Memahami jenis penelitian yang akan dilakukan
Sebelum memulai penelitian, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu. Salah satu hal terpenting adalah memahami jenis penelitian yang akan dilakukan. Setiap penelitian memiliki karakteristik dan persyaratan yang berbeda-beda, sehingga memilih jenis penelitian yang tepat akan memudahkan proses penelitian dan memperoleh hasil yang akurat. Ada beberapa jenis penelitian yang biasa dilakukan di Indonesia, antara lain:
1. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk memahami makna atau interpretasi dari fenomena yang sedang diteliti. Peneliti akan menggunakan data yang bersifat deskriptif dan tidak dapat diukur secara angka, seperti wawancara, observasi, dan catatan lapangan. Penelitian ini lebih mengutamakan kedalaman daripada hasil yang generalisasi. Penelitian ini sering digunakan dalam bidang sosial dan humaniora.
2. Penelitian Kuantitatif
Berbeda dengan penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif menggunakan data yang dapat diukur dan dijumlahkan, seperti angka-angka statistik. Peneliti akan menarik kesimpulan berdasarkan analisis dari data yang diperoleh. Jenis penelitian ini sering digunakan dalam bidang ilmu exact seperti matematika, fisika, kimia, dan biologi. Data yang digunakan dalam penelitian ini biasanya didapat dari survey, eksperimen, observasi, dan pengamatan lapangan.
3. Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah bertujuan untuk mencari tahu tentang masa lampau dan menginterpretasikan secara kritis dengan menggunakan sumber-sumber primer dan sekunder. Hal yang dibahas dalam penelitian sejarah bisa berupa kajian sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Penelitian ini biasanya menggunakan metode analsis sumber tertulis.
4. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan merupakan upaya untuk memperbaiki suatu kondisi atau masalah dalam suatu sistem atau organisasi. Peneliti akan mencari solusi atau alternatif terbaik untuk mengatasi masalah tersebut dan melakukan perbaikan berkelanjutan atau adaptasi terhadap situasi yang sedang terjadi. Penelitian ini sering dilakukan pada lingkup organisasi atau institusi.
5. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan jenis penelitian yang dilakukan dengan melakukan perubahan terhadap variabel tertentu dan memeriksa pengaruh dari perubahan tersebut terhadap variabel lainnya. Penelitian ini sering digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan murni, seperti biologi, fisika, dan kimia. Penelitian eksperimen dilakukan dengan menggunakan sampel atau objek yang telah diatur dengan kondisi tertentu dan kemudian dibandingkan hasilnya dengan kontrol, yaitu objek yang tidak diberikan perlakuan.
Demikianlah beberapa jenis penelitian yang umum dilakukan di Indonesia. Penting untuk memahami karakteristik dan persyaratan dari masing-masing jenis penelitian sebelum memulai penelitian, agar hasil yang diperoleh bisa lebih akurat dan relevan dengan tujuan penelitian. Selain itu, memahami jenis penelitian yang akan dilakukan akan membuka kesempatan untuk menggunakan teknik-teknik analisis tertentu dan memperoleh hasil yang lebih baik.
Mencari Sumber-sumber Referensi yang Relevan
Sebelum membuat rumusan masalah yang baik dan benar, seorang peneliti perlu mencari sumber-sumber referensi yang relevan terlebih dahulu. Mengapa hal ini penting? Karena keakuratan dan kevalidan suatu penelitian sangatlah bergantung pada sumber-sumber referensi yang digunakan. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan saat mencari sumber-sumber referensi yang relevan:
- Cari sumber-sumber referensi yang tepat
- Gunakan kata kunci yang tepat
- Pilih sumber-sumber referensi yang up-to-date
- Buat daftar referensi
- Validasi kembali sumber-sumber referensi yang dipilih
Pertama-tama, pastikan untuk mencari sumber-sumber referensi yang sepenuhnya relevan dengan topik penelitian. Carilah sumber-sumber referensi dari sumber-sumber yang terpercaya, seperti jurnal ilmiah, buku referensi, website akademik, ataupun publikasi dari institusi/institut penelitian yang terkemuka. Hindari mencari sumber-sumber referensi dari website yang kurang terpercaya, seperti blog atau artikel yang ditulis oleh individu yang tidak memiliki kredibilitas.
Setelah menentukan sumber-sumber referensi yang tepat, gunakan kata kunci yang tepat dan relevan saat mencari. Hal ini akan memudahkan proses pencarian dan mempercepat waktu yang diperlukan untuk menemukan sumber-sumber referensi yang relevan. Beberapa contoh kata kunci yang dapat digunakan diantaranya adalah topik penelitian, kategori penelitian, atau judul hasil-hasil penelitian terkait.
Setelah menemukan sumber-sumber referensi yang tepat dan relevan, pastikan untuk memilih sumber-sumber referensi yang up-to-date atau yang terbaru. Sumber-sumber referensi yang telah usang atau sudah lama tidak diperbarui mungkin tidak lagi relevan dengan isu atau topik penelitian saat ini dan bisa menghasilkan interpretasi yang salah.
Setelah menemukan sumber-sumber referensi yang relevan dan up-to-date, pastikan untuk membuat daftar referensi yang lengkap. Daftar referensi ini berguna untuk memudahkan proses pengutipan atau kutipan pada daftar pustaka atau bibliografi. Pastikan bahwa semua sumber referensi yang digunakan dalam penelitian telah tercantum dalam daftar referensi.
Terakhir, pastikan untuk memvalidasi kembali sumber-sumber referensi yang dipilih. Periksa ulang apakah sumber-sumber referensi yang dipilih benar-benar relevan dan up-to-date serta memiliki kredibilitas yang memadai sesuai dengan standar akademik yang berlaku. Hal ini untuk memastikan bahwa penelitian Anda benar-benar valid dan terpercaya.
Dalam melakukan pencarian sumber-sumber referensi yang relevan, perlu waktu dan ketelitian. Namun, hal ini sangatlah penting bagi seorang peneliti untuk mencapai hasil penelitian yang valid dan terpercaya. Sehingga, tidak hanya aspek kebenaran rumusan masalah yang akan terjaga, tetapi juga inti dari keseluruhan penelitian yang akan dihasilkan.
Mengidentifikasi Persepsi atau Permasalahan yang Menginspirasi
Sebelum membuat rumusan masalah, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi persepsi atau permasalahan yang menginspirasi. Permasalahan yang tidak teridentifikasi dengan baik dapat berdampak pada kualitas rumusan masalah yang dihasilkan.
Persepsi atau permasalahan yang menginspirasi ini bisa berasal dari internal maupun eksternal. Misalnya, dari lingkungan sekitar, objek studi, atau persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam mengidentifikasi persepsi atau permasalahan yang menginspirasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Memilih topik yang menarik
Pilihlah topik atau permasalahan yang menarik bagi peneliti. Ini akan meningkatkan minat dan motivasi dalam melakukan penelitian.
2. Menentukan fokus penelitian
Setelah topik diidentifikasi, sebaiknya tentukan fokus penelitian yang lebih spesifik dan jelas. Hal ini akan memudahkan dalam menentukan metode penelitian yang tepat.
3. Menggunakan referensi
Selain pengalaman pribadi, gunakan referensi untuk membantu mengidentifikasi permasalahan yang menginspirasi. Buku, jurnal, website, dan media sosial bisa menjadi sumber ide yang berguna.
4. Melakukan observasi
Melakukan observasi adalah cara lain yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi persepsi atau permasalahan yang menginspirasi. Observasi dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.
Pada observasi langsung, peneliti bisa mengamati objek atau orang yang menjadi objek penelitian. Pada observasi tidak langsung, peneliti bisa menggunakan teknologi seperti survei online atau kuesioner.
Dalam melakukan observasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Menentukan tempat observasi
Tentukan tempat observasi yang sesuai dengan objek penelitian. Pastikan tempat tersebut aman dan memungkinkan untuk dilakukan observasi.
b. Menyiapkan instrumen observasi
Siapkan instrumen observasi yang dibutuhkan, seperti buku catatan atau kamera. Pastikan instrumen tersebut dapat merekam data yang dibutuhkan.
c. Mencatat hasil observasi
Mencatat hasil observasi dengan teliti dan sistematis. Pastikan catatan yang dihasilkan akurat dan representatif dari situasi yang diamati.
Dengan mengidentifikasi persepsi atau permasalahan yang menginspirasi dengan baik, rumusan masalah yang dihasilkan akan lebih tepat sasaran dan berdampak positif pada hasil penelitian yang dilakukan.
Mengumpulkan data pendukung yang memadai
Sebelum membuat rumusan masalah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data pendukung yang memadai. Data ini bisa berupa berbagai macam sumber informasi seperti buku, jurnal, artikel, hasil penelitian, dan lain sebagainya. Mengumpulkan data pendukung yang memadai merupakan hal yang penting dalam menentukan rumusan masalah yang berkualitas dan efektif.
Untuk memperoleh data yang berkualitas, pengumpulan data tidak bisa dilakukan sembarangan. Pertama-tama, perlu dilakukan penentuan sumber data yang relevan dengan topik yang akan diteliti. Dalam hal ini, Anda harus menetapkan kriteria sumber data yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan data. Kriteria tersebut meliputi tingkat keberlangsungan informasi, objektivitas, akurasi, dan lainnya.
Kedua, Anda juga perlu mempertimbangkan waktu pengumpulan data yang tepat. Jika topik yang diangkat cukup spesifik dan kontemporer, maka upayakan untuk mencari data yang paling baru. Akan tetapi, jika topik yang diangkat sudah banyak ditulis, maka data yang dikumpulkan bisa merujuk pada tulisan-tulisan sebelumnya.
Selain itu, dalam mengumpulkan data pendukung yang memadai, Anda juga harus memperhatikan metode pengumpulan data yang tepat. Beberapa metode yang bisa digunakan adalah observasi, wawancara, kuesioner, studi kasus, dan lain-lain. Penggunaan metode yang tepat akan membantu memperoleh data yang lebih akurat dan valid.
Langkah terakhir dalam mengumpulkan data pendukung yang memadai adalah dengan memeriksa keabsahan data. Hal ini penting dilakukan untuk menjamin bahwa data yang diambil memiliki kualitas yang baik dan dapat dijadikan acuan dalam penentuan rumusan masalah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan keabsahan data antara lain memeriksa sumber data, mengidentifikasi kekurangan data, memeriksa konsistensi data dan lain-lain.
Dengan melakukan pengumpulan data pendukung yang memadai, diharapkan rumusan masalah yang dihasilkan dapat berkualitas dan efektif dalam menjawab permasalahan yang ada. Tidak hanya itu, pengumpulan data yang memadai juga membantu dalam meminimalisir kesalahan dalam penelitian yang dilakukan dan memastikan hasil penelitian yang akurat dan valid.