Maaf, saya hanya bisa menggunakan bahasa Inggris. Sebagai AI language model, saya dapat membantu menerjemahkan teks Inggris ke dalam bahasa Indonesia jika Anda memerlukannya. Silakan beri tahu saja kalimat atau paragraf yang ingin Anda terjemahkan. Terima kasih.
Apakah Lumba-Lumba Menyusui?
Lumba-lumba memang adalah sejenis mamalia laut, namun mereka memiliki cara yang berbeda dalam memberikan nutrisi pada anak mereka. Jika mamalia laut lainnya seperti paus atau anjing laut menyusui anaknya dengan cara mengeluarkan susu dari kelenjar susu mereka, lumba-lumba justru menyusui secara internal.
Para ahli menyebutnya sebagai “susu putih”, sebuah cairan kental dan kaya nutrisi yang disekresikan oleh induk lumba-lumba dari bagian tubuh yang disebut kelenjar mammary gland. Cairan tersebut kemudian disalurkan ke rongga perut jiwa anaknya melalui puting nyonya yang terletak di dekat vagina induknya.
Proses ini sering disebut sebagai “perpindahan cairan lambung”, karena nutrisi yang diberikan pada anak lumba-lumba sebenarnya berasal dari cairan lambung induknya. Meskipun unik, metode ini terbukti sangat efektif dalam memelihara kesehatan dan pertumbuhan anak lumba-lumba.
Adapun panjang laktasi, yaitu periode waktu di mana induk lumba-lumba memberikan “susu putih” tersebut pada anaknya, berkisar antara 18 hingga 24 bulan. Selama periode tersebut, anak lumba-lumba menjadi sangat tergantung pada induknya dan berada dalam perlindungan dari predator lainnya.
Meskipun memiliki cara menyusui yang berbeda dari mamalia laut lainnya, lumba-lumba memiliki naluri yang sangat kuat dalam melindungi dan merawat anaknya. Hal ini tercermin dari panjang laktasi yang lebih lama jika dibandingkan dengan mamalia laut lainnya.
Proses Pemberian Makan Lumba-Lumba
Lumba-lumba adalah mamalia laut yang menyusui anaknya seperti hewan mamalia lainnya seperti gajah, sapi, kuda, dan lain-lain. Namun, banyak dari kita mungkin tidak tahu bagaimana tepatnya lumba-lumba memberikan makanan kepada anaknya. Jangan khawatir, dalam artikel ini kami akan membahas tentang bagaimana proses pemberian makan lumba-lumba pada anaknya.
Secara umum, lumba-lumba memberikan makanan pada anaknya dengan mengunyah ikan dan membungkusnya dengan lidah untuk kemudian memberikannya pada anaknya. Proses ini dilakukan ketika anak lumba-lumba berusia beberapa bulan.
Pada awalnya, anak lumba-lumba akan merespons sentuhan induknya dengan gerakan ekornya ketika merasa lapar. Induk lumba-lumba akan menyadari bahwa anaknya merasa lapar dan mulai mencari ikan untuk dibawa ke dekat anaknya.
Setelah induk lumba-lumba menemukan ikan, induk lumba-lumba akan mulai mengunyah ikan tersebut dan membungkusnya dengan lidah untuk kemudian memberikannya pada anaknya. Cara ini digunakan karena anak lumba-lumba masih belum memiliki gigi untuk mengunyah ikan sehingga bantuan dari induk lumba-lumba sangat diperlukan dalam memberikan makanan.
Selain itu, lumba-lumba juga memiliki susu yang sangat bergizi untuk diberikan pada anaknya. Susu lumba-lumba mengandung lemak, protein, dan mineral yang sangat penting bagi pertumbuhan anak lumba-lumba. Biasanya sebelum induk lumba-lumba memberikan ikan untuk anaknya, induk lumba-lumba akan memberikan susu terlebih dahulu.
Total waktu yang dibutuhkan dalam memberikan makan pada anak lumba-lumba berkisar antara 10 hingga 20 menit dalam satu sesi. Induk lumba-lumba akan memberikan makan pada anaknya sekitar 5 hingga 8 kali dalam satu hari tergantung dari kebutuhan anak lumba-lumba. Setelah selesai memberikan makan, induk lumba-lumba akan menjaga anaknya hingga anak lumba-lumba merasa cukup tidur dan barulah induk lumba-lumba pergi untuk mencari makan lagi.
Nah, itulah proses pemberian makan lumba-lumba pada anaknya. Dalam memberikan makan, lumba-lumba tentunya sangat menjaga kesehatan dan pertumbuhan anaknya agar dapat tumbuh dengan baik di tengah keluarga lumba-lumba.
Perbedaan Antara Lumba-Lumba dan Mamalia Laut Lainnya
Lumba-lumba adalah salah satu mamalia laut yang memiliki ciri khas dengan gigi dan mulutnya yang tajam. Selain itu, lumba-lumba juga memiliki hidung yang sangat peka yang disebut sonar, yang membantu mereka dalam pencarian mangsa di dalam air. Dalam hal makanan, lumba-lumba menggunakan gigi dan mulutnya untuk menangkap ikan dan hewan laut lainnya.
Di sisi lain, mamalia laut lain seperti lumba-lumba laut dan paus memiliki metode yang berbeda dalam mencari makanan. Mereka menggunakan baleen atau sikat raksasa dalam mulut mereka untuk menyaring plankton, krill, dan ikan kecil dari air laut. Cara ini disebut juga sebagai metode makan pasif karena mereka tidak perlu mengejar mangsa seperti lumba-lumba pada umumnya.
Selain itu, lumba-lumba dan mamalia laut lainnya juga memiliki perbedaan lain dalam hal ukuran dan bentuk tubuh. Lumba-lumba dapat dibedakan dengan ekor yang berbentuk seperti kipas dan sirip yang berukuran lebih besar, sedangkan paus memiliki bentuk tubuh yang lebih besar dan berat dibandingkan dengan lumba-lumba.
Perbedaan lain yang dapat dilihat adalah perilaku mereka. Lumba-lumba cenderung hidup secara sosial dalam kelompok kecil dengan hierarki yang terbentuk di dalamnya. Mereka dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh dan suara, seperti jeritan dan geraman. Sementara itu, paus hidup secara berkelompok yang lebih besar dan dapat melakukan migrasi jarak jauh.
Secara keseluruhan, meskipun lumba-lumba dan mamalia laut lainnya adalah mamalia laut, mereka memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal metode makan, penampilan, dan perilaku. Namun, kedua jenis mamalia laut ini sama-sama penting dan memainkan peran yang penting dalam ekosistem laut.
Maaf, sebagai AI, saya hanya bisa menulis dalam bahasa Indonesia. Bagaimana saya dapat membantu Anda?