Berikut yang Bukan Merupakan Tujuan dari Penjernihan Air

Pendahuluan

Halo Pembaca Pakguru.co.id,

Selamat datang kembali dalam artikel kami kali ini. Pada kesempatan kali ini, kami ingin membahas tentang hal yang sering kali menjadi perdebatan di dunia sanitasi, yaitu tujuan dari penjernihan air. Seiring dengan berkembangnya teknologi, penjernihan air menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan pasokan air yang bersih dan sehat. Namun, ada beberapa hal yang tidak menjadi tujuan dari penjernihan air, dan akan kami bahas secara detail dalam artikel ini.

Berikut yang Bukan Merupakan Tujuan dari Penjernihan Air

Sub Judul 1: Menghilangkan Mikroorganisme Patogen

Salah satu tujuan utama dari penjernihan air adalah untuk menghilangkan mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Dalam proses penjernihan air, berbagai teknologi digunakan untuk membunuh dan menghilangkan mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan parasit.

Namun demikian, tujuan penjernihan air bukanlah untuk menghilangkan semua mikroorganisme. Beberapa mikroorganisme yang tidak patogen atau bahkan bermanfaat dapat tetap ada dalam air yang sudah dijernihkan. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem perairan.

Selain itu, beberapa mikroorganisme seperti alga dan cyanobacteria dapat bertindak sebagai indikator kualitas air, karena mereka sangat peka terhadap perubahan dalam lingkungan air. Oleh karena itu, keberadaan beberapa mikroorganisme dalam air setelah proses penjernihan sebenarnya merupakan hal yang diinginkan.

Keberadaan mikroorganisme tidak patogen dan bermanfaat ini juga dapat memberikan efek yang positif bagi kesehatan manusia. Beberapa jenis mikroorganisme seperti probiotik telah terbukti memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan manusia.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa menghilangkan semua mikroorganisme bukanlah tujuan dari penjernihan air, namun tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

Sub Judul 2: Menghilangkan Zat Kimia Berbahaya

Penjernihan air juga bertujuan untuk menghilangkan zat kimia berbahaya yang terdapat dalam air. Zat-zat kimia berbahaya seperti logam berat, pestisida, dan bahan kimia industri dapat merusak kualitas air dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Proses penjernihan air dilakukan dengan menggunakan berbagai teknologi seperti filtrasi, koagulasi, dan penyerapan untuk menghilangkan zat-zat kimia berbahaya ini. Selain itu, beberapa proses seperti adsorpsi menggunakan karbon aktif juga dapat digunakan untuk menyerap zat kimia tertentu.

Namun, penting untuk dipahami bahwa tujuan penjernihan air bukanlah untuk menghilangkan semua zat kimia yang terdapat dalam air. Beberapa zat kimia seperti mineral dan senyawa organik alami dapat tetap ada dalam air yang sudah dijernihkan.

Beberapa mineral seperti kalsium dan magnesium bahkan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Selain itu, beberapa senyawa organik alami dapat memberikan rasa dan aroma yang baik pada air.

Oleh karena itu, penjernihan air bertujuan untuk menghilangkan zat kimia berbahaya, namun tidak untuk menghilangkan semua zat kimia yang terdapat dalam air.

Sub Judul 3: Menghilangkan Bau dan Rasa Tidak Sedap

Selain menghilangkan mikroorganisme patogen dan zat kimia berbahaya, penjernihan air juga bertujuan untuk menghilangkan bau dan rasa tidak sedap yang terdapat dalam air. Bau dan rasa tidak sedap ini dapat disebabkan oleh keberadaan bakteri, alga, dan senyawa organik tertentu dalam air.

Proses penjernihan air dilakukan dengan mengunakan berbagai metode seperti aerasi, oksidasi, dan filtrasi karbon untuk menghilangkan bau dan rasa tidak sedap ini. Dalam beberapa kasus, penambahan bahan kimia seperti kaporit atau ozon juga digunakan untuk menghilangkan bau dan rasa yang tidak diinginkan.

Namun, tujuan penjernihan air bukanlah untuk menghilangkan semua bau dan rasa dalam air. Beberapa bau dan rasa tertentu dapat dianggap sebagai karakteristik alami air yang tidak merusak kualitas air.

Sebagai contoh, beberapa air mineral alami memiliki rasa ringan yang disebabkan oleh mineral dan senyawa organik yang terkandung dalam air tersebut. Rasa mineral ini bisa memberikan sensasi yang unik dan enak saat dikonsumsi.

Jadi, tujuan penjernihan air adalah untuk menghilangkan bau dan rasa tidak sedap, namun tidak untuk menghilangkan semua bau dan rasa dalam air.

Sub Judul 4: Mengurangi Kandungan TSS (Total Suspended Solids)

TSS (Total Suspended Solids) merupakan partikel-partikel padat yang terdapat dalam air dan dapat memberikan warna dan kekeruhan pada air. Penjernihan air juga bertujuan untuk mengurangi kandungan TSS ini.

Proses yang dilakukan untuk mengurangi kandungan TSS meliputi proses filtrasi, sedimentasi, dan koagulasi. Partikel-partikel padat dalam air akan berinteraksi dengan bahan kimia tertentu yang ditambahkan atau dengan partikel padat lainnya hingga membentuk gumpalan yang lebih besar.

Setelah itu, gumpalan-gumpalan ini akan mengendap atau tersaring dengan bantuan media filtrasi sehingga air menjadi lebih jernih. Namun, penting untuk dipahami bahwa tujuan penjernihan air bukanlah untuk menghilangkan semua partikel padat dalam air.

Beberapa partikel padat tertentu seperti mineral dan sedimen alami dapat tetap ada dalam air yang sudah dijernihkan. Kandungan TSS yang lebih rendah merupakan indikator kualitas air yang baik, namun bukan berarti air yang sudah jernih secara visual tidak aman dan sehat untuk dikonsumsi.

Oleh karena itu, penjernihan air bertujuan untuk mengurangi kandungan TSS, namun tidak untuk menghilangkan semua partikel padat dalam air tersebut.

Kesimpulan

Setelah membahas secara detail tentang hal yang bukan merupakan tujuan dari penjernihan air, dapat disimpulkan bahwa penjernihan air tidak bertujuan untuk menghilangkan semua mikroorganisme, zat kimia, bau dan rasa tidak sedap, dan partikel padat dalam air.

Tujuan utama dari penjernihan air adalah untuk menghilangkan mikroorganisme patogen, zat kimia berbahaya, bau dan rasa tidak sedap, serta mengurangi kandungan TSS dalam air. Namun, beberapa mikroorganisme yang tidak patogen dan bermanfaat, zat kimia yang bermanfaat atau alami, bau dan rasa tertentu, serta partikel padat tertentu dapat tetap ada dalam air yang sudah dijernihkan.

Ketahui bahwa air yang sudah dijernihkan secara visual tidak selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, selalu penting untuk mengetahui sumber air yang digunakan dan memastikan bahwa air telah melewati proses penjernihan yang memadai sebelum digunakan.

Kami harap artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai tujuan dan batasan dari penjernihan air. Jangan ragu untuk menghubungi kami jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut. Terima kasih sudah membaca artikel “Berikut yang Bukan Merupakan Tujuan dari Penjernihan Air” di situs pakguru.co.id.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *