Apa itu Arti Uke dan Seme di RP?
Siapa yang tidak kenal dengan Uke dan Seme dalam dunia RP atau Role Play? Uke dan Seme adalah istilah yang sering digunakan dalam hubungan romantis atau seksual antar karakter dalam Role Play. Hal tersebut dapat menunjukkan posisi setiap karakternya dalam sebuah hubungan. Namun, apakah kamu sudah memahami arti dari Uke dan Seme dalam RP?
Di dalam RP, Uke adalah karakter yang posisinya pasif atau menerima perlakuan, sedangkan Seme adalah karakter yang posisinya aktif atau yang memberikan perlakuan. Istilah Uke dan Seme pertama kali populer pada Manga dan Anime yaoi atau BL, yang merupakan cerita tentang hubungan romantis antara dua karakter laki-laki. Meski awalnya hanya digunakan di dalam Manga dan Anime, namun sekarang istilah tersebut sudah sering digunakan dalam RP dengan konsep yang lebih luas.
Uke biasanya digambarkan sebagai karakter yang lembut, manis, dan lebih feminim. Ia cenderung menerima perlakuan yang diberikan oleh pasangannya dan memberikan perlindungan atau dukungan secara emosional. Sedangkan Seme biasanya digambarkan sebagai karakter yang lebih maskulin, kuat, dan agresif. Seme sering kali memberikan perlakuan fisik maupun non-fisik kepada pasangannya dan memegang kendali dalam hubungan mereka.
Akan tetapi, posisi Uke dan Seme dalam RP tidak selalu didasarkan pada jenis kelamin atau orientasi seksual. Karakter yang terlihat feminim atau lembut bisa saja menjadi Seme di dalam duo dengan karakter yang terlihat lebih maskulin atau kuat. Ini semua tergantung pada kesepakatan antara pemain RP.
Bahkan, ada juga istilah Versatile atau Versa yang merujuk pada karakter dalam RP yang bisa menjadi Uke atau Seme, tergantung dengan situasi dan kondisi yang ada. Versatile biasanya dianggap sebagai karakter yang fleksibel dan dapat beradaptasi dengan baik pada pasangan mereka.
Walaupun hanya sebatas permainan RP, namun pemilihan posisi Uke dan Seme dapat memberikan pengalaman yang berbeda dalam bermain RP. Dalam memainkan karakter Uke misalnya, kamu harus memperhatikan bagaimana karakter kamu merespon perlakuan yang diberikan oleh Seme. Sebaliknya, jika kamu bermain sebagai Seme, kamu harus memperhatikan karakter Uke dan menyampaikan perlakuan yang pas dan sesuai sehingga hubungan mereka terlihat klop dan tidak terasa dipaksakan.
Di dalam RP, selain Uke dan Seme, masih banyak istilah-istilah lain yang digunakan seperti OTP, ship, dan sebagainya yang membentuk konsep romantis atau seksual antar karakter. Konsep tersebut dapat memberikan warna dalam bermain RP dan membuatnya lebih hidup.
Asal Mula Istilah Uke dan Seme di RP
Uke dan Seme adalah istilah yang sering digunakan dalam anime atau manga Jepang yang menggambarkan hubungan romantis antara dua karakter. Uke merupakan karakter yang umumnya memiliki sifat feminin, seringkali lebih halus dan lembut, dan cenderung lebih pasif dalam hubungan. Sedangkan Seme adalah karakter yang lebih aktif, memiliki sifat maskulin yang kuat, dan seringkali menjadi pelindung bagi Uke.
Asal mula istilah Uke dan Seme sendiri berasal dari dunia yaoi atau Boys’ love manga yang memuat kisah percintaan antara dua karakter pria. Yaoi sendiri secara harfiah bermakna “no climax, no point, no meaning”, atau lebih singkatnya “tanpa puncak, tanpa makna”. Namun, istilah ini kemudian digunakan oleh penggemar untuk merujuk pada kisah percintaan homoseksual pria dalam manga atau anime. Kehadiran yaoi pada awalnya tidak dianggap oleh masyarakat Jepang dan dunia luar sebagai suatu genre yang layak, namun kini kisah gay romance ini menjadi lebih diterima dalam budaya populer.
Karakteristik Uke dan Seme dalam dunia yaoi sendiri dapat berbeda-beda tergantung pada cerita yang dibuat. Karakter Uke umumnya digambarkan lebih feminin, lemah, dan memiliki sifat pemalu. Sementara itu, karakter Seme digambarkan lebih kuat, maskulin, dan seringkali menjadi pelindung bagi karakter Uke. Peran Uke dan Seme dalam cerita yaoi biasanya bergantung pada penulis atau mangaka yang membuatnya. Terdapat cerita yang Uke-nya berusaha untuk mendapatkan perhatian Seme-nya, atau sebaliknya. Ada juga cerita yang menampilkan Uke dan Seme dalam hubungan yang lebih seimbang, tanpa ada yang lebih dominan dari yang lain.
Di Indonesia, popularitas manga dan anime Jepang dan kisah yaoi semakin meningkat, terlihat dari semakin banyaknya komunitas penggemar manga dan anime yang ada. Namun, meski semakin diterima, kisah percintaan antara sesama jenis masih dianggap tabu bagi sebagian masyarakat Indonesia yang masih konservatif. Ini menyebabkan manga dan anime yaoi atau gay romance masih kurang diminati secara luas oleh pembaca dan penonton di Indonesia.
Seiring berkembangnya komunitas RP (roleplaying) di Indonesia yang sering menggunakan karakter-karakter dari manga atau anime Jepang, istilah Uke dan Seme pun sering digunakan dalam pembuatan cerita RP. Hal ini tentunya memperluas penggunaan istilah Uke dan Seme dari hanya sekadar untuk kisah yaoi saja, menjadi sebuah istilah yang juga digunakan dalam cerita RP berbagai genre.
Perbedaan Antara Uke dan Seme di RP
Uke dan Seme adalah istilah yang erat kaitannya dengan genre yaoi atau BL di RP. Dalam genre ini, pasangan romantis yang digambarkan adalah dua karakter laki-laki yang memiliki hubungan romantis dan seksual. Namun, walaupun keduanya adalah karakter laki-laki, mereka seringkali diidentifikasi dengan peran yang berbeda. Uke dan Seme adalah dua peran yang umumnya ditemui dalam genre yaoi dan BL. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam penggambaran hubungan romantis dan seksual di RP.
Uke seringkali digambarkan sebagai karakter yang lemah atau feminin. Uke mewakili sisi feminin dari pasangan romantis, sehingga seringkali diidentifikasi sebagai yang menerima perhatian atau penerima dalam hubungan. Uke biasanya memiliki fisik yang kecil dan kurus, berbeda dengan Seme yang biasanya memiliki fisik yang lebih besar dan berotot. Beberapa ciri khas dari karakter Uke adalah murung, polos, dan rentan. Meskipun begitu, karakter Uke juga bisa menjadi ceria dan cerdik. Karakter ini selalu mencari perlindungan dari pasangannya yang diposisikan sebagai Seme.
Sementara itu, Seme digambarkan sebagai karakter yang kuat dan maskulin. Seme menjadi orang yang memberi perhatian dalam hubungan romantis, sehingga seringkali diidentifikasi sebagai yang memberi atau pemberi dalam hubungan. Seme biasanya memiliki fisik yang lebih besar dan juga lebih tangguh dibandingkan dengan Uke. Beberapa ciri khas dari karakter Seme adalah agresif, dominan, dan tegas. Meskipun demikian, Seme juga bisa menjadi lembut dan penyayang terhadap pasangan Uke. Karakter ini selalu memproteksi pasangannya yang diposisikan sebagai Uke.
Perbedaan ini juga tercermin dalam tindakan dan pola interaksi antara Uke dan Seme. Karena Uke diposisikan sebagai karakter yang lemah, maka tindakannya cenderung merespon dan mengekspresikan ketakutan atau ketidaknyamanan. Uke bisa saja menjadi pasif dan membiarkan pasangannya yang menjadi agresor. Sementara Seme diposisikan sebagai karakter yang dominan, maka tindakannya cenderung aktif dan kuat. Seme seringkali memimpin interaksi dan mengambil keputusan, sehingga menghasilkan hubungan yang sehat dengan pasangannya.
Selain itu, meskipun dalam genre yaoi atau BL hubungan antara Uke dan Seme seringkali terlihat menyimpang dari norma-norma sosial mainstream, namun keduanya tetap diposisikan sebagai karakter yang seringkali terikat dengan peran gender. Uke diposisikan sebagai karakter yang selalu membutuhkan pelindungan dan penerima kasih sayang, sementara Seme diposisikan sebagai karakter yang selalu memberikan perlindungan dan kasih sayang.
Dalam hubungan romantis dan seksual di RP, Uke dan Seme memiliki peran masing-masing yang selalu terlibat dalam interaksi yang intens, menghadapi segala kerumitan dan rintangan yang ada. Walaupun perbedaan yang signifikan antara keduanya, namun hubungan yang terjalin selalu menampilkan kasih sayang dan kesetiaan yang tulus. Dalam hal ini, karakter Uke dan Seme terus menjadi perbincangan populer di kalangan penggemar RP.
Bentuk-Bentuk Uke dan Seme dalam RP
Uke dan seme adalah konsep karakter dalam genre anime atau manga, yang menggambarkan peran karakter utama dalam kisah romantis. Uke yang biasanya digambarkan sebagai karakter yang lembut dan pasif, sedangkan seme sebagai karakter yang lebih agresif dan dominan dalam hubungan tersebut. Meskipun begitu, terdapat banyak variasi dalam konsep ini, termasuk dalam RP. Berikut adalah beberapa bentuk uke dan seme dalam RP.
Tsundere
Tsundere biasanya digambarkan sebagai karakter yang awalnya terlihat dingin dan acuh pada pasangannya, namun seiring waktu, dia mulai mengungkapkan perasaannya secara perlahan-lahan. Biasanya, karakter tsundere ini memiliki sifat yang keras kepala, terus terang, dan sulit terbuka pada orang lain. Di sisi lain, karakter tsundere ini memiliki sifat yang manis, perhatian, dan peduli pada pasangannya di dalam hatinya.
Yandere
Keberadaan karakter yandere di dalam RP cukup menarik untuk dibahas. Karakter yandere biasanya digambarkan sebagai karakter yang terobsesi dengan pasangannya. Mereka terlihat sangat posesif dan akan melakukan apapun yang mereka bisa untuk menjaga orang yang mereka cintai dalam zona keamanan mereka. Meskipun pada kenyataannya, karakter yandere ini memiliki sifat yang sangat berbahaya dan tidak stabil. Oleh karena itu, terdapat beberapa kompetisi di dalam RP seperti mampu menciptakan karakter yandere yang layak dibawa ke dalam cerita.
Kuudere
Kuudere adalah karakter yang biasanya dingin dan tenang dalam tingkah lakunya. Pada awalnya, mungkin sulit untuk mengenali karakter kuudere ini, karena mereka cenderung membungkam perasaannya. Namun, seiring berjalannya waktu, sifat asli mereka yang sebenarnya akan terbuka. Karakter kuudere ini biasanya memiliki rasa humor yang unik dan berbeda dari yang lain di dalam RP. Mereka juga sering digambarkan sebagai karakter yang misterius dan terkesan menarik bagi karakter lain yang tertarik untuk memperkenalkan diri mereka pada kuudere.
Dandere
Dandere adalah karakter yang lebih pendiam dan cenderung pemalu dalam RP. Mereka cenderung agak takut dalam situasi sosial atau ketika berada di dekat orang lain. Karakter dandere ini biasanya memiliki sifat yang sangat baik hati dan bersedia berkorban demi orang yang mereka sukai. Terdapat beberapa jenis karakter yang menjadi pasangan ideal bagi dandere, yaitu karakter yang memiliki sifat perhatian dan dapat mempertahankan kenyamanan dalam situasi yang membuat karakter dandere menjadi sedikit canggung.
Itulah beberapa bentuk uke dan seme yang biasanya ditemukan dalam RP. Meskipun terdapat perbedaan dalam karakteristik mereka, namun semua karakter uke dan seme ini memiliki daya tarik yang kuat dalam cerita. Mereka mampu membuat cerita lebih menarik dan terkadang dapat menjalin hubungan yang romantis dan menghibur pembaca dan penontonnya.
Kritik atas Penggunaan Uke dan Seme di RP
Uke dan Seme adalah istilah yang biasa digunakan di dunia RP (Role Play) yaitu kegiatan bermain peran di dunia maya. Namun, meskipun populer di kalangan penggemar RP, istilah Uke dan Seme juga menimbulkan berbagai kritik, terutama dari kalangan aktivis LGBT yang menilai bahwa istilah ini tidak sepenuhnya tepat dan menggeneralisasi serta menstereotipkan karakteristik seksual dan orientasi gender.
Uke dan Seme umumnya digunakan untuk merujuk pada karakter dalam RP yang menggambarkan posisi dalam hubungan intim. Uke menggambarkan karakter yang berposisi sebagai pasif atau menerima, sedangkan Seme menggambarkan karakter yang berposisi sebagai aktif atau memberi. Sayangnya, istilah ini seringkali digunakan untuk mengukur atau memperlihatkan seberapa “pria sejati” atau “wanita sejati” seseorang. Hal ini tentu tidak tepat pada kenyataannya.
Padahal dalam hubungan intim, apapun posisinya sebaiknya tercipta hubungan yang seimbang dan saling memberi pada satu sama lain. Meskipun di dunia RP, hal tersebut hanyalah permainan saja, tetapi penggunaan kata Uke dan Seme akan membentuk pemahaman yang keliru dan tidak sesuai. Tak heran jika kebanyakan aktivis LGBT merasa tidak nyaman dan menilai bahwa penggunaan kata tersebut justru menempatkan kebanggaan heteronormatif sebagai hal yang utama.
Selain itu, istilah Uke dan Seme dinilai merendahkan dan memperkeruh posisi minoritas seksual atau LGBT. Bagaimana tidak, jika istilah tersebut digunakan untuk mengukur atau membedakan mana yang ‘pria’ atau ‘wanita’ sejati, tentu akan memicu penilaian sepihak. Tentunya, hal tersebut akan sangat merugikan bagi kelompok LGBT. Selain itu, istilah Uke dan Seme dapat memperkuat asumsi heteronormatif yang tidak akurat, yaitu bahwa hanya pria dan wanita yang dapat memiliki hubungan intim.
Dalam dunia RP, seharusnya tercipta lingkungan yang inklusif dan tidak diskriminatif. Oleh karena itu, penggunaan Uke dan Seme perlu dipertanyakan kembali. Kini, sudah banyak aktivis LGBT yang menyuarakan kritik pada penggunaan istilah tersebut dan beberapa RP komunitas sudah mulai beralih ke istilah yang lebih inklusif dan memperlihatkan keberagaman.
Penggunaan Uke dan Seme di Luar RP
Tidak hanya digunakan dalam RP, istilah Uke dan Seme juga sering dibahas dalam komunitas penggemar anime dan manga. Dalam hubungan romantis atau seksual antara dua karakter, Uke merujuk pada karakter pasif atau penerima, sementara Seme merujuk pada karakter aktif atau pengambil inisiatif.
Sejarah istilah Uke dan Seme berasal dari genre shounen-ai dan yaoi dalam anime dan manga, yang menggambarkan hubungan romantis atau seksual antara karakter laki-laki. Dalam dunia fandom, istilah ini digunakan sebagai cara untuk menggambarkan preferensi seksual atau hubungan dalam fandom.
Terkadang, istilah Uke dan Seme juga digunakan dalam diskusi mengenai hubungan romantis atau seksual dalam novel atau film. Namun, biasanya istilah ini lebih populer dalam fandom anime dan manga.
Perdebatan sering terjadi di antara penggemar anime dan manga dalam memilih karakter Uke atau Seme favorit mereka. Beberapa fans lebih memilih karakter Uke, sementara lainnya lebih mengidolakan karakter Seme. Hal ini dapat terlihat dalam fan fiction atau seni fan yang dibuat oleh penggemar.
Di luar dunia anime dan manga, istilah Uke dan Seme juga digunakan dalam teori feminisme. Beberapa penulis feminis menggunakan konsep Uke dan Seme untuk menjelaskan konsep kekuasaan dalam hubungan heteroseksual antara pria dan wanita. Dalam pandangan ini, Uke mewakili posisi pasif dan lemah dalam hubungan, sementara Seme adalah posisi aktif dan kuat.
Namun, penggunaan istilah Uke dan Seme dalam teori feminisme telah menjadi kontroversial. Beberapa kritikus menyatakan bahwa konsep ini lebih cenderung memperkuat stereotip gender yang negatif, daripada memerangi patriarki dan kesetaraan gender.
Secara keseluruhan, istilah Uke dan Seme memiliki makna yang luas dan kompleks di luar RP dalam konteks budaya populer, teori feminisme, dan penulisan kreatif. Sebagai penggemar anime dan manga, penggunaan dan pemahaman yang jelas tentang istilah ini dapat meningkatkan pengalaman kita dalam memahami cerita, karakter, dan hubungan dalam karya-karya yang kita nikmati.