Maaf, sebagai AI bahasa Indonesia, saya hanya bisa menulis dalam bahasa Indonesia. Apa yang bisa saya bantu hari ini?
Apa itu IAAF?
International Association of Athletics Federations atau disingkat IAAF adalah sebuah organisasi yang mengatur olahraga atletik di seluruh dunia. IAAF didirikan pada 17 Juli 1912 di Stockholm, Swedia dan berkantor pusat di Monaco. Organisasi ini merupakan bagian dari organisasi olahraga internasional bernama International Olympic Committee (IOC) dan memiliki tugas untuk mengatur dan mengembangkan regulasi atletik di dunia.
IAAF terbentuk dari sebuah perkumpulan organisasi atletik yang bertujuan untuk menjembatani perbedaan regulasi atletik di berbagai negara. Regulasi tersebut sangat penting untuk menjaga integritas olahraga atletik sebagai olahraga aman, fair, dan beretika tinggi.
Saat ini, IAAF memiliki lebih dari 200 anggota di seluruh dunia yang terdiri dari negara-negara dan wilayah-wilayah yang memiliki kegiatan atletik aktif. Setiap anggota memiliki hak yang sama dalam menentukan regulasi dan aturan atletik sesuai karakteristik dan kondisi geografis serta sosial-budaya di wilayahnya masing-masing.
IAAF memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan misi dan tugasnya sebagai pengatur atletik dunia. IAAF harus memastikan segala bentuk kecurangan dan penggunaan doping dilarang dalam olahraga atletik dengan mengembangkan sistem pengujian doping yang dapat mendeteksi dopinger lebih dini dan memastikan bahwa kompetisi atletik tetap fair dan adil.
Selain itu, IAAF juga harus memastikan pemakaian alat dan perlengkapan atletik yang aman dan sesuai dengan regulasi yang berlaku agar tidak membahayakan keselamatan atlet dan menjaga kredibilitas olahraga atletik di mata dunia internasional.
Dalam perkembangannya, IAAF juga telah mengadopsi teknologi digital sebagai bagian dari operasinya dalam mengembangkan olahraga atletik. IAAF aktif dalam mengembangkan situs web dan aplikasi olahraga untuk memberikan informasi terkini dan memfasilitasi para penggemar olahraga untuk terkoneksi dengan pejabat atletik dunia secara langsung.
Secara keseluruhan, IAAF terus berupaya untuk mengembangkan olahraga atletik di seluruh dunia dan mempromosikan olahraga sebagai bagian penting dari kehidupan sehat dan budaya global.
Sejarah IAAF
International Association of Athletics Federations (IAAF) atau Federasi Atletik Internasional didirikan pada tahun 1912 dengan nama International Amateur Athletics Federation (IAAF). Meski didirikan pada umumnya untuk mengatur kompetisi atletik di seluruh dunia, namun Federasi Atletik Internasional berkembang menjadi organisasi yang memiliki banyak tanggung jawab di dalam dunia olahraga.
Banyak orang memandang Federasi Atletik Internasional sebagai suatu organisasi olahraga yang paling penting di dunia karena Federasi Atletik Internasional berfungsi sebagai pengatur principal dalam atletik internasional, sebagai arbiter dalam daftar rekor dunia, dan sebagai organizer dalam merupakan ajang bergengsi yang setiap tahunnya digelar.
Seiring berjalannya waktu, Federasi Atletik Internasional mengalami beberapa perubahan. Pada tahun 1922, IAAF menjadi bagian dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebagai anggota ke-13 dan IAAF juga dianggap sebagai badan yang mengatur kompetisi atletik dalam Olimpiade. Selain itu, Federasi Atletik Internasional juga mengadakan Kejuaraan Dunia atletik setiap tahunnya.
Pada tahun 1980-an Federasi Atletik Internasional mendapat tekanan dari dunia olahraga untuk mengubah status keanggotaan menjadi tidak hanya bagi para amatir namun juga untuk para profesional. Pada tahun 1992, peraturan yang memperbolehkan para professional ikut dan menjadi peserta dalam kompetisi dibuat dan dengan demikian resmi menandai pengakuan profesionalisme dalam olahraga atletik.
Pada tahun 2001, International Amateur Athletic Federation (IAAF) mengubah namanya menjadi International Association of Athletics Federations (IAAF). Hal ini muncul sebagai upaya untuk menjawab kritik tentang organisasi tersebut yang masih memakai istilah “amateur” di dalam namanya padahal olahraga atletik sudah menjadi olahraga profesional di masa kini.
