemukan pertama kali pada abad ke-19. Unsur helium mempunyai nomor atom 2 dan simbol He dalam tabel periodik. Helium adalah gas yang tak berwarna, tidak beracun, tidak berbau, tidak mudah terbakar, dan tidak berasa. Sifat-sifat kimia dan fisika helium yang unik dan khas membuat helium memiliki banyak aplikasi industri. Sebagai gas mulia, helium sangat stabil pada kondisi terestrial dan sangat jarang saling berikatan dengan unsur lain.
Karakteristik Logam dan Nonlogam
Karakteristik logam dan nonlogam biasanya digunakan untuk mengklasifikasikan unsur-unsur dalam tabel periodik. Unsur yang dimiliki logam, di antaranya adalah: konduktor, bersifat solid pada kondisi kamar, mudah ditekuk dan dibentuk, dan dapat berkilau saat digosok. Sementara unsur yang dimiliki nonlogam, di antaranya adalah: bersifat fragile atau rapuh, biaa berbentuk gas atau padatan, dan umumnya memiliki elektronegativitas yang lebih tinggi.
Helium, Termasuk Logam atau Nonlogam?
Berdasarkan karakteristik logam dan nonlogam, helium tidak termasuk dalam kedua jenis unsur tersebut. Helium lebih tepat dikategorikan sebagai unsur gas mulia yang mempunyai sifat yang unik dan khas. Seperti yang telah disebutkan, gas mulia seperti helium sangat stabil pada kondisi terestrial dan sangat jarang saling berikatan dengan unsur lain. Hal ini menjadikan helium sulit untuk dikelompokkan sebagai logam atau nonlogam. Pada aplikasi industri, helium lebih sering digunakan sebagai gas pendingin, gas pembuat atmosfer, dan bahan pengisi balon udara.
Keunikan Helium
Selain disebut sebagai gas mulia, helium juga memiliki beberapa keunikan lainnya. Pertama, kepadatan helium jauh lebih rendah dibandingkan dengan kebanyakan gas di udara. Hal ini membuat helium lebih ringan dan dapat terbang bebas di udara. Kedua, helium memiliki nilai suhu yang sangat rendah (-268.93°C) dan nilai didih yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan nitrogen dan oksigen. Oleh karena itu, helium kerap digunakan sebagai pendingin di industri tertentu. Ketiga, helium juga dapat digunakan sebagai gas pembuat atmosfer karena helium tidak mempunyai sifat reaktif yang dapat merusak keadaan lingkungan. Keempat, helium banyak digunakan sebagai bahan pengisi balon udara karena helium lebih aman dari gas beracun seperti hidrogen. Ketika dioksidasi, helium tidak melepaskan energi atau panas ke lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, penggunaan helium juga seringkali dianggap sebagai keuntungan.
Kesimpulan
Berdasarkan karakteristik logam dan nonlogam, helium tidak termasuk dalam kedua jenis unsur tersebut. Helium lebih tepat dikategorikan sebagai unsur gas mulia yang mempunyai sifat yang unik dan khas. Sifat-sifat helium yang unik dan khas juga menjadikan unsur helium sangat berguna dalam industri dan teknologi, seperti dalam bidang pendeteksi inspeksi, industri semikonduktor, pengukur suhu baja, pengisi balon udara, dan banyak lagi.
Maaf, sebagai AI, saya tidak memiliki kecakapan menulis dalam bahasa tertentu secara manual. Namun, saya dapat memahami tulisan Anda dalam bahasa Indonesia dan dapat memberikan respons dalam bahasa tersebut. Silahkan berikan pertanyaan atau instruksi yang dapat saya bantu. Terima kasih.