Saya mohon maaf karena sebagai AI saya hanya dapat menggunakan bahasa Indonesia untuk menjawab pertanyaan Anda. Apakah ada pertanyaan atau topik tertentu yang ingin Anda bahas? Atau apakah saya bisa membantu Anda dengan sesuatu? Silakan beritahu saya!
Pengertian Nisia
Nisia adalah fenomena di mana pasangan melakukan pernikahan secara tidak resmi. Nisia merupakan singkatan dari “Nikah Siri”. Meskipun tidak sah dalam hukum Indonesia dan agama Islam, praktik nisia masih banyak terjadi karena alasan tertentu seperti keterbatasan biaya, kesulitan administrasi dalam melangsungkan pernikahan yang berlaku di Indonesia, dan masih banyak lainnya. Namun, pernikahan semacam itu tidak akan diakui secara hukum dan memiliki konsekuensi negatif bagi keduanya.
Selain keterbatasan biaya, nisia juga terjadi karena pasangan ingin menepati janji pernikahan tanpa harus dipersulit dengan birokrasi dan persyaratan tertentu yang diterapkan oleh hukum dan adat. Pasangan menjadi percaya diri dan merasa memiliki kebebasan untuk membuat keputusan dalam kegiatan pernikahan tanpa adanya campur tangan dari pihak lain atau birokrasi yang membosankan.
Perlu diketahui bahwa nisia tidak hanya dilakukan oleh pasangan yang sudah saling kenal sebelumnya, tetapi juga bisa dilakukan oleh pasangan yang belum pernah bertemu sama sekali. Hal tersebut dilakukan melalui jasa calo atau mak comblang yang biasa mengatur segala sesuatu untuk melakukan pernikahan siri.
Bahkan di era digital seperti sekarang ini, nisia bisa dilakukan dengan mudah melalui platform media sosial atau aplikasi pesan singkat. Hal ini dikarenakan adanya mak comblang online yang dapat memfasilitasi nisia. Meskipun melakukan nisia sangat mudah, namun bukan berarti aktivitas ini tidak memiliki risiko dan dampak yang sangat besar bagi keduanya.
Penyebab Orang Melakukan Nisia
Nisia merupakan sebuah tradisi di Indonesia dimana seseorang memilih untuk meninggalkan kehidupan duniawi dan lebih memfokuskan diri pada ibadah. Namun, di balik keputusan tersebut pasti ada alasan yang melatarbelakangi. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab orang melakukan nisia:
Masalah Ekonomi
Banyak orang yang memilih untuk berbuat nisia dikarenakan terbelit masalah ekonomi yang berat. Terkadang, orang merasa bahwa hidup mereka hanya berputar di lingkaran yang sama dan tidak ada solusi untuk keluar dari masalah tersebut. Melakukan nisia dianggap sebagai jalan keluar yang terbaik agar mereka dapat fokus pada ibadah dan meninggalkan masalah tersebut di belakang.
Keluarga
Keluarga juga menjadi alasan yang seringkali melatarbelakangi seseorang melakukan nisia. Kehidupan keluarga yang kurang harmonis atau masalah yang terjadi di dalam keluarga dapat menjadi beban yang berat bagi seseorang. Dalam keadaan tersebut, melakukan nisia dianggap sebagai cara untuk mencari ketenangan dan kedamaian dalam hidup mereka.
Pekerjaan
Jumlah pekerjaan yang banyak dan penuh tekanan seringkali menjadi alasan seseorang memilih untuk berbuat nisia. Terkadang, orang merasa bahwa mereka tidak memiliki waktu untuk memperdalam agama mereka dan merasa tersesat dari jalan yang lurus. Maka dari itu, mereka memilih untuk meninggalkan pekerjaan dan lebih fokus pada ibadah mereka.
Itulah beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab orang melakukan nisia. Namun, apapun alasan di balik keputusan tersebut, kita harus tetap menghormati dan menghargai pilihan mereka.
Bahaya Nisia
Nisia, atau pernikahan secara diam-diam tanpa izin dari orangtua atau keluarga, dapat membawa banyak bahaya bagi pasangan yang menikah. Tidak hanya itu, tetapi juga bisa memiliki dampak negatif pada lingkungan sosial mereka.
Mengabaikan Hokum
Salah satu bahaya nisia adalah bahwa pasangan yang melakukan tindakan tersebut tidak meluangkan waktu untuk mengetahui dan memahami hukum yang berlaku. Nisia melanggar hukum yang biasanya diatur oleh masyarakat dan agama tertentu. Oleh karena itu, mereka yang melakukan nisia tidak punya hak apapun secara hukum, seperti hak waris, hak asuh anak, dan hak mengakses fasilitas keuangan.
Kehilangan Dukungan Keluarga
Nisia juga dapat menyebabkan pasangan kehilangan dukungan keluarga mereka. Tanpa persetujuan dari keluarga, pasangan tidak akan menerima dukungan atau bantuan dari keluarga untuk membangun hidup baru yang membuat mereka hidup dengan kesulitan.
Diserang Moralitas
Selain risiko kehilangan dukungan keluarga dan masalah hukum, orang yang melakukan nisia juga dapat dihakimi oleh masyarakat. Terkadang orang mungkin menyebarkan rumor dan pendapat negatif tentang pasangan ini pada keluarga, tetangga, dan komunitas. Terlepas dari kenyataan bahwa pasangan itu memiliki hubungan yang sah dan saling mencintai di antara mereka, orang masih dapat menyoroti mereka atas dasar apa yang mereka percayai benar.
Memicu Pergulatan
Nisia juga dapat menyebabkan konflik dengan anggota keluarga, yang dapat mengganggu hubungan keluarga dan situasi hidup sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan masalah jangka panjang dalam hubungan antara keluarga dan pasangan, yang menyebabkan beban mental pada pasangan yang berdampak negatif pada kestabilan mental mereka.
Mengalami Kehidupan yang Sulit
Nisia juga dapat menyebabkan pasangan mengalami kehidupan yang sulit. Tanpa dukungan dari keluarga, mereka mungkin mengalami kesulitan melanjutkan pendidikan, mencari pekerjaan, atau membangun kehidupan yang stabil. Kehidupan yang sulit dapat berdampak negatif pada semangat dan keinginan untuk berkembang dan mencapai kebahagiaan.
Pernikahan Tidak Bahagia
Terakhir, nisia dapat menyebabkan terciptanya pernikahan yang tidak bahagia. Tanpa persetujuan atau dukungan dari keluarga, pasangan sering merasa terasing dan kehilangan bantuan dari keluarga. Hal ini dapat menyebabkan pasangan untuk merasa kesepian atau tidak bahagia dalam hubungan mereka.
Jadi, mengingat bahaya nisia, sangat penting bagi pasangan untuk memikirkan secara matang sebelum mengambil langkah-langkah yang merusak terhadap kehidupan mereka dan lingkungan sosial mereka. Sebelum membuat keputusan, penting untuk mempertimbangkan aspek hukum dan moralitas, serta efek yang mungkin terjadi dalam jangka panjang.
Maaf, saya hanya dapat menulis dalam bahasa Inggris. Silahkan minta bantuan saya dalam bahasa Inggris jika ada yang dapat saya bantu.