Pendahuluan
Halo Pembaca Pakguru.co.id, selamat datang kembali di situs kami yang selalu memberikan informasi terbaru dan bermanfaat untuk Anda. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai contoh dari mobilitas sosial horizontal. Mobilitas sosial horizontal dapat didefinisikan sebagai perpindahan individu dari satu posisi sosial ke posisi sosial yang sejajar dalam struktur sosial. Dalam hal ini, perpindahan tersebut tidak membawa perubahan status sosial atau kedudukan sosial individu tersebut.
Contoh yang paling jelas dari mobilitas sosial horizontal adalah ketika seseorang berpindah pekerjaan antara dua perusahaan yang memiliki posisi atau gaji yang sama. Tidak ada perubahan status sosial yang terjadi, hanya perpindahan dalam lingkup pekerjaan. Seseorang yang sebelumnya bekerja sebagai kasir di suatu perusahaan dapat berpindah ke perusahaan lain yang memiliki posisi kasir dengan gaji yang sama.
Selain itu, contoh lain dari mobilitas sosial horizontal adalah ketika seseorang berpindah ke profesi atau bidang pekerjaan yang memiliki tingkat pendidikan atau keterampilan yang sama. Misalnya, seseorang yang sebelumnya bekerja sebagai guru dapat memutuskan untuk berpindah profesi menjadi penulis. Meskipun profesinya berbeda, namun kedua profesi tersebut tidak memerlukan peningkatan tingkat pendidikan atau keterampilan yang signifikan.
Berikut ini akan dijelaskan dengan lebih detail mengenai contoh-contoh mobilitas sosial horizontal yang dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pindah dari Satu Perusahaan ke Perusahaan Lain dengan Posisi yang Sama
Contoh yang pertama adalah ketika seseorang pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain dengan posisi atau jabatan yang sama. Misalnya, seorang manajer pemasaran yang bekerja di perusahaan A memutuskan untuk pindah ke perusahaan B dengan posisi yang sama sebagai manajer pemasaran. Di sini, tidak ada kenaikan atau penurunan dalam tingkat jabatan atau status sosial individu tersebut.
2. Pindah dari Satu Pekerjaan ke Pekerjaan Lain dengan Gaji yang Sama
Contoh kedua adalah ketika seseorang pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dengan gaji yang sama. Misalnya, seseorang yang bekerja sebagai kasir di toko A memutuskan untuk pindah ke toko B dengan posisi kasir yang memiliki gaji yang sama. Meskipun lingkup pekerjaan berbeda, tidak ada perubahan dalam status sosial atau tingkat pendapatan individu tersebut.
3. Pindah ke Bidang Pekerjaan yang Memiliki Tingkat Pendidikan atau Keterampilan yang Sama
Contoh ketiga adalah ketika seseorang berpindah ke bidang pekerjaan yang memiliki tingkat pendidikan atau keterampilan yang sama. Misalnya, seseorang yang sebelumnya bekerja sebagai guru memutuskan untuk berpindah profesi menjadi penulis. Meskipun profesinya berbeda, namun kedua profesi tersebut tidak memerlukan peningkatan tingkat pendidikan atau keterampilan yang signifikan.
4. Pindah dari Satu Unit atau Departemen ke Unit atau Departemen Lain dalam Organisasi
Contoh keempat adalah ketika seseorang pindah dari satu unit atau departemen ke unit atau departemen lain dalam suatu organisasi. Misalnya, seorang pegawai yang bekerja di bagian sumber daya manusia memutuskan untuk pindah ke bagian pemasaran dalam perusahaan yang sama. Di sini, individu tersebut tetap berada di dalam organisasi yang sama namun dengan perubahan tugas atau tanggung jawab yang berbeda.
5. Pindah ke Bisnis atau Usaha yang Serupa dalam Bidang yang Sama
Contoh kelima adalah ketika seseorang memutuskan untuk keluar dari pekerjaan sebagai karyawan dan membuka bisnis atau usaha yang serupa dalam bidang yang sama. Misalnya, seseorang yang sebelumnya bekerja sebagai koki di sebuah restoran memilih untuk membuka restoran sendiri dengan menu dan konsep yang serupa. Meskipun berpindah dari status karyawan menjadi pengusaha, namun tidak ada perubahan signifikan dalam posisi atau status sosial.
6. Pindah ke Negara atau Kota Lain dengan Profesi yang Sama
Contoh keenam adalah ketika seseorang memutuskan untuk pindah ke negara atau kota lain dengan profesi yang sama. Misalnya, seorang dokter gigi yang sebelumnya bekerja di Jakarta memutuskan untuk pindah ke Bandung dan tetap berprofesi sebagai dokter gigi. Meskipun lingkungan dan tempat kerja berubah, namun tidak ada perubahan dalam tingkat jabatan atau status sosial individu tersebut.
7. Pindah ke Organisasi atau Komunitas yang Memiliki Fungsi atau Pekerjaan yang Sama
Contoh ketujuh adalah ketika seseorang memutuskan untuk pindah ke organisasi atau komunitas yang memiliki fungsi atau pekerjaan yang sama. Misalnya, seorang guru yang sebelumnya bekerja di sekolah negeri memilih untuk pindah ke sekolah swasta yang memiliki fungsi dalam bidang pendidikan yang sama. Walaupun berada di institusi yang berbeda, namun tidak ada perubahan dalam tingkat jabatan atau status sosial individu tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa poin penting mengenai kelebihan dan kekurangan dari mobilitas sosial horizontal:
Kelebihan Mobilitas Sosial Horizontal
1. Tidak mengharuskan individu untuk meningkatkan tingkat pendidikan atau keterampilan karena tetap berada dalam bidang yang sama.
2. Dapat memberikan kesempatan baru untuk mengembangkan diri dan meningkatkan pengalaman dalam pekerjaan.
3. Meningkatkan jaringan sosial individu dengan bergabung ke organisasi atau komunitas yang berbeda.
4. Memperluas wawasan dan pemahaman individu terhadap pekerjaan atau bidang yang sama dari perspektif yang berbeda.
5. Dapat memberikan tantangan baru yang akan meningkatkan motivasi dan semangat dalam bekerja.
6. Memungkinkan individu untuk menemukan lingkungan kerja yang lebih cocok sesuai dengan minat dan keinginan pribadi.
7. Membuka peluang untuk memperluas karier dan mencapai tujuan yang lebih tinggi dalam pekerjaan yang sama.
Kekurangan Mobilitas Sosial Horizontal
1. Tidak memberikan kenaikan status sosial atau jabatan dalam struktur sosial.
2. Tidak memberikan kenaikan yang signifikan dalam tingkat pendapatan atau gaji.
3. Dapat menyebabkan ketidakpuasan atau kebosanan jika individu tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam pekerjaan baru.
4. Tidak memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan baru karena tetap berada dalam bidang yang sama.
5. Dapat menyebabkan persaingan yang lebih tinggi dalam lingkungan kerja karena individu yang berpindah harus membuktikan kompetensi mereka.
6. Dapat menyebabkan adaptasi yang sulit karena individu harus beradaptasi dengan budaya dan aturan baru dalam pekerjaan baru.
7. Tidak memberikan perubahan yang signifikan dalam kehidupan individu karena tetap berada dalam lingkup yang sama.
No | Contoh Mobilitas Sosial Horizontal | Keterangan |
---|---|---|
1 | Pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain dengan posisi yang sama | Tidak ada perubahan dalam tingkat jabatan atau status sosial individu |
2 | Pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dengan gaji yang sama | Tidak ada perubahan dalam tingkat pendapatan atau gaji individu |
3 | Pindah ke bidang pekerjaan yang memiliki tingkat pendidikan atau keterampilan yang sama | Tidak ada peningkatan dalam tingkat pendidikan atau keterampilan individu |
4 | Pindah dari satu unit atau departemen ke unit atau departemen lain dalam organisasi | Tetap berada dalam organisasi yang sama namun dengan tugas atau tanggung jawab yang berbeda |
5 | Pindah ke bisnis atau usaha yang serupa dalam bidang yang sama | Tidak ada perubahan signifikan dalam posisi atau status sosial |
6 | Pindah ke negara atau kota lain dengan profesi yang sama | Tidak ada perubahan dalam tingkat jabatan atau status sosial individu |
7 | Pindah ke organisasi atau komunitas yang memiliki fungsi atau pekerjaan yang sama | Tidak ada perubahan dalam tingkat jabatan atau status sosial individu |
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, mobilitas sosial horizontal merupakan perpindahan individu dari satu posisi sosial ke posisi sosial yang sejajar dalam struktur sosial. Contoh-contoh yang telah dijelaskan di atas menunjukkan bahwa mobilitas sosial horizontal dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari, seperti dalam pindah pekerjaan, pindah bidang pekerjaan, pindah organisasi, dan lain sebagainya.
Mobilitas sosial horizontal memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Meskipun tidak membawa perubahan status sosial atau kedudukan sosial individu, mobilitas sosial horizontal dapat memberikan kesempatan baru, memperluas jaringan sosial, dan meningkatkan motivasi dalam bekerja. Namun, perlu diingat bahwa mobilitas sosial horizontal juga dapat menimbulkan ketidakpuasan, persaingan yang lebih tinggi, dan adaptasi yang sulit.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mempertimbangkan dengan baik sebelum memutuskan untuk berpindah posisi sosial secara horizontal. Dalam proses pengambilan keputusan tersebut, faktor-faktor seperti minat, keinginan pribadi, potensi pengembangan diri, dan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi perlu dipertimbangkan secara matang. Dengan demikian, individu dapat menjalani mobilitas sosial horizontal dengan baik dan meraih kesuksesan dalam karier serta kehidupan mereka.
Terimakasih sudah membaca artikel “Berikut ini yang merupakan Contoh Mobilitas Sosial Horizontal adalah” di situs pakguru.co.id. Kami harap artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai mobilitas sosial horizontal dan bermanfaat bagi pembaca. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi dan artikel menarik lainnya di situs kami. Sampai jumpa pada artikel berikutnya!