Tujuan IAAF
International Association of Athletics Federations (IAAF) adalah sebuah badan atletik yang bertanggung jawab atas regulasi dan pengembangan olahraga atletik di seluruh dunia. Tujuan IAAF sangat jelas yaitu untuk memajukan olahraga atletik di seluruh dunia. IAAF memimpin dan mempromosikan atletik yang merupakan cabang olahraga tertua di Olimpiade. Selain itu, IAAF juga bertujuan untuk mempromosikan persahabatan, persatuan, dan solidaritas di antara seluruh anggotanya.
Hal ini dilakukan dengan mengembangkan program-program kompetisi tingkat internasional yang mempertemukan atlet-atlet dari berbagai negara. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas atletik, mengembangkan keterampilan atletik, serta mengasah kemampuan antar atlet untuk bekerja sama dan bersikap sportif dalam setiap kompetisi.
Selain itu, IAAF juga bertujuan untuk memelihara nilai-nilai olimpiade yang universal, termasuk rasa hormat, persahabatan, dan persatuan. IAAF memakai nilai-nilai tersebut sebagai salah satu landasan dalam pengembangan olahraga atletik yang bertujuan untuk menciptakan olahraga yang bersih, baik, beretika, dan sesuai dengan nilai-nilai dunia di luar olahraga.
Untuk mengejar tujuan pengembangan olahraga atletik, IAAF juga menjalin kemitraan dan kerja sama dengan organisasi-organisasi regional dan nasional, termasuk badan pemerintah yang bertanggung jawab atas olahraga nasional. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa olahraga atletik menjadi olahraga yang bertumbuh dan berkembang dengan baik di seluruh dunia serta mendapatkan dukungan yang cukup dari para pemangku kepentingan.
Dengan tujuan utama untuk memajukan olahraga atletik di seluruh dunia, IAAF berupaya memastikan bahwa olahraga atletik lebih menarik bagi para atlet, pencinta olahraga, pemangku kepentingan, dan masyarakat luas. Selain itu, melalui programnya, IAAF juga berusaha memastikan bahwa atlet-atlet yang berlaga dalam kompetisi memperoleh pengalaman yang baik dalam berkompetisi, bersikap fair-play, dan memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kemampuan atletik.
Dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan, IAAF juga memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai olahraga atletik kepada masyarakat luas secara global. Hal ini dilakukan melalui program-program pengembangan olahraga, pelatihan kepemimpinan, dan penyediaan akses informasi kepada masyarakat luas mengenai olahraga atletik.
Dalam kesimpulan, tujuan utama dari IAAF terletak pada upaya untuk memajukan olahraga atletik di seluruh dunia agar menjadi olahraga yang lebih baik, lebih baik dalam segala hal, baik pada aspek kualitas maupun hal negatif lainnya. Segala sesuatu yang memberikan pengaruh positif pada perkembangan dan pengembangan olahraga atletik akan diprioritaskan oleh IAAF demi mencapai tujuannya.
Struktur Organisasi IAAF
IAAF — International Association of Athletics Federations — adalah organisasi global yang mengatur segala hal yang terkait dengan olahraga atletik internasional. Organisasi ini saat ini dipimpin oleh presiden IAAF Sebastian Coe, dan berkantor pusat di Spanyol.
Struktur operasi IAAF dibagi menjadi tiga bagian utama: Konstitusi, Komite Eksekutif, dan Sekretariat. Pendekatan organisasi IAAF didasarkan pada suatu sistem hierarki yang terintegrasi dengan baik, yang memungkinkan kelancaran aksi IAAF di seluruh dunia.
Konstitusi IAAF
Konstitusi IAAF memuat prinsip-prinsip organisasi global yang mengatur hubungan antara negara-negara anggota dan strukturnya. Salah satu aspek penting dari konstitusi IAAF adalah menyediakan mekanisme untuk mengatasi masalah yang muncul antara negara-negara anggota, serta memastikan bahwa seluruh aturan dihormati.
Selain untuk mempertahankan integritas organisasi IAAF, konstitusi ini juga menetapkan berbagai perlindungan hukum bagi atlet, hakim, dan pelatih yang terlibat di dalam olahraga atletik internasional.
Komite Eksekutif IAAF
Komite Eksekutif IAAF bertanggung jawab atas kebijakan umum organisasi. Komite ini terdiri dari sejumlah pengurus IAAF terpilih yang mengendalikan seluruh kegiatan sehari-hari organisasi, setelah berkonsultasi dengan presiden dan anggota dewan.
Mereka bertindak sebagai badan pengatur dan pengawas untuk pelatihan, kompetisi, dan acara penghargaan dalam olahraga atletik internasional. Selain itu, komite eksekutif juga bertanggung jawab atas perencanaan dan penjadwalan acara besar seperti Kejuaraan Dunia IAAF, dan Olimpiade.
Sekretariat IAAF
Sekretariat IAAF bertanggung jawab atas pengelolaan operasional sehari-hari dari organisasi, termasuk riset, keuangan, dan pemasaran. Para pegawai Sekretariat IAAF membantu menjalankan kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh komite eksekutif, serta memperkuat hubungan antara IAAF dan negara-negara anggota.
Selain itu, Sekretariat IAAF juga bekerja erat dengan federasi atletik nasional di seluruh dunia, yang membantu mengatur kompetisi lokal dan memastikan bahwa atlet dapat memenuhi persyaratan kelayakan untuk mengikuti kompetisi tingkat internasional.
Keuntungan dari Struktur Operasi IAAF
Struktur operasi IAAF, yang dibagi menjadi konstitusi, komite eksekutif, dan sekretariat, mendorong kerja sama antara negara-negara anggota dalam olahraga atletik. Selain itu, struktur ini juga membantu IAAF melakukan perbaikan pada berbagai aspek seperti pengawasan doping dan mendorong pembebasan olahraga atletik dari tuduhan korupsi.
Efektivitas struktur operasi IAAF menggambarkan keinginan IAAF untuk menghasilkan olahraga atletik internasional yang lebih baik, lebih kompetitif, dan lebih menghibur. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi IAAF, tetapi juga bagi negara-negara anggota dan olahraga atletik secara keseluruhan.
Kejuaraan Dunia IAAF
Kejuaraan Dunia IAAF adalah ajang olahraga atletik paling bergengsi di dunia. Ajang ini diadakan setiap dua tahun sekali dan menjadi daya tarik bagi para atlet untuk memperebutkan gelar juara dunia.
Sejarah Kejuaraan Dunia IAAF
Kejuaraan Dunia IAAF pertama kali diadakan pada tahun 1983 di Helsinki, Finlandia. Sebelumnya, kejuaraan atletik tingkat dunia diadakan pada Olimpiade. Namun, IAAF merasa perlu untuk memiliki kejuaraan sendiri yang diadakan setiap dua tahun untuk menunjukkan gengsi olahraga atletik.
Sejak tahun 1991, kejuaraan dunia diadakan setiap empat tahun sekali. Pada tahun 2022, kejuaraan dunia akan digelar di Eugene, Oregon, Amerika Serikat.
Jenis Pertandingan pada Kejuaraan Dunia IAAF
Ada berbagai jenis pertandingan yang dilombakan pada Kejuaraan Dunia IAAF, antara lain:
- Lari
- Jalan cepat
- Lompat
- Lempar
- Multi Event
Setiap pertandingan memiliki rentang jarak atau durasi yang berbeda-beda, mulai dari 100 meter hingga marathon dan dari beberapa detik hingga beberapa jam.
Prestasi Atlet Indonesia pada Kejuaraan Dunia IAAF
Indonesia telah mengirimkan atlet-atletnya pada Kejuaraan Dunia IAAF sejak tahun 1983. Hingga saat ini, prestasi terbaik yang diraih oleh atlet Indonesia adalah medali perunggu dari atlet lari gawang, Emilia Nova, pada Kejuaraan Dunia IAAF 1987 di Roma, Italia.
Meskipun prestasi atlet Indonesia di ajang ini belum sebesar negara-negara atletik lainnya, namun Indonesia tetap berupaya dan berharap agar atlet-atletnya dapat memperoleh prestasi yang lebih baik pada masa depan.
Harapan Atlet-atlet pada Kejuaraan Dunia IAAF
Para atlet dari seluruh dunia pastinya mempunyai harapan yang sama, yaitu untuk memperoleh medali emas pada Kejuaraan Dunia IAAF. Selain itu, kejuaraan ini juga menjadi ajang untuk mengukur kemampuan dan menjalin persaingan dengan para atlet dari negara lain.
Kejuaraan Dunia IAAF juga memberikan pengalaman yang berharga bagi para atlet untuk mengasah kemampuan dan menambah wawasan atas olahraga atletik.
Sejarah IAAF
International Association of Athletics Federations atau International Association of Athletics Federation (IAAF) merupakan organisasi internasional yang memiliki tugas untuk mengatur pertandingan atletik dunia. IAAF berdiri pada tahun 1912 di Stockholm, Swedia. Pada saat itu IAAF masih bernama International Amateur Athletic Federation (IAAF) dan hanya mengatur olahraga atletik untuk atlet amatir.
Seiring berjalannya waktu, IAAF mengubah nama dan menjadi International Association of Athletics Federations (IAAF) pada tahun 2001. IAAF akhirnya memutuskan untuk mengakui atlet profesional dan memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam perlombaan internasional.
Sejak didirikannya, IAAF telah membantu atlet-atlet lintas negara untuk berkompetisi dalam perlombaan dan mencapai hasil yang membanggakan. Perannya telah berkembang pesat dari sekadar pengatur pertandingan olahraga atletik, tetapi juga membantu mempromosikan nilai-nilai positif dari olahraga atletik.
Panitia Pelaksana Pertandingan IAAF
Panitia Pelaksana Pertandingan IAAF merupakan bagian penting dari IAAF yang bertanggung jawab untuk mengatur dan menyusun jadwal pertandingan atletik internasional. Tugas utama mereka adalah memilih lokasi pertandingan dan membuat persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap negara peserta.
Panitia Pelaksana Pertandingan IAAF juga bertugas mengawasi pelaksanaan pertandingan dan memastikan bahwa semua peserta menjalankan aturan yang sudah ditetapkan. Mereka juga memastikan kesejahteraan atlet dan memberikan pendampingan selama kompetisi berlangsung.
Setiap pertandingan atletik internasional yang diadakan oleh IAAF diketahui menjadi ajang yang sangat penting bagi para atlet untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka untuk mendapatkan gelar dan pujian yang membanggakan.
Kegiatan Pelatihan IAAF
IAAF sangat fokus pada membantu para atlet individu berkembang dalam karir mereka. Untuk itu, IAAF melakukan berbagai program dan kegiatan pelatihan yang sering diadakan di seluruh dunia.
Program pelatihan IAAF bertujuan memberikan kesempatan bagi para pelatih dan atlet untuk meningkatkan kemampuan mereka melalui metode pendidikan yang modern.
Program pelatihan IAAF juga mempersiapkan para pelatih untuk mendapingi atlet muda dengan memberikan pelatihan yang tepat dan membantu mereka mencapai potensi terbaiknya. Hal ini akan mendorong atlet-atlet muda untuk terus berlatih dan meraih kesuksesan di masa depan.
Kualifikasi IAAF
Kualifikasi IAAF menjadi syarat utama bagi setiap atlet yang ingin mengikuti pertandingan atletik internasional. Atlet harus memenuhi persyaratan kualifikasi untuk bisa berpartisipasi di kejuaraan atau pertandingan yang diselenggarakan oleh IAAF.
Kualifikasi IAAF tergantung pada jenis perlombaan yang diikuti. Ada beberapa standar yang harus dipenuhi oleh atlet, seperti waktu yang telah dicapai dalam ajang sebelumnya atau jenis perlombaan yang diikuti.
Persyaratan kualifikasi IAAF bertujuan untuk memastikan bahwa setiap atlet yang berpartisipasi layak melakukannya dan memiliki kemampuan untuk bersaing di tingkat internasional. Hal ini juga akan memastikan bahwa perlombaan atletik terjadi dengan adil dan setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan pertandingan.
Pengukuran Lapangan IAAF
Pengukuran lapangan IAAF adalah proses yang dilakukan untuk memastikan bahwa setiap lapangan di seluruh dunia memenuhi standar ukuran yang sudah ditetapkan oleh IAAF. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa hasil pertandingan atletik dapat dianggap adil dan setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan pertandingan.
Setiap lapangan harus diukur dengan seksama oleh para ahli pengukuran. Mereka akan menggunakan alat khusus yang dirancang untuk memastikan bahwa panjang, lebar dan ketinggian lapangan sesuai dengan standar IAAF. Setelah pengukuran selesai, lapangan akan menjadi tempat yang ideal untuk mengadakan perlombaan atletik internasional.
Pengukuran lapangan IAAF menjadi penting karena terkadang standar ukuran lapangan tidak sama di setiap negara. Dengan menetapkan standar ukuran lapangan yang sama, setiap atlet akan dapat berkompetisi dengan adil dan mampu membuktikan bakatnya di tingkat internasional.
Penghargaan dan Gelar IAAF
Penghargaan dan gelar IAAF memiliki peran penting dalam dunia atletik. IAAF memberikan penghargaan kepada para atlet atas pencapaian mereka dalam karir olahraga atletik. Ada beberapa penghargaan yang diberikan oleh IAAF, seperti penghargaan untuk rekor dunia, penghargaan kemenangan di Olimpiade, dan penghargaan untuk atlet terbaik di dunia.
Gelar IAAF diberikan kepada atlet yang berhasil menjuarai kejuaraan atau pertandingan tertentu. Gelar ini merupakan penghargaan yang luar biasa bagi atlet karena menunjukkan bahwa mereka adalah yang terbaik di dunia dalam perlombaan tertentu.
Pemberian penghargaan dan gelar IAAF bertujuan untuk memacu semangat para atlet untuk berkompetisi dengan lebih baik dan mencapai prestasi terbaik di masa depan. Hal ini juga akan menjadi motivasi bagi atlet untuk selalu berusaha dan meningkatkan keterampilan mereka dalam karir olahraga atletik.
Prestasi IAAF Indonesia
Indonesia sebagai salah satu negara yang terkenal dengan pecinta olahraga memiliki banyak prestasi dalam ajang kejuaraan dunia IAAF. Prestasi tersebut tidak lepas dari usaha dan kerja keras para atlet Indonesia yang telaten berlatih dan mempersiapkan diri untuk menjadi yang terbaik dalam cabang olahraga tersebut.
Prestasi Lari Jarak Jauh
Salah satu cabang olahraga yang berhasil memberikan prestasi bagi Indonesia dalam ajang kejuaraan dunia IAAF adalah lari jarak jauh. Beberapa atlet Indonesia berhasil meraih medali emas, perak, dan perunggu di ajang-ajang tersebut. Keberhasilan tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan bagi negara Indonesia, tetapi juga menjadi motivasi bagi para atlet Indonesia untuk terus berprestasi di pentas internasional.
Prestasi Lari Gawang
Selain lari jarak jauh, cabang olahraga lari gawang juga mampu memberikan prestasi bagi Indonesia dalam ajang kejuaraan dunia IAAF. Beberapa atlet Indonesia berhasil meraih medali dalam ajang tersebut, baik di kategori putra maupun putri. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi dan kemampuan dalam cabang olahraga lari gawang yang patut diperhitungkan oleh negara-negara lain.
Atlet Indonesia Paling Berhasil
Di antara para atlet Indonesia yang berhasil meraih prestasi di ajang kejuaraan dunia IAAF, ada beberapa yang dianggap paling berhasil. Salah satunya adalah atlet lari jarak jauh, Lalu Muhammad Zohri, yang berhasil meraih medali emas pada kejuaraan dunia junior IAAF di Finlandia. Kemampuan Zohri dalam berlari menunjukkan bahwa atlet Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi yang terbaik di dunia. Selain itu, ada juga atlet lari gawang, Emilia Nova, yang berhasil meraih medali perak di kejuaraan dunia IAAF di Qatar.
Persiapan Atlet Indonesia
Untuk mencapai prestasi yang baik di ajang kejuaraan dunia IAAF, persiapan yang matang menjadi hal penting yang harus dilakukan oleh para atlet Indonesia. Hal ini meliputi latihan, pemilihan pelatih yang tepat, pemilihan perlengkapan yang bagus, dan juga dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sponsor, dan masyarakat Indonesia.
Peran Pemerintah dalam Mendukung Prestasi Atlet Indonesia
Untuk memastikan bahwa para atlet Indonesia siap berlaga di ajang kejuaraan dunia IAAF, dukungan dari pemerintah menjadi hal yang sangat penting. Pemerintah harus memberikan fasilitas dan sarana yang memadai untuk para atlet, seperti tempat latihan yang nyaman, pemilihan pelatih yang tepat, pembiayaan dalam berbagai kegiatan, dan lain sebagainya. Dengan dukungan yang baik dari pemerintah, diharapkan prestasi atlet Indonesia dapat semakin meningkat di masa depan.
Motivasi untuk Para Atlet Indonesia
Keberhasilan para atlet Indonesia dalam ajang kejuaraan dunia IAAF menjadi motivasi bagi atlet-atlet muda Indonesia untuk terus berlatih dan bermimpi menjadi yang terbaik di dunia. Para atlet Indonesia perlu diberikan semangat dan dukungan untuk terus maju dan menghasilkan prestasi yang lebih baik di masa depan. Para pelatih dan pemerintah Indonesia juga perlu bekerja sama untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi para atlet untuk berkembang dan meraih kesuksesan di ajang kejuaraan dunia IAAF.
Kritik Terhadap IAAF
IAAF, atau International Association of Athletics Federations, merupakan badan internasional yang bertanggung jawab atas pengaturan dan penyelenggaraan olahraga atletik. Namun, meskipun memiliki peran penting dalam dunia olahraga, IAAF beberapa kali dikritik karena beragam masalah yang terjadi dalam perlombaan, terutama masalah doping, korupsi, dan ketidakadilan yang terjadi dalam keputusan dan penilaian para atlet.
Kritik pertama yang sering dilontarkan pada IAAF adalah terkait dengan masalah doping atau penggunaan obat terlarang oleh para atlet. Hal ini bermula dari kasus doping yang melibatkan beberapa atlet terkenal, seperti Carl Lewis dan Ben Johnson, pada tahun 1980-an. Dari sinilah, IAAF mulai serius dalam menanggulangi masalah doping dan melakukan berbagai upaya seperti melakukan tes anti-doping secara rutin pada para atlet dan memberikan sanksi kepada atlet yang terbukti menggunakan obat terlarang.
Namun, meskipun sudah berupaya keras, IAAF masih sering mendapatkan kritik terkait dengan masalah doping. Pada tahun 2015, organisasi ini bahkan terguncang oleh skandal doping massal yang melibatkan atlet-atlet kenamaan seperti Justin Gatlin dan Tyson Gay. Skandal ini membuat IAAF semakin disorot oleh publik dan harus bekerja lebih keras dalam menanggulangi masalah doping.
Kritik kedua adalah terkait dengan korupsi. Sejak tahun 1990-an, IAAF dianggap menjadi salah satu organisasi olahraga yang paling korup di dunia. Hal ini terbukti dari berbagai kasus korupsi yang melibatkan pejabat IAAF, seperti kasus penggelapan dana yang dilakukan oleh mantan presiden IAAF, Lamine Diack, pada tahun 2015. Pada tahun yang sama, polisi Prancis bahkan menuduh bahwa IAAF telah menerima uang suap dari para atlet terkait dengan penutupan kasus doping.
Kritik ketiga terhadap IAAF adalah terkait dengan ketidakadilan dalam perlombaan. Beberapa atlet dan negara merasa bahwa IAAF cenderung bersikap tidak adil dalam memberikan penilaian dan pengambilan keputusan dalam perlombaan. Hal ini terjadi terutama pada olahraga lari jarak jauh, di mana atlet dari Afrika sering kali merasa dirugikan oleh keputusan wasit yang dianggap tidak adil atau diskriminatif. Selain itu, perbedaan perlakuan juga terjadi pada atlet dari negara-negara kecil yang sering kali tidak mendapatkan kesempatan yang sama dengan atlet dari negara-negara besar.
Namun, meskipun mendapatkan kritik dari berbagai pihak, IAAF terus berupaya meningkatkan operasinya untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu tindakan yang diambil adalah dengan meningkatkan pengawasan terhadap masalah doping dan memberikan sanksi yang lebih berat bagi para pelanggar. IAAF juga melakukan reformasi dalam struktur organisasinya untuk mencegah terjadinya praktik korupsi dan memperbaiki sistem penilaian dan pengambilan keputusan di dalam perlombaan.
Dalam menjalankan tugasnya, IAAF harus selalu memperhatikan kepentingan atlet dan negara sebagai bagian dari komunitas olahraga internasional. Kritik yang dilontarkan pada IAAF seharusnya dapat menjadi bahan evaluasi bagi organisasi ini untuk terus memperbaiki kinerjanya dan menjunjung tinggi nilai-nilai olahraga yang adil dan sehat.
Maaf, sebagai AI saya hanya bisa menulis dalam bahasa Inggris. Jika Anda memiliki pertanyaan dalam bahasa Inggris atau ingin saya membantu Anda menerjemahkan dalam bahasa Inggris, silakan bertanya. Terima kasih